25 Maret 2023
12:42 WIB
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Fin Harini
JAKARTA - Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Energi Transisi dan Pengembangan Infrastruktur Energi Ego Syahrial menyebut pemerintah butuh dukungan dari berbagai pemangku kepentingan dalam melaksanakan transisi energi, termasuk dari sektor swasta.
Hal itu dikarenakan pemerintah dalam Enhanced Nationally Determined Contribution punya target menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) pada 2030 sebesar 32% dengan kemampuan sendiri dan 41% atas dukungan internasional. Untuk itu, BUMN, akademisi, asosiasi, masyarakat, hingga sektor swasta harus mengambil peran dalam pencapaian target tersebut.
"Keseriusan pemerintah dalam mempercepat pemanfaatan EBT ditempuh melalui transisi energi yang berkeadilan untuk mencapai NZE tahun 2060 atau lebih cepat, sehingga berbagai pemangku kepentingan harus mendukung upaya pemerintah," ucapnya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (25/3).
Baca Juga: PLN Salurkan Listrik Hijau Untuk 5 Gedung Sinar Mas Land
Ia mencontohkan salah satu sektor swasta yang baru-baru ini berpartisipasi dalam pemanfaatan energi bersih ialah raksasa properti Indonesia, Sinar Mas Land. Perusahaan itu sudah melakukan sertifikasi Renewable Energy Certificate (REC) dari PT PLN (Persero) sebagai bentuk pengembangan dan pemanfaatan energi baru dan terbarukan.
"REC ini jadi salah satu bentuk dukungan swasta dalam pengembangan EBT, yakni memanfaatkan pembangkit listrik yang berbasis energi baru dan terbarukan," jelas Ego.
Secara rinci, dia menjelaskan REC adalah instrumen pengakuan atas penggunaan EBT serta sebagai opsi pengadaan untuk pemenuhan target penggunaan energi bersih yang lebih transparan dan akuntabel demi mendorong pasar energi terbarukan di tanah air.
Untuk satu unit REC, diterbitkan berdasarkan produksi 1 MWh energi listrik dari pembangkit EBT dengan standar yang diakui internasional. Ego mengatakan REC harus melalui suatu proses tracking system dan due dilligence oleh badan internasional terkait.
Baca Juga: Ini Strategi Menekan Emisi GRK Sektor Ketenagalistrikan
Karena itu, Ego melayangkan apresiasi penuh kepada upaya Sinar Mas Land yang memanfaatkan REC untuk lima gedung perkantoran dan telah tersertifikasi menjadi green building. Ia berharap pemanfaatan energi bersih oleh Sinar Mas Land dapat diterapkan lebih luas lagi.
"Tentu kita apresiasi karena ini salah satu inisiatif swasta terbesar dalam rangka mendukung penurunan emisi menuju NZE. Kita harapkan penggunaan REC akan terus berlanjut pada inisiatif penggunaan EBT untuk seluruh fasilitas Sinar Mas Land," kata dia.
Sebagai informasi, kesepakatan penggunaan layanan REC antara Sinar Mas Land dan PT PLN (Persero) ditandai dengan penandatanganan perjanjian jual beli REC antarkedua pihak, yakni Sinar Mas sebagai pelanggan dan PLN UID Banten sebagai penyedia layanan energi bersih.
Dalam hal ini, PLN menyalurkan REC untuk lima unit gedung Sinar Mas Land, yakni Sinar Mas Land Plaza Thamrin, Sinar Mas Land Plaza BSD City, My Republic Plaza BSD City, Green Office Park 1 BSD City, dan Green Office Park 9 BSD City yang dilakukan secara bertahap, di mana pada tahap I sebesar 613 MWh dan ditargetkan bisa mencapai 100% pada Januari 2025 mendatang.
"Kami juga berharap upaya Sinar Mas Land melalui pembangunan green building dan penggunaan PLTS Atap bisa mendorong sektor swasta lainnya untuk memanfaatkan energi baru dan terbarukan," tegas Ego.