13 Maret 2023
20:35 WIB
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
JAKARTA - GetPlus, program loyalty dari berbagai brand, mengumumkan kerja sama dengan platform loyalty berbasis blockchain Korea Selatan, MiL.k. Disebutkan, bentuk kerja sama ini memungkinkan pengguna GetPlus untuk menukarkan poin GetPlus menjadi koin Milk (MLK) token kripto.
Chief Operating Officer GetPlus Adrian Hoon mengatakan, kerja sama GetPlus dengan MiL.k ini diharapkan dapat membuka peluang baru dan manfaat yang lebih besar bagi pengguna GetPlus, karena platform MiLk memiliki kerja sama dengan banyak perusahaan besar yang menyediakan layanan penukaran berbagai poin loyalty internasional.
"Sehingga ketika menukarkan poin reward menjadi koin MLK, pengguna GetPlus dapat menikmati berbagai produk dan layanan dari berbagai kategori lifestyle internasional, seperti maskapai penerbangan, hotel, rekreasi, dan pembelanjaan," katanya dalam konferensi pers, Senin (13/3).
Sebagai informasi, partner dari MiLk antara lain adalah AirAsia global, pusat perbelanjaan MEGABOX Shinsegae Duty Free (Merek ritel besar, grup Shinsegae), online travel agent Yanolja, Convenience Store CU, e-commerce INTERPARK, dan masih banyak lainnya.
Selain itu, Koin MLK dapat diperdagangkan di bursa kripto Internasional besar seperti Gate.io, Kucoin, Huobi Global, Upbit, Bithumb, dan Coinone. Hingga saat ini, Platform MiL.k memiliki lebih dari 1,3 juta pengguna dan mengakselerasi ekspansi globalnya dimulai dari Asia Tenggara.
"Kerja sama GetPlus dengan MiL.k adalah bagian dari upaya berkelanjutan kami untuk memanjakan pengguna kami dengan selalu memberikan inovasi terbaru dalam menikmati poin rewards. Kami menargetkan dengan adanya pengalaman Web3 yang kami tawarkan ini, kami memperoleh kenaikan 50% dari jumlah transaksi dan 80% untuk jumlah pengguna," jelas Adrian.
Senada, Chief Executive Officer MiL.k, Jungmin Cho menuturkan kerja sama ini sangat berarti bagi Milk untuk memulai ekspansi bisnis dan ekosistem baru di Indonesia dengan GetPlus.
Baca Juga: Jangan Fomo! Investor Harus Paham Dulu Risiko Aset Kripto
Jutaan pengguna di Indonesia diharapkan dapat menikmati layanan MiL.k melalui GetPlus, dan lebih dari 250 partner daring dan luring.
"Saya sangat percaya bahwa layanan penukaran poin dengan GetPlus akan menghasilkan sinergi yang baik untuk memberikan manfaat dan nilai eksklusif kepada pengguna global. Tim dari MiL.k akan berusaha untuk memberikan pengalaman pertukaran poin yang terbaik kepada pengguna di Indonesia," ujar Jungmin.
Disebutkan, platform MiL.k akan mulai tersedia di aplikasi GetPlus pada paruh kedua tahun 2023. Adrian mengatakan GetPlus akan menambahkan lebih banyak partner seperti bank digital, fintech, asuransi, mata uang kripto lainnya untuk memberikan kesempatan lebih besar dan luas untuk pengguna mendapatkan dan menukarkan poin GetPlus.
"GetPlus sendiri merupakan suatu program loyalty dari berbagai brand yang difokuskan untuk memberikan keuntungan bagi penggunanya dari aktivitas belanja sehari-hari," imbuhnya.
Pengguna GetPlus, lanjutnya, dapat memperoleh poin reward setiap hari hanya dengan memindai struk belanja ke aplikasi GetPlus dan setelah itu dapat melakukan penukaran poin sesering mungkin dengan berbagai opsi penukaran.
"Seperti produk, jasa layanan, dan e-voucher. Pengguna juga dapat menukarkan poin mereka menjadi miles AirAsia, miles Singapore Airlines, atau menjadi e-Wallet DANA untuk berbelanja sehari-hari," tandasnya.
Pilih Loyalitas Lewat Koin Kripto
Ketika ditanya mengenai alasan memilih kerja sama dengan koin kripto, Adrian mengatakan saat ini Indonesia tengah menggemari mata uang kripto sebagai opsi salah satu aset.
Ini juga ditengarai berdasarkan data Bappebti yang menunjukkan jumlah pelanggan terdaftar aset kripto masih bertambah sebanyak 15.000 orang pada Desember 2022 lalu.
Pertambahan tersebut masih sama dibandingkan bulan sebelumnya. Sepanjang 2022, jumlah investor kripto di Indonesia mencapai 16,7 juta orang. Jumlah itu meningkat 44,64% dibandingkan pada 2021 yang sebanyak 11,2 juta orang.
Dalam kesempatan yang sama Investment Partner Antonny Liem mengatakan kripto memiliki banyak penggemar di Indonesia meski tahun 2021 dan 2022 terlihat pergolakan yang cukup tajam.
"Namun tahun ini terlihat cukup landai, untuk blockchain sendiri saya fikir siklusnya akan terus ada karena teknologi blockchain tidak akan hilang dan justru akan bertambah maju," katanya.
Terlebih, lanjutnya, adopsi kripto yang kini sudah masuk ke ranah regulator tentu menjadi sinyal baik bagi para investor. Menurutnya dengan pertanda ini maka pemerintah Indonesia siap membantu para investor dari kemungkinan buruk dan kejahatan di dalamnya.
"Jadi adopsinya akan makin mainstream dan terutama akan lebih diregulasi. Jadi poinnya ada di regulator, semakin itu regulator bisa melihat dan bisa memberikan regulasi yang cocok yang tidak terlalu ketat maka adopsinya akan besar sehingga siklusnya akan kembali membaik," jelasnya.