c

Selamat

Jumat, 7 November 2025

EKONOMI

01 Juli 2025

20:24 WIB

Kemenkeu: Defisit APBN Juni 2025 Melebar Ke Rp197 T

APBN sudah mencetak defisit Rp197 triliun hingga semester I/2025. Defisit itu setara dengan 0,81% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Penulis: Fitriana Monica Sari

<p id="isPasted">Kemenkeu: Defisit APBN Juni 2025 Melebar Ke Rp197 T</p>
<p id="isPasted">Kemenkeu: Defisit APBN Juni 2025 Melebar Ke Rp197 T</p>

Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTa, Jakarta, Kamis, (13/3/2025). Validnews/Siti Nur Arifa

JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sudah mencetak defisit Rp197 triliun hingga Juni 2025 atau semester I/2025. Defisit itu setara dengan 0,81% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Adapun, defisit APBN hingga semester I/2025 ini melebar bila dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai 0,34% dari PDB atau Rp77,3 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan pendapatan negara sepanjang semester I/2025 atau pada periode Januari hingga Juni 2025 mencapai Rp1.210,1 triliun.

Rinciannya, pendapatan negara berasal dari penerimaan Perpajakan sebesar Rp985,3 triliun, yang terdiri dari Penerimaan Pajak Rp837,8 triliun, Kepabeanan-Cukai Rp147,5 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp224,2 triliun, serta Penerimaan Hibah Rp0,6 triliun.

Baca Juga: Defisit APBN Maret 2025 Makin Dalam, Sentuh Rp104,2 T

Khusus untuk penerimaan pajak mencapai Rp837,8 triliun, atau 38,0% dari target APBN 2025 senilai Rp2.189,3 triliun. Meski terbilang besar, kinerja penerimaan pajak justru turun sebesar 6,2% secara tahunan (year on year/yoy) dari Juni 2024 senilai Rp893,8 triliun.

"Pendapatan negara terkontraksi 9% (yoy) dipengaruhi oleh tren penurunan harga ICP, pengalihan dividen BUMN ke BPI Danantara, dan kebijakan PPN secara terbatas atas barang mewah," tertulis dalam paparan Sri Mulyani dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Badan Anggara DPR RI di Jakarta, Selasa (1/7).

Sementara itu, realisasi belanja negara hingga Juni 2025 mencapai Rp1.407,1 triliun. Belanja negara tersebut meliputi belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp1.006,5 triliun, terdiri dari Belanja K/L Rp475 triliun dan Belanja Non K/L Rp531,5 triliun; serta Transfer Ke Daerah (TKD) sebesar Rp400,6 triliun.

Sri Mulyani menyebut, belanja negara telah mencapai 38,8% dari pagu APBN yang dipatok sebesar Rp3.621,3 triliun. Artinya, realisasi belanja negara bertambah cukup cepat dari posisi Mei 2025 yang masih sebesar 28,1% dari pagu.

Baca Juga: Anjlok Lagi, Realisasi APBN Mei 2025 Defisit Rp21 Triliun

Kendati demikian, nilai belanja yang lebih besar dari pendapatan negara membuat APBN mengalami defisit Rp197 triliun, atau setara dengan 0,81% terhadap PDB.

Sri Mulyani juga memaparkan bahwa keseimbangan primer APBN Juni 2025 tercatat surplus Rp50,2 triliun. Nilainya berkurang dari posisi Mei 2025 senilai Rp192,1 triliun.

Menkeu menambahkan, sampai Juni 2025, Indonesia telah merealisasi pembiayaan anggaran mencapai sebesar Rp283,5 triliun.

Secara keseluruhan, Sri Mulyani menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia mendesain defisit APBN 2025 setahun penuh senilai Rp616,2 triliun atau 2,53% terhadap PDB.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar