c

Selamat

Sabtu, 20 April 2024

EKONOMI

10 Mei 2021

16:37 WIB

Kemenperin Bangkitkan Gairah IKM Lewat Festival Joglosemar

Penjualan secara daring akan saling memberi manfaat bagi konsumen maupun pelaku IKM

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Fin Harini

Kemenperin Bangkitkan Gairah IKM Lewat Festival Joglosemar
Kemenperin Bangkitkan Gairah IKM Lewat Festival Joglosemar
Ilustrasi. Perajin sepatu ecoprint mengunggah foto produknya di pasar digital di Malang, Jawa Timur, Senin (26/10/2020). ANTARAFOTO/Ari Bowo Sucipto

JAKARTA - Kementerian Perindustrian menginisiasi tema #FestivalJogloSemar dengan tajuk 'Artisan of Java' sebagai implementasi dari Gernas Bangga Buatan Indonesia atau BBI.

Dirjen Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih menjelaskan implementasi BBI untuk membangkitkan gairah para pelaku industri kecil dan menengah agar menjalankan operasional usaha di platform marketplace, untuk menanggapi kondisi pandemi yang mengubah pola konsumsi masyarakat.

"Festival Joglosemar ini juga bertujuan mendongkrak jumlah IKM onboarding di marketplace, menciptakan value creation, serta meningkatkan produk artisan," ungkap Gati dalam siaran pers di Jakarta, Senin (10/5).

Artisan sendiri merupakan pelaku UMKM dengan produk dan jasa bernilai tambah, berkualitas tinggi, serta memiliki keunikan dan spesialisasi yang tidak banyak dimiliki pesaing dari negara lain.

Menurut Gati, pihaknya akan terus memberi pembinaan bagi para pelaku IKM artisan agar bisa mendorong pertumbuhan ekonomi nasional pascapandemi. Serta, meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program-program yang diinisiasi Kemenperin.

Selain kampanye #FestivalJoglosemar, Gati menyebut Kemenperin telah meluncurkan e-Smart IKM yang akan mengedukasi para pelaku IKM terkait pemanfaatan teknologi digital sehingga para pelaku usaha bisa mendapatkan bermacam manfaatnya.

"Antara lain masuk dalam katalog e-Smart serta dibimbing langsung untuk buka toko online oleh platform e-commerce agar semakin dikenal luas oleh masyarakat dan pelaku usaha lainnya," ujar dia.

Gati menegaskan, Ditjen IKMA Kemenperin pun beberapa kali menggelar workshop terkait manajemen bisnis, bisnis digital, hingga sosialisasi kebijakan pemerintah serta memberi rewards bagi IKM yang mengembangan usaha lewat pemasaran digital.

Sedangkan manfaat akses digital bagi konsumen, kata Gati, meliputi efisiensi, penghematan, keyakinan terhadap produk yang dipilih, serta mendapatkan berbagai promo seperti gratis ongkos kirim, cashback, dan potongan harga.

"Dilihat dari banyaknya manfaat bagi konsumen itu, saya rasa ini bisa meningkatkan penjualan para seller IKM," imbuh Gati.

Sementara dari pihak marketplace, Gati mengakui platform Blibli sejauh ini cukup aktif berperan dalam mendukung IKM berjualan secara daring melalui Galeri Indonesia yang memamerkan serta menjual produk-produk lokal buatan IKM.

Bahkan, saat ini sudah ada sekitar 112.000 penjual dari kalangan IKM yang tergabung di platform Blibli dengan lebih dari 750.000 produk yang sudah dipasarkan, termasuk produk artisan Festival Joglosemar.

"Blibli juga menyediakan berbagai fasilitas bagi IKM, antara lain merchant care, foto produk, gratis biaya kirim, serta pelatihan dari Blibli University," tandas Gati.

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar