16 Juni 2022
21:00 WIB
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Fin Harini
JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meyakini produk kecantikan yang diciptakan brand lokal punya kualitas yang tak kalah jika dibandingkan produk luar negeri.
Hal itu tercermin dari keberanian Plaza Indonesia yang notabene merupakan pusat perbelanjaan kelas atas di Jakarta, untuk menyediakan ruang bagi UMKM yang bergerak di bidang produk kecantikan.
"Artinya, kualitas produk kecantikan dan kosmetik dari brand lokal sebenarnya bisa bersaing dengan produk dari luar," ujar MenKopUKM dalam peresmian gerai iCantix & Co yang pertama di Plaza Indonesia, Jakarta, Kamis (16/6).
Ia pun melayangkan apresiasi terhadap konsep bisnis iCantix yang memberi ruang bagi produk kecantikan dari UMKM. MenKopUKM berharap iCantik dapat menjadi salah satu kekuatan yang mendorong kemajuan industri produk kecantikan Indonesia.
"Juga diharapkan bisa berkontribusi dalam memperluas akses pasar produk UKM, khususnya brand lokal industri kecantikan," tambahnya.
Pada kesempatan itu, CEO iCantix & Co Haryani Simin menjelaskan, iCantix & Co mulai hadir di tahun 2021 lalu secara online di jejaring media sosial yang membagikan tips kecantikan dan perawatan diri.
"Kami terus bertumbuh, hingga offline store perdana dirilis hari ini. Kami menerapkan konsep integrasi pemasaran antara online dan offline," imbuh Haryani.
Saat ini, iCantix mewadahi lebih dari 100 merek kecantikan dalam negeri (brand lokal), untuk memenuhi kebutuhan perawatan kulit dari ujung kaki ke ujung kepala. Mulai dari hair care, skincare, body care, hingga parfum.
"Banyak anak bangsa yang mampu menyediakan pilihan untuk memenuhi kebutuhan pasar kosmetik dalam negeri," lanjut dia.
Haryani menambahkan, beberapa brand ternama yang dapat ditemukan di gerainya antara lain, Ivan Cosmetics, Rossa Beauty, White Lab, Evershine, BUZA by Bunga Zainal, Namir Beauty, SARA by Sara Ahmad, Scarlett, dan masih banyak lagi.
Haryani berharap industri kecantikan nasional terus bertumbuh, tidak hanya di dalam negeri, melainkan hingga mancanegara.
”Saya merasa senang sekali dapat ikut membangun negeri dengan menyediakan wadah cantik untuk semua merek dan produk kecantikan lokal," kata Haryani.
Perluas Ekspor
Lebih lanjut, Menteri Teten turut mengajak produsen produk kecantikan dari Indonesia dapat merambah ke pasar yang lebih luas lagi, baik di dalam maupun di luar negeri.
Pasalnya sepanjang 2020, Teten menyebut nilai valuasi penjualan kosmetik dunia berhasil menyentuh US$145,3 miliar. Bahkan, angka itu diperkirakan akan terus tumbuh sebesar 3,6% per tahun selama periode 2020-2027.
Ajakan MenkopUKM terhadap pelaku usaha produk kecantikan untuk memperluas pasar tak lepas dari eksistensi brand kosmetik Indonesia yang mulai membaik di kancah global.
"Mereka sudah eksis karena telah memiliki kemasan dan kualitas yang tidak kalah dari produk luar," ungkapnya.
Sebagai informasi, data olahan KemenkopUKM menunjukkan produk perawatan kulit dari Indonesia sudah dikirim atau diekspor ke beberapa negara Asia Tenggara, seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura.
Ketiga negara tersebut secara kumulatif memiliki pangsa pasar sebesar 63,2% dari total ekspor skincare Indonesia di tahun 2020. "Ini bisa terus dikembangkan menjadi produk unggulan domestik," ucap Menteri Teten.