c

Selamat

Jumat, 7 November 2025

EKONOMI

13 Maret 2025

10:17 WIB

Kinerja 2024, GOTO Raup Kenaikan Pendapatan Dan Tekan Rugi

GOTO membukukan kenaikan pendapatan dan penurunan beban. Perusahaan pun berhasil menekan rugi tahun berjalan.

Penulis: Siti Nur Arifa

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Kinerja 2024, GOTO Raup Kenaikan Pendapatan Dan Tekan Rugi</p>
<p id="isPasted">Kinerja 2024, GOTO Raup Kenaikan Pendapatan Dan Tekan Rugi</p>

Dari kiri ke kanan: Patrick Cao, William Tanuwijaya, Andre Soelistyo, dan Kevin Aluwi pada Seremoni Pencatatan Perdana Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (11/4). Sumber: GoTo  

JAKARTA - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatatkan kenaikan pendapatan dan penurunan beban usaha. Perusahaan pun mampu menekan rugi tahun berjalan.

Berdasarkan laporan keuangan GOTO, pendapatan bersih secara aktual mencapai Rp15,8 triliun di sepanjang tahun 2024, atau tumbuh sebesar 8% dibanding periode sama di tahun 2023 yang mencatatkan nilai Rp14,7 triliun.

Sementara itu secara bulanan, pendapatan bersih GOTO mengalami kenaikan sebesar 7,76% dari Rp3,92 triliun pada Kuartal III/2024 menjadi Rp4,23 triliun di Kuartal IV/2024.

“Perbaikan pada pendapatan dan profitabilitas mencerminkan pertumbuhan yang terus berlanjut dari layanan inti kami serta efektivitas strategi pengelolaan biaya yang telah diterapkan di seluruh lini bisnis,” ujar Direktur Keuangan GOTO Grup Simon Ho, dalam laporan kinerja keuangan tahun 2024, Jakarta, Rabu (12/3).

Baca Juga: Bangkit dari Level Gocap, Saham GOTO Meroket ke Rp60

Di saat bersamaan, GOTO berhasil menekan beban perseroan yang turun secara signifikan sebesar 27,6%, dari total beban sebesar Rp25,06 triliun di tahun 2023 menjadi Rp18,13 triliun di tahun 2024.

Adapun penyumbang penurunan beban yang diperoleh GOTO terdiri dari beban umum dan administrasi yang turun 22% atau sebesar Rp1,25 triliun; beban penjualan dan pemasaran yang turun 56% (Rp3,58 triliun); beban pengembangan produk turun 50% (Rp1,76 triliun); beban operasional dan pendukung turun 43% (Rp729 miliar); serta beban penyusutan dan amortisasi yang turun 72% (Rp1,92 triliun).

Dengan kenaikan pendapatan dan penurunan beban, di sepanjang 2024 GOTO berhasil menekan rugi usaha sebesar 78% dibanding tahun sebelumnya, dari Rp10,2 triliun menjadi Rp2,2 triliun.

Dengan demikian, rugi tahun berjalan GOTO berhasil turun hingga 94%, dari Rp90,5 triliun pada 2023 menjadi Rp5,5 triliun pada 2024.

Sementara itu beban kas rutin tetap grup dilaporkan turun sebesar 3% sepanjang tahun 2024, diikuti biaya kas rutin korporasi yang juga turun 34%. Sehingga, GOTO berhasil mempertahankan posisi kas dan neraca keuangan yang solid. Tercatat hingga 31 Desember 2024, Perseroan memiliki kas dan setara kas serta deposito jangka pendek senilai Rp21 triliun atau setara dengan US$1,3 miliar.

Adapun secara proforma, GOTO telah mencatatkan nilai transaksi bruto (GTV) Inti Grup yang meningkat sebesar 66% (yoy) pada kuartal empat menjadi Rp79,2 triliun, dan tumbuh 58% sepanjang tahun penuh menjadi Rp268,2 triliun.

Baca Juga: GoTo Dikabarkan Akan PHK 70% Karyawan, Ini Tanggapan Perusahaan

Sementara itu untuk GTV Grup pada kuartal keempat tumbuh sebesar 32% YoY menjadi Rp144,5 triliun, dan tumbuh 29% untuk setahun penuh menjadi Rp519,8 triliun.

“GTV inti Grup dan pendapatan kami terus meningkat secara konsisten sepanjang tahun, di sisi lain, pendekatan efisiensi biaya yang lebih terperinci, memungkinkan kami menurunkan beban kas rutin tetap sebesar 3% sepanjang tahun penuh menjadi Rp5,3 triliun. Fondasi keuangan yang sehat yang telah kami bangun pada 2024 menempatkan kami dalam posisi yang kuat untuk terus menjalankan strategi kami pada tahun 2025," pungkas Simon.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar