c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

24 April 2023

14:20 WIB

Kemenkop UKM: Kesenjangan Digital UMKM Masih Terasa

Kementerian Koperasi dan UKM menyebut masih terjadi kesenjangan digital di tingkat masyarakat. Hal ini menyebabkan pula ketimpangan digital pada UMKM.

Penulis: Sakti Wibawa

Kemenkop UKM: Kesenjangan Digital UMKM Masih Terasa
Kemenkop UKM: Kesenjangan Digital UMKM Masih Terasa
Ilustrasi. Pedagang mempromosikan busana muslimah di platform siaran langsung media sosial di pusat perbelanjaa n Thamrin City, Jakarta, Jumat (3/2/2023). ValidNewsID/Fikhri Fathoni

JAKARTA –  Asisten Deputi Pembiayaan Wirausaha Kementerian Koperasi dan UKM Edi Kusdiyarwoko mengatakan, masih terjadi kesenjangan digital di tingkat masyarakat. Selain itu, pengguna layanan teknologi digital masih di dominasi di daerah perkotaan.

"Berdasarkan fakta di lapangan, hal ini menyebabkan ketimpangan pula UMKM yang telah memanfaatkan teknologi digital pada beberapa daerah," katanya kepada Validnews, Senin (24/4).

Dirinya melanjutkan, pihaknya menilai literasi terkait transformasi digital UMKM bukan hanya dari faktor pemasaran saja. 

Akan tetapi, ada beberapa aspek lain dalam operasional usaha yang dapat dibantu oleh teknologi digital.

Kementerian Koperasi dan UKM sendiri memiliki 7 Prioritas aspek pengembangan transformasi  digitalisasi UMKM yang terdiri dari, Digitalisasi akses pasar, Digitalisasi pemantauan kualitas produksi, Digitalisasi Keuangan dan akses pembiayaan, Digitalisasi Manajemen organisasi, Digitalisasi Kapasitas produksi, Digitalisasi Supplier/pasokan dan Digitalisasi Distribusi.

"7 Prioritas aspek pengembangan transformasi  digitalisasi UMKM diharapkan dapat membantu peningkatan literasi terkait transformasi digital UMKM," jelasnya.

Baca Juga: Ketum Kadin Dorong Pemudik Beli Produk UMKM Daerah

Edi memaparkan, sejak pandemi covid melanda, terdapat peningkatan para pelaku yang merambah ke dunia digital sebanyak 13,56 juta pelaku usaha.

Dia menuturkan, hingga bulan Desember 2022 sebanyak 21,56 juta UMKM telah on boarding digital.

Jumlah, 13,56 juta para pelaku usaha yang bertambah tersebut merupakan, 33,5% dari total populasi UMKM,

"KemenKopUKM sendiri menargetkan 71,8% dari target 30 juta UMKM yang on boarding dalam ekosistem digital pada tahun 2024," tuturnya.

Berdasarkan data tahun 2021 sampai dengan 2022, tingkat penetrasi pemanfaatan teknologi digital dibagi ke dalam beberapa kelompok di antaranya sebagai berikut,

1. Kelompok usia 19 - 34 tahun dengan tingkat penetrasi internet sebesar 98,64%.
2. Kelompok usia 35-54 tahun dengan tingkat penetrasi internet sebesar 87,30%.
3. Kelompok usia 55 tahun dengan tingkat penetrasi internet sebesar 51,73%.

Masih kata Edi, UMKM memiliki pangsa sekitar 99,99% atau 62.9 juta unit dari total keseluruhan pelaku usaha di Indonesia pada tahun 2022, sementara usaha besar hanya sebanyak 0,01% atau sekitar 5400 unit.

Usaha Mikro menyerap sekitar 107,2 juta tenaga kerja atau sekitar 89,2%, Usaha Kecil 5,7 juta 4,74%, dan Usaha Menengah 3,73 juta atau sekitar 3,11%, sementara Usaha Besar menyerap sekitar 3,58 juta jiwa.

"Artinya secara gabungan UMKM menyerap sekitar 97% tenaga kerja nasional, sementara Usaha Besar hanya menyerap sekitar 3% dari total tenaga kerja nasional," jelasnya.

Dari jumlah dan kontribusi tersebut kepada ekonomi nasional terdapat potensi yang besar pula yang dapat dimanfaatkan UMKM pada pasar ekonomi digital.

Berdasarkan data dari Google, bain dan Temasek, Indonesia adalah negara dengan potensi ekonomi digital terbesar di di Asia Tenggara. 

Sebelum pandemi pada 2019 nilai ekonomi digital Indonesia mencapai US$41 miliar, naik 187% pada Desember 2022 menjadi US$77 miliar, dan diperkirakan akan naik menjadi US$360 miliar pada tahun 2030 atau naik 467%.

Untuk memaksimalkan potensi tersebut, Kementerian Koperasi dan UKM memiliki tujuh program prioritas, di antaranya adalah,
1) Pendataan Lengkap KUMKM
2) Rumah Produksi Bersama
3) Koperasi Modern
4) Pengentasan Kemiskinan Ekstrem
5) Redesign Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) – KUMKM
6) Layanan Rumah Kemasan UMKM
7) Pengembangan Kewirausahaan Nasional

"Program tersebut dilakukan di berbagai daerah di Indonesia dan berkolaborasi dengan seluruh stakeholder termasuk pemerintah provinsi, kota dan kabupaten," pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar