30 Agustus 2022
18:55 WIB
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Fin Harini
JAKARTA – Kementerian Koperasi dan UKM bersinergi dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) untuk menggelar kegiatan 'Cerita Kriya' yang rencananya akan dihelat pada 8-11 September 2022 mendatang di Bali.
Deputi Bidang Kewirausahaan KemenkopUKM Siti Azizah mengatakan, sinergi bersama Bidang Pendanaan Dekranas itu meliputi berbagai agenda penting untuk mengembangkan UMKM di daerah. Salah satunya pendampingan guna peningkatan kapasitas dalam hal manajerial SDM UMKM.
"Termasuk juga mendorong pelaku UKM masuk pasar ekspor melalui kemitraan dengan agregator. Beriringan dengan itu, kami juga melakukan pendampingan pembuatan NIB bagi usaha mikro," ungkapnya di Jakarta, Selasa (30/8).
Selain mendorong formalisasi usaha mikro lewat pendampingan NIB, ajang 'Cerita Kriya' juga akan mempercepat penyaluran KUR, serta mengembangkan para pelaku UMKM di bidang kerajinan, khususnya terkait pengetahuan dan keterampilan teknis dalam menghasilkan produk berkualitas.
Dengan peningkatan wawasan dan keterampilan, Azizah meyakini produk-produk dari UMKM sektor kerajinan bisa memiliki daya saing, baik di pasar domestik maupun pasar mancanegara.
"Kami berupaya meningkatkan keterampilan mereka para pelaku usaha mikro sektor ekonomi kreatif dalam menghasilkan produk yang berdaya saing untuk berkompetisi, baik di domestik maupun ekspor," tambah Azizah.
Azizah berharap 'Cerita Kriya' bisa berjalan optimal dan memberikan manfaat semaksmimal mungkin bagi para pelaku UMKM dan masyarakat, termasuk koperasi yang menaungi pelaku UMKM sektor ekonomi kreatif yang akan mendapat penguatan permodalan.
Dalam kegiatan itu, dia menerangkan penguatan modal koperasi juga akan dilakukan oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM. Beriringan dengan penguatan permodalan, sinergi antara KemenkopUKM dan Dekranas pun turut mencakup penguatan literasi digital dan keuangan di kalangan KUMKM, utamanya terkait pembuatan laporan keuangan.
"Kemudian kami juga mendorong sinergi dalam mengembangkan produk unggulan daerah dan meningkatkan kapasitas wirausaha sektor kriya potensial ekspor," kata dia.
Dengan adanya penguatan literasi digital dan keuangan, Azizah pun berharap para pelaku usaha di sektor ekonomi kreatif, khususnya kriya mampu bertransformasi menggunakan teknologi dalam pengelolaan keuangan mereka.
"Dengan 'Cerita Kriya', kami berharap UMKM dan koperasi bisa bertransformasi dalam mengembangkan produk yang sejalan dengan pengelolaan keuangan secara digital," tandasnya.