c

Selamat

Jumat, 7 November 2025

EKONOMI

31 Januari 2024

18:32 WIB

Ketum Apindo Sebut Kualitas Tenaga Kerja Indonesia Harus Dibenahi

Dunia usaha membutuhkan tenaga kerja, termasuk SDM industri, yang siap, unggul, kreatif, dan inovatif ke depannya.

Penulis: Aurora K M Simanjuntak

Ketum Apindo Sebut Kualitas Tenaga Kerja Indonesia Harus Dibenahi
Ketum Apindo Sebut Kualitas Tenaga Kerja Indonesia Harus Dibenahi
Ketua Umum Apindo Shinta Widjaja Kamdani dalam acara Kick Off Kick Off Pengusaha Mengajar & HUT APINDO ke-72 Tahun di Cikarang, Rabu (31/1). Validnews/Aurora K M Simanjuntak

JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyoroti masalah sumber daya manusia (SDM), termasuk SDM industri, yang belum mumpuni menjawab kebutuhan pasar tenaga kerja. Sebab, SDM merupakan modal penting bagi dunia usaha dan pembangunan negara.

Ketua Umum Apindo Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, sampai saat ini, perbaikan kualitas SDM di sektor industri masih perlu ditingkatkan. Tidak hanya itu, dia menilai sistem pendidikan RI perlu peningkatan mutu guna mencetak SDM berkualitas juga.

"Soal kualitas tenaga kerja, kita masih punya banyak sekali PR (pekerjaan rumah) yang perlu dibenahi dan gap sistem pendidikan dan kebutuhan pasar tenaga kerja juga masih menjadi pekerjaan rumah kita yang belum usai," ujarnya dalam acara Kick Off Kick Off Pengusaha Mengajar & HUT APINDO ke-72 Tahun di Cikarang, Rabu (31/1).

Berdasarkan data LIPI, Shinta menyoroti tiga masalah SDM di Indonesia yang menyebabkan penyerapan tenaga kerja belum optimal, serta terjadinya ketidaksiapan tenaga kerja. Itu mencakup 4.6% tenaga kerja undereducated, 27,9% tenaga kerja overeducated per 2018, dan 68,4% tenaga kerja mengalami field of study mismatch.

Baca Juga: Apindo Minta Presiden Baru Lanjutkan Kebijakan Era Jokowi

Dia menuturkan tenaga kerja yang kurang optimal atau bahkan tidak siap terjun ke dunia usaha akan menghambat produktivitas perusahaan. Ujungnya, sambung Shinta, kedua hal tersebut berpotensi merugikan perusahaan.

"Jadi jika kita biarkan, tentu ini akan berdampak bagi perekonomian akibat pengembangan human capital yang juga tidak efektif dan efisien," tegas Ketum Apindo.

Melihat permasalahan itu, Apindo mencetuskan program "Pengusaha Mengajar" untuk melibatkan para pelaku usaha berkontribusi membentuk SDM yang unggul, kreatif dan inovatif ke depannya.

Juga, terinspirasi dari Bapak Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Shinta mengatakan penting untuk mewujudkan aksi kolektif untuk kemajuan dunia pendidikan. Sejalan dengan itu, dia mengajak para kolega, sesama pelaku usaha, untuk berkontribusi dalam sektor pendidikan.

Baca Juga: Kontribusi Manufaktur Pada PDB Turun, Ini Langkah APINDO

Caranya, dengan terlibat secara langsung dalam program "Pengusaha Mengajar" dari Apindo. Program tersebut mengajak 1.000 pengusaha di Indonesia untuk memberikan insight, motivasi, dan nilai keteladanan kepada pelajar maupun tenaga pengajar, khususnya dalam menghadapi industri 4.0.

Menurut Shinta, programnya dapat mengatasi kesenjangan antara pendidikan dan kebutuhan pasar tenaga kerja, dunia usaha, dan industri. Dia juga ingin pengusaha yang notabene punya pengalaman lebih banyak membagikan ilmunya kepada anak-anak muda, terutama yang akan terjun ke dunia usaha.

"Dengan inisiatif Pengusaha Mengajar ini, kami ingin terlibat langsung mempersiapkan SDM yang mumpuni, individu resilient, memiliki keterampilan yang dibutuhkan pasar tenaga kerja, serta cognitive skill fundamental yang tidak tergantikan oleh mesin di tengah disrupsi teknologi," ungkapnya. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar