14 Agustus 2025
16:50 WIB
Kementerian Investasi Tegaskan Hilirisasi Mengarah Ke Industri Hijau
Seluruh investor dan pelaku usaha di tanah air diyakini sudah bergerak untuk melakukan kegiatan usaha yang mengarah pada industri hijau.
Penulis: Siti Nur Arifa
Editor: Fin Harini
Ilustrasi. Energi surya untuk bangunan pabrik dan gudang yang menjadi bagian dari green manufacturing energi hijau berkelanjutan. Shutterstock/Fahroni
JAKARTA – Sekretaris Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Heldy Satrya Putera menegaskan, saat ini ekonomi hijau sudah menjadi prioritas dari pemerintah dan didukung oleh berbagai program-program yang mengarah ke industri hijau oleh investor maupun pelaku usaha.
“Saat ini seluruh investor, seluruh pelaku usaha itu juga mereka sudah bergerak untuk melakukan kegiatan usaha yang hijau juga,” ungkap Heldy dalam Talkshow 30 tahun Indef bertajuk ‘Akselerasi Kebijakan Industri Hijau Sebagai Mesin Pembangunan Ekonomi’ di Jakarta, Kamis (14/8).
Baca Juga: Green Manufacturing: Masa Depan Industri Ramah Lingkungan Di Indonesia
Spesifik, Heldy menyebut salah satu industri yang dimaksud adalah sektor otomotif, di mana para pemangku kepentingan berupaya untuk menekan emisi dari kendaraan yang dihasilkan industri tersebut.
“Bagaimana kita menekan emisi dari kendaraan-kendaraan atau otomotif tadi. Kemudian menekan emisi dari kegiatan industri yang ada, itu yang menjadi program utama kami, terutama di hilirisasi,” tambah Heldy.
Tantangan Industri Hijau
Dalam praktiknya, Heldy juga mengungkap, industri dan ekonomi hijau kerap menemui sejumlah tantangan. Salah satunya dalam hal menggarap sumber daya alam yang bersifat tidak dapat dilestarikan atau diperbarui, namun masih mendapat banyak kecaman dari berbagai pihak, utamanya kalangan pegiat lingkungan.
“Ada kekayaan alam itu yang sifatnya dia bisa dilestarikan, ada yang tidak bisa dilestarikan. Untuk tambang misalnya, suatu kekayaan alam kita mineral ini yang mungkin termasuk yang tidak bisa kita lestarikan. Tetapi, bagaimana kita harus berpikir dia agar tetap bisa dilestarikan,” beber Heldy.
Baca Juga: Agar Industri Bertransformasi Menjadi Lebih Hijau
Karena itu, pemerintah berupaya untuk melakukan pelestarian dengan memanfaatkan teknologi recycling atau pendauran ulang, dan menyusun peta jalan mengenai hilirisasi atas pemanfaatan sumber daya alam yang dapat dilestarikan dalam bentuk alternatif.
Hal yang sama menurut Heldy juga berlaku dari segi pengembangan energi yang saat ini masih menghadapi tantangan lantaran masih digunakannya energi fosil. Sebab itu, dirinya mengatakan pemerintah terus mendorong pengembangan investasi di sektor energi terbarukan.
“Kami mencoba memikirkan pengembangan investasi untuk energi yang terbarukan, ini juga menjadi satu konsep kami membuat yang namanya peta jalan hilirisasi. Jadi itu kebijakan-kebijakan yang coba kami buat menyesuaikan dengan konsep hilirisasi yang sudah kami susun juga,” imbuhnya.