20 Mei 2023
14:23 WIB
Penulis: Sakti Wibawa
Editor: Fin Harini
MEDAN - Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM, Siti Azizah mengatakan, produk industri kreatif memiliki peluang bisnis yang menjanjikan.
"Industri kreatif di Indonesia telah berkembang menjadi industri yang sangat potensial. Kekuatan industri kreatif, khususnya kerajinan. Didukung dengan sumber bahan baku alami yang melimpah, keragaman budaya nusantara, dan kearifan lokal dalam bentuk keahlian para perajin," katanya dalam keterangan resminya, Sabtu (20/5).
Dirinya melanjutkan, industri kreatif memiliki pasar yang luas di Eropa dan Amerika Serikat. Hal tersebut harus dimanfaatkan menjadi pasar ekspor produk industri kreatif, dan memberikan sumbangsih besar kepada devisa negara.
Berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian, pada 2020 nilai ekspor industri kerajinan mencapai US$829 juta. Kemudian meningkat menjadi US$916 juta di tahun 2021, dan pada 2022 telah mencapai US$949 juta.
"Pada era 4.0 saat ini selain pemanfaatan platform digital, juga diperlukan sinergi dan kolaborasi agar pelaku usaha tidak lagi bekerja sendiri-sendiri," ujarnya.
Azizah mengungkapkan, pihaknya juga bekerja sama dengan badan pengembangan riset inovasi universitas sumatera utara (BPRI USU Enterprise) untuk menggelar workshop dan bootcamp dalam rangka peningkatan kapasitas startup potensial pada sektor industri kreatif. Khususnya, pada bidang teknologi informasi dan komunikasi.
Saat ini sendiri terdapat sebanyak 20 startup yang terpilih dan akan dibina melalui proses inkubasi usaha yang dimulai dari bootcamp, dilanjutkan dengan coaching clinic terkonsentrasi, dan demo day yang menjadi kesempatan bagi para startup untuk pitching business model dihadapan calon investor, angel investors, lembaga pembiayaan, dan calon mitra bisnis.
Azizah berharap, agar penyelenggaraan workshop dan bootcamp tersebut dapat memberikan manfaat, sekaligus menjadi pemicu terbentuknya ekosistem kewirausahaan yang mendukung seluruh sektor industri kreatif.
"Harapan kami, agenda ini dapat diteruskan dan dilanjutkan oleh Pemerintah Daerah setempat, dengan dukungan seluruh pihak terkait termasuk perguruan tinggi," kata Azizah.
Berdasarkan data dari Kementerian Perekonomian terdapat 8,2 juta jumlah usaha kreatif di Indonesia yang didominasi oleh usaha kuliner, fashion, dan kriya.
Sementara, berdasarkan publikasi Kemenparekraf, tercatat pada tahun 2019 sub sektor ekonomi kreatif menyumbangkan Rp1.153,4 triliun PDB atau 7,3% terhadap total PDB nasional. Industri kreatif juga menyumbang penyerapan 15,2% tenaga kerja, dan 11,9% ekspor.