08 Januari 2025
15:52 WIB
Kementan Minta Peternak Segera Impor Sapi Indukan
Kementerian Pertanian (Kementan) meminta dan mendorong agar peternak sapi segera mendatangkan atau mengimpor sapi indukan baik perah maupun pedaging.
Penulis: Erlinda Puspita
Pekerja memerah susu dari seekor sapi di J'rami Farm, Tanah Sereal, Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/2/2024). ValidNewsID/Darryl Ramadhan
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) meminta dan mendorong agar peternak sapi segera mendatangkan atau mengimpor sapi indukan baik perah maupun pedaging. Ditargetkan tahun ini harus ada 200 ribu sapi perah dan 200 ribu sapi pedaging agar memenuhi kebutuhan dalam negeri, utamanya program makan bergizi gratis.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono meminta para pengusaha ternak sapi di Indonesia agar segera mendatangkan sapi indukan dari luar negeri. Alasannya, untuk memenuhi kebutuhan pangan bergizi nasional, terutama mendukung program makan bergizi gratis (MBG) yang sedang berjalan saat ini.
"Kita ingin pengusaha mendatangkan sapi hidup untuk dibudidaya di sini, sehingga kita mampu memenuhi kebutuhan nasional, utamanya untuk pemenuhan makan bergizi gratis," kata Sudaryono dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (8/1).
Sudaryono mengaku, hampir seluruh komponen MBG menjadi tanggung jawab Kementerian Pertanian (Kementan), misalnya seperti cabai, bawang, sayur, ayam, telur, daging, dan susu. Namun, saat ini kebutuhan nasional untuk daging sapi dan susu masih relatif kurang. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pemerintah membuka peluang investasi sebesar-besarnya di sektor peternakan sapi.
"Makan bergizi gratis dari semua menu yang kita makan selain ikan dan garam, domainnya dari Kementan. Mulai dari cabainya, bawang, sayur, ayam, telur, termasuk daging sapi dan susu yang masih kurang. Untuk itu kita membuka ruang investasi bagi siapapun yang mau mendatangkan sapi hidup," ujar Wamentan.
Sebagai upaya mencapai produksi daging sapi dan susu di dalam negeri, menurut Sudaryono, ditargetkan agar peternak mendatangkan sapi sebanyak 200 ribu ekor untuk sapi perah dan 200 ribu ekor sapi pedaging pada tahun ini. Sementara untuk lima tahun ke depan hingga 2029, ditetapkan target sebanyak 2 juta ekor sapi yang terdiri masing-masing satu juta ekor sapi perah dan pedaging.
Nantinya sapi indukan tersebut kata Sudaryono akan disebar ke berbagai peternak, baik skala kecil maupun skala besar melalui pola kemitraan.
"Indukan sapi ini nantinya akan disalurkan ke kelompok-kelompok peternak sapi perah di seluruh Indonesia. Pemerintah tidak langsung mengimpor sapi, tapi membuka ruang bagi investor untuk mendatangkan sapi indukan dan memperbanyak jumlahnya di dalam negeri," lanjut Sudaryono.
Menurut Sudaryono, langkah ini akan membantu memenuhi kebutuhan daging dan susu nasional yang masih kurang, serta mendukung keberlanjutan program pangan bergizi yang telah dimulai.
"Dengan hadirnya investasi di sektor peternakan sapi, diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan di Indonesia, terutama dalam menyediakan pasokan pangan yang bergizi bagi masyarakat," tuturnya.
Melalui kebijakan ini, pemerintah dapat meningkatkan produksi dalam negeri, mengurangi ketergantungan pada impor pangan, dan menciptakan peluang baru bagi pengusaha di sektor peternakan.