c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

16 Agustus 2022

18:08 WIB

KemenkopUKM: Kerja Sama Dengan Ritel Akan Perluas Pasar UKM

KemenkopUKM memfasilitasi kerja sama beberapa ritel untuk memperluas pasar UKM. Di antaranya kerja sama dengan IKEA dan Uniqlo.

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Fin Harini

KemenkopUKM: Kerja Sama Dengan Ritel Akan Perluas Pasar UKM
KemenkopUKM: Kerja Sama Dengan Ritel Akan Perluas Pasar UKM
Ilustrasi. Perajin menyelesaikan pembuatan mebel di kawasan Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha

JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM berupaya menjalin kolaborasi dengan peritel, baik dari dalam maupun luar negeri. Sinergi yang terjalin dengan berbagai ritel akan turut memperluas pemasaran produk UKM.

Deputi Bidang UKM KemenkopUKM Hanung Harimba Rachman mengatakan, pihaknya meminta ritel untuk mengambil peran sebagai agregator, eksportir, hingga lembaga riset bagi produk UKM lokal supaya menembus pasar ekspor.

Misalnya, kerja sama antara IKEA dengan PT Rumah Mebel Nusantara yang difasilitasi oleh KemenkopUKM pada September 2021 hingga Juli 2022 telah menjaring 40 UKM masuk ke dalam jaringan IKEA di Jakarta, Tangerang, dan Bali.

"Nanti juga akan dilakukan pembahasan untuk menggunakan kerja sama dengan IKEA guna memenuhi suplai di luar negeri," ujar Hanung di Jakarta, Selasa (16/8).

Kerja sama antara IKEA dan PT Rumah Mebel Nusantara itu pun bisa dibilang saling menguntungkan. Selain bagi IKEA, UKM juga mendapat manfaat mengingat pendapatan IKEA pada 2021 tercatat 42 miliar Euro. Rinciannya, 70,7% penjualan terjadi di Eropa, 18% di Amerika, dan 11,3% di Asia, termasuk Indonesia.

"Termasuk dengan Lulu Group yang merupakan jaringan ritel terbesar di Asia dan menguasai 32% pasar ritel, kami dorong UKM masuk dalam Lulu Group Retail. Setelah ini, akan dilakukan buyer session dengan pihak Lulu untuk mempertemukan UKM dengan buyer," jelasnya.

Tak sampai situ, kolaborasi antara KemenkopUKM dengan PT Fast Retailing Indonesia (Uniqlo) pada 28 September 2021 lalu pun berhasil menjaring 196 UKM hingga Juli 2022. Para pelaku usaha terkurasi itu berhasil masuk jaringan Uniqlo yang ada di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Bali, dan NTB.

Corporate Affairs Director Uniqlo Irma Yunita merinci bahwa dalam upaya mendukung keberlangsungan UKM, sebanyak 25 dari 50 toko Uniqlo di Indonesia sudah memiliki instalasi UKM dengan menampilkan produk lokal terpilih.

"Produk UKM lokal terpilih berasal dari masing-masing wilayah toko Uniqlo. Sisa 25 toko lagi sedang kami lakukan kurasi produk untuk dibangun instalasi UKM," kata dia.

Terkait rantai pasok, Uniqlo juga turut bekerja sama dengan 14 pabrik lokal untuk memroduksi pakaian untuk diekspor. Saat ini, produk-produk tersebut telah melakukan ekspor sebanyak tiga kali lipat. 

Tak heran, nilai ekspor Uniqlo mencapai Rp334 juta atau lebih besar dibanding impor yang hanya Rp118 juta hingga pertengahan 2022 lalu.

Untuk itu, Dewan Penasihat Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) Tutum Rahanta berharap ke depan akan lebih banyak lagi pihak swasta seperti Uniqlo yang mau memfasilitasi bagi UKM dalam memperluas aksesnya untuk pasar ekspor.

Di sisi lain, Tutum meminta aturan pemerintah yang ada mampu menguatkan produk lokal ciptaan UKM agar naik kelas. Ia tak menampik bahwa dewasa ini, produk UKM potensial ekspor sulit untuk bersaing dengan barang-barang impor.

"Lewat kerja sama ritel luar negeri, akan mendapat pengetahuan dalam pemenuhan standardisasi kebutuhan ekspor seperti apa," tegas Tutum.

Lebih lanjut, Hanung Harimba Rachman mengatakan pihaknya hingga kini terus mengembangkan kawasan dan rantai pasok, seperti PLUT sebagai pusat layanan pendampingan ekspor, hingga penyediaan insentif pengembangan usaha antara mitra usaha besar dengan pelaku UKM.

Namun pemerintah juga terus meningkatkan kemudahan pengurusan izin dan sertifikasi, mulai dari ISO, HACCP, FSSC, BRC, Organic, dan lain-lain. Kemudahan ini beriringan dengan upaya pemetaan buyer potensial yang dilakukan atas kolaborasi bersama ITPC, KBRI, Atase Perdagangan, dan SIPPO.

"Selain itu kami punya program logistik dengan kargo terjadwal, jika mengirim barang kecil, UKM sendiri-sendiri itu mahal, dan ini kita integrasikan supaya biayanya lebih murah," tandas Hanung.

Asal tahu saja, peringkat ekspor Indonesia di kawasan Asia Tenggara berada di posisi ke-5 dengan kontribusi UKM terhadap ekspor pada 2020 lalu sebesar 15,96%. 

Berdasarkan data olahannya, Hanung mengatakan, porsi ekspor UKM Indonesia tercatat lebih rendah jika dibandingkan Malaysia 19%, Vietnam 20%, Filipina 20%, hingga Thailand yang mencapai 29,5%.

Untuk itu selain menggandeng ritel guna menggugah kontribusi ekspor UKM, KemenkopUKM juga akan memfasilitasi akses pembiayaan dan investasi bagi UKM ekspor lewat pembiayaan perbankan maupun non perbankan.

"Beriringan dengan itu, kami juga mendorong digitalisasi produk UKM ekspor, baik dengan website sendiri ataupun online marketplace, seperti Alibaba, eBay, AMazon, Erzy, Rakuten, dan lainnya," ulas dia.

Terakhir, Hanung mengatakan pihaknya juga melancarkan serangkaian aksi peningkatan kapasitas SDM dan kualitas produk UKM lewat sederet program pelatihan, seminar, capacity building, dan fasilitasi standard sertifikasi.

"Lewat strategi itu, kami optimis target kontribusi ekspor UKM dapat tercapai secara bertahap, yakni 15,8% di 2022, 16,4% di 2023, dan 17% di 2024 nanti," tandas Hanung.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar