c

Selamat

Kamis, 25 April 2024

EKONOMI

08 November 2021

16:21 WIB

Kemenparekraf Kucurkan Rp50 Juta Per UMKM Untuk Pengembangan

Bantuan tersebut merupakan salah satu bentuk perwujudan dari Program Bangga Buatan Indonesia

Editor: Fin Harini

Kemenparekraf Kucurkan Rp50 Juta Per UMKM Untuk Pengembangan
Kemenparekraf Kucurkan Rp50 Juta Per UMKM Untuk Pengembangan
Ilustrasi UMKM. Perajin menyelesaikan kerajinan miniatur dari bahan bekas di workshop Rumah Kreatif Deli Serdang, Sumatra Utara, Kamis (29/7/2021). ANTARAFOTO/Fransisco C

MEDAN – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengucurkan dana sebesar Rp50 juta untuk membantu menstimulasi pengembangan dan pemasaran produk bagi pelaku UMKM.

Hal itu disampaikan Menparekraf Sandiaga Uno saat menghadiri kegiatan lokakarya "KaTa Kreatif Indonesia" di Kota Medan, Sumatra Utara, Senin (8/11). Workshop Pelaku Ekonomi Kreatif ini digelar Direktorat Infrastruktur Ekonomi Kreatif, Deputi bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Acara itu diikuti 35 UMKM dengan berbagai produk mulai dari kopi, jamu, tauco, martabak, keripik, dan ikan teri.

Dilansir dari Antara, Menparekraf Sandiaga Uno menjelaskan bantuan tersebut merupakan salah satu bentuk perwujudan dari Program Bangga Buatan Indonesia yang telah diluncurkan pada awal tahun 2021, dengan tujuan mendorong UMKM lebih berkembang ke depan.

Saat ini, lanjut dia, masih tersisa tiga ribuan kuota untuk UMKM yang akan diberikan bantuan Rp50 juta tersebut. Untuk itu, ia mengatakan kepada para pelaku UMKM khususnya di Sumatera Utara agar segera mendaftarkan ke Kemenparekraf untuk mendapatkan dana bantuan itu.

Ia menambahkan pemerintah terus mendorong agar UMKM naik kelas dengan pengembangan dan pemasaran produk sudah berbasis digital, sehingga mampu menjangkau wilayah yang lebih luas.

Masalah yang sering terjadi selama ini, kata dia, adalah minimnya informasi dan kreativitas pelaku usaha untuk memanfaatkan pemasaran digital, seperti sosial media, untuk menembus pasar yang luas hingga ke luar provinsi, bahkan mancanegara.

Khusus di beberapa subsektor termasuk kuliner, kriya, fesyen, dan produk kecantikan, kata Menparekraf, akan mendapatkan stimulan Rp50 juta. Saat ini masih ada 3.000 sampai 3.500 slot yang dan diharapkan pelaku kreatif di Sumatra Utara, khususnya Medan, bisa berpartisipasi.

"Karena, ini murni program stimulus dan enggak pakai ribet, mudah dan hari ini bisa langsung diklaim, sehingga bisa menggerakkan ekonomi lokal," katanya.

Sementara pelaku usaha minuman tradisional yang hadir dalam kegiatan "Kata Kreatif" itu, Nizwa Lestari, mengapresiasi bantuan stimulus pemerintah tersebut.

Ia mengatakan, sangat terbantu dengan adanya lokakarya UMKM sehingga ia bisa lebih mengembangkan produk yang kini sudah mampu memproduksi 1.000 botol/hari dengan harga belasan ribu rupiah per botol.

"Pengembangannya saya pakai digital karena sekarang era digital. Pemasarannya melalui Instagram, marketplace, dan lain-lain. Alhamdulillah produk saya berupa minuman rimpang cukup diminati," katanya.

Peluang Bangkit
Dalam kesempatan itu, Sandiaga Uno menegaskan UMKM memiliki peluang besar untuk bangkit setelah pandemi covid-19 mereda.

"Data BPS mengungkapkan ada peluang kerja yang terbuka saat ini dan itu untuk serta diciptakan oleh UMKM," ujarnya.

Di tengah pandemi covid-19, lanjut dia, semua pengusaha, khususnya UMKM, dituntut untuk semakin kreatif khususnya dalam mempromosikan dan memasarkan produk.

"Acara Pengembangan Kata Kreatif Indonesia dan Workshop Pelaku Ekonomi Kreatif diharapkan semakin mendorong UMKM untuk meningkatkan pemasaran produknya," kata Sandiaga Uno.

Pemerintah sendiri, ujar dia, terus melakukan berbagai program termasuk memberi stimulus untuk UMKM agar bisa bangkit dan tambah berkembang di tengah masih ada pandemi covid-19.

Stimulus Bangga Buatan Indonesia (BBI), lanjut dia, merupakan salah satu stimulus yang bisa dimanfaatkan UMKM. Stimulus BBI yang merupakan rangkaian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia diberikan pemerintah untuk mendorong peningkatan transaksi penjualan produk kreatif nasional, para pelaku ekonomi kreatif pada subsektor fesyen, kriya dan kuliner di platform digital.

Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, menyebutkan Pemprov Sumut merasa terbantu dengan segala Program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tersebut.

UMKM di Sumut, kata dia, masih memerlukan dukungan kuat dari pemerintah untuk bisa berkembang maju. Apalagi, ujar Musa Rajekshah, UMKM di daerah yang jauh dari perkotaan seperti Nias, yang secara teknologi informasi belum terlalu berkembang baik.

"Potensi UMKM di Sumut masih cukup besar, namun juga masih tetap butuh dukungan kuat," ujarnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar