06 Maret 2023
20:57 WIB
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Fin Harini
JAKARTA - Kementrian Investasi Republik Indonesia (Kemenves)/ BKPM menilai, dengan memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) para pengusaha di Indonesia memiliki peluang yang lebih luas dalam berbisnis.
"NIB adalah pintu masuk bagi para pelaku usaha, termasuk perempuan, untuk pengurusan dokumen lanjutan, seperti sertifikasi halal, SPP-IRT, SNI, dan lain sebagainya," kata Staf Khusus dan Juru Bicara Kementerian Investasi RI/BKPM, Tina Talisa, Senin (6/3).
Menurut data Kemenves, sistem Online Single Submission (OSS) Berbasis Risiko telah menerbitkan Nomor Induk Berusaha (NIB) sebanyak 1,8 juta di tahun 2022. Total usaha kecil yang telah memiliki NIB mencapai 8,5%, sedangkan usaha mikro mencapai 91,5% selama 2022.
“Manfaat lain yang bisa didapatkan pelaku UMKM setelah memiliki NIB, yaitu lebih mudah mengakses pembiayaan (perbankan) untuk pengembangan usaha, lebih mudah mengakses program bantuan dari pemerintah, memiliki kepastian atau perlindungan hukum terhadap usaha dan masih banyak lagi,” jelas Tina.
Mengenai tren ini, ia menuturkan NIB kini menjadi perizinan tunggal dan menjadi satu satunya legalitas usaha di Indonesia. Para pelaku UMKM tidak perlu lagi mendaftar legalitas lain seperti Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Surat Keterangan Usaha (SKU) dan Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP).
"Dengan memiliki NIB, perusahaan e-commerce akan memberikan label official store yang menjadi salah satu syarat utama. Nah, umumnya masyarakat suka berbelanja di store dengan label ini," katanya.
Dalam hal ini, Tokopedia disebut sebagai e-commerce pertama yang berkolaborasi dengan pemerintah untuk memfasilitasi dan melakukan sosialisasi NIB terhadap para pelaku UMKM.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Tokopedia, Rizky Juanita Azuz, menyebutkan, sepanjang 2022, perusahaannya bersama pemerintah telah membantu lebih dari 5.000 pegiat UMKM, termasuk perempuan pelaku usaha dari seluruh penjuru di Indonesia, mendaftar NIB.
Sebagai proses, pihaknya memberikan pelatihan pelaku usaha, khususnya perempuan termasuk yang berkaitan dengan NIB, dilakukan bersama para mitra strategis seperti pemerintah di berbagai daerah di Indonesia. Salah satunya melalui Kelas Perempuan Maju Digital (KPMD).
“Ke depannya, Tokopedia bersama Kemenves RI/BKPM akan terus berupaya membantu lebih banyak pelaku UMKM, khususnya perempuan, untuk memperoleh NIB. Ini demi memberikan perlindungan hukum serta pendampingan bisnis agar mereka bisa semakin berkontribusi ke perekonomian digital dalam negeri secara adil dan optimal,” tambah Rizky.
Pertumbuhan UMKM Perempuan Melonjak
Dalam peringatan hari perempuan, Tokopedia memberikan insight terkait pertumbuhan UMKM di ranah e-commerce. Menurut riset LPEM FEB UI 2020 pun mengungkap bahwa jumlah perempuan pegiat UMKM yang memulai bisnis dari nol lewat Tokopedia selama pandemi hampir 1,5x lipat lebih tinggi dibanding laki-laki.
“Demi memaksimalkan potensi perempuan pelaku UMKM, kami terus menggencarkan inisiatif berpendekatan Hyperlocal, seperti Kumpulan Toko Pilihan (KTP) dan Toko Cepat dan Irit (Tokcer)* serta Dilayani Tokopedia**. Ada pula kampanye BBI, Women in Style dan Cantik Fest,” kata Rizky.
Tokopedia juga membantu perempuan pegiat usaha lokal seperti Heaven Lights, Jewel Rocks, BLP Beauty, Kami dan Wearing Klamby melenggang di ajang fashion week dunia.
“Berkat upaya-upaya tersebut, Tokopedia mencatat kenaikan jumlah perempuan penjual mencapai hampir 30% pada awal 2023 dibandingkan periode yang sama sebelum pandemi pada Maret 2020,” jelas Rizky.
Beberapa wilayah dengan lonjakan jumlah perempuan penjual paling tinggi adalah Denpasar, Badung, Balikpapan, Makassar dan Palembang, dengan rata-rata peningkatan lebih dari tiga kali lipat.
Di sisi lain, beberapa kategori di Tokopedia dengan peningkatan jumlah perempuan penjual paling tinggi, antara lain Perawatan Hewan, Buku, Makanan dan Minuman, Perlengkapan Pesta dan Kerajinan hingga Olahraga, dengan rata-rata peningkatan lebih dari dua kali lipat selama awal 2023 dibanding periode yang sama sebelum pandemi.