12 Januari 2022
19:40 WIB
Penulis: Zsasya Senorita
Editor: Dian Kusumo Hapsari
JAKARTA – Krakatau International Port (KIP) dan Asosiasi Pemasok Energi dan Batubara Indonesia (ASPEBINDO) melakukan MoU untuk mengembangkan pusat kegiatan penanganan batu bara di Indonesia Bagian Barat bertempat di Kawasan KIP.
KIP maupun ASPEBINDO akan melakukan kajian atas rencana penyediaan sarana atau terminal penanganan batu bara alias coal handling terminal dan infrastruktur atau sarana logistik yang dibutuhkan dalam pelaksanaan rencana kerja sama kedepan nanti.
Akbar yang juga merupakan Kepala Badan Rantai Pasok dan Logistik KADIN Indonesia berpendapat, fasilitas yang ada di KIP dapat membantu menjamin kepastian suplai batu bara di Indonesia bagian barat. Ia menilai, wilayah barat Indonesia sangat membutuhkan batu bara dan KIP menyatakan siap membantu pemerintah dan para pengusaha batu bara yang tergabung dalam ASPEBINDO untuk merealisasikan hal tersebut.
Ketua Umum ASPEBINDO Anggawira meyakini, sinergi bersama KIP mampu merumuskan ekosistem pengelolaan energi yang baik dalam mendukung penataan pengelolaan energi yang dilakukan pemerintah, khususnya batu bara. Kolaborasi mereka juga diklaim mampu menjamin ketersediaan energi dalam negeri sesuai kebutuhan.
“ASPEBINDO akan membentuk tim khusus untuk tindak lanjut MOU dengan KIP ini. Tentunya ini adalah peluang dan mampu memberikan nilai tambah terhadap efisiensi rantai pasok batu bara, terkhusus untuk daerah Indonesia bagian barat yang perlu dibingkai dengan rapi dan disosialisasikan,” ujar Anggawira melalui pesan singkatnya pada Rabu (12/1).
Ia menambahkan, nantinya ASPEBINDO akan mendalami feasibility & business model serta implementasi sinergi kegiatan usaha sesegera mungkin, yang akan dituang dalam perjanjian berupa head of agreement (HOA).
Anggawira juga menyatakan akan terus berusaha secara optimal memasarkan kepada anggota dan stakeholders, dengan menggunakan networking yang dimiliki. Kemudian memfasilitasi kepentingan anggota agar menggunakan jasa-jasa yang tersedia di KIP serta bekerja sama dalam kegiatan pengelolaan fasilitas terminal penanganan batu bara.
Sementara itu, CEO Krakatau International Port (KIP), Akbar Djohan menyampaikan bahwa awal 2022 ini menjadi momentum pemerintah dan sektor swasta untuk bersinergi menjaga pasokan energi dalam negeri. Sinergi dimaksud, dengan menciptakan inovasi dan gagasan yang memberikan nilai tambah bagi negara dan khususnya bagi kesejahteraan rakyat Indonesia.
Ia menjelaskan bahwa KIP dan ASPEBINDO sepaham untuk melakukan kajian dalam rencana kerja sama dalam mengoptimalisasikan lahan, sarana, dan fasilitas yang dimiliki dan dikelola oleh KIP sebagai pusat kegiatan penanganan batu bara, khususnya di Indonesia bagian barat.
“KIP sebagai pelabuhan curah terbesar di Indonesia memiliki fasilitas yang dapat dimanfaatkan sebagai pusat penanganan batu bara di Indonesia. Hal tersebut menjadi perhatian bangsa bukan hanya persoalan satu pihak saja. KIP dan ASPEBINDO sepaham untuk pengembangan sektor energi dan menjaga pasokan dalam negeri,” ungkap Akbar pada Penandatangan MoU di Kantor KIP, Cilegon, Banten, Selasa (11/1).
Menurut dia, MoU ini dibuat karena pasokan energi dalam negeri, khususnya batu bara menjadi isu hangat awal tahun 2022 dengan berbagai kebijakan yang diambil pemerintah di antaranya larangan ekspor batu bara. Langkah ini diambil pemerintah untuk menjaga ketersediaan energi dalam negeri agar tetap aman dan melakukan percepatan pemulihan ekonomi nasional.