c

Selamat

Sabtu, 20 April 2024

EKONOMI

26 November 2021

17:30 WIB

Kemendag Perkuat Industri Halal Dan Fesyen Muslim Lewat Inapro Expo

Didi berharap, pameran ini mampu memperkuat penetrasi industri halal dan fesyen muslin di Tanah Air, sehingga turut mempercepat proses pemulihan ekonomi nasional

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Dian Kusumo Hapsari

Kemendag Perkuat Industri Halal Dan Fesyen Muslim Lewat Inapro Expo
Kemendag Perkuat Industri Halal Dan Fesyen Muslim Lewat Inapro Expo
Model memperagakan busana muslim pada malam puncak pergelaran Fashion Show Aceh Sharia Festival 2021. ANTARAFOTO/Ampelsa

SURABAYA – Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi mengungkapkan, pemerintah turut berpartisipasi dalam pelaksanaan Indonesia Product (Inapro) Expo 2021 di Jawa Timur. 

Didi berharap, pameran ini mampu memperkuat penetrasi industri halal dan fesyen muslin di Tanah Air sehingga turut mempercepat proses pemulihan ekonomi nasional.

“Diharapkan Inapro Expo 2021 yang dilaksanakan secara hibrida pada tahun ini, dapat secara maksimal berkontribusi pada pemulihan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujar Didi dalam keterangan resmi yang diterima, Jakarta, Jumat (26/11).

Inapro Expo 2021 yang digelar secara hibrida pada 25-28 November 2021 bertujuan untuk mendukung gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI), serta sebagai bagian upaya pemulihan ekonomi nasional. 

Dengan mengambil tema 'Local Product to Global Market', pameran ini menampilkan berbagai produk unggulan Indonesia, khususnya provinsi Jawa Timur. Didi kembali menyampaikan, dampak krisis pandemi covid-19 yang telah memasuki tahun kedua tidak hanya dirasakan sektor kesehatan, tetapi juga perekonomian secara global. 

Karena itu, semua pihak dituntut beradaptasi melalui penerapan teknologi digital dalam kehidupan sosial, pendidikan, perekonomian, termasuk aktivitas perdagangan. 

“Kemendag mengapresiasi Kadin Jawa Timur yang memfasilitasi peserta pameran, sehingga dapat kembali berinteraksi dengan para pembeli dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” sebutnya. 

Kemendag turut berpartisipasi dengan menghadirkan Paviliun Kemendag. Paviliun tersebut menampilkan produk fesyen muslim enam pelaku usaha. 

Pelaku usaha tersebut adalah PT Shantika Fashion Jaya, LORI Fashion, RAMLI Collection, Rasyida Alam, Eling Galeri, dan PT Cipta Amanah Niaga.

Menurut Didi, kehadiran produk fesyen muslim di Paviliun Indonesia selaras dengan upaya yang digalakkan Kemendag yaitu peningkatan ekspor sektor fesyen muslim dan produk halal. 

“Sebelumnya, Kemendag telah menggelar Embracing Jakarta Muslim Fashion Week pada Kamis (18/11). Ajang yang diinisiasi Kemendag dan Kadin ini akan menjadi pergelaran akbar tahunan untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat fesyen muslim dunia,” terangnya.

Selain produk fesyen muslim, paviliun juga menghadirkan stan informasi untuk menyosialisasikan layanan konsultasi ekspor melalui Export Center Surabaya (ECS). 

Pada stan ini, Kemendag memfasilitasi 10 pelaku usaha yaitu Omaku (popcorn gourmet), PT Welco (selai), PT Suryajaya Abadipekasa (kornet daging, makanan kaleng siap santap), Elevens Cap (produk topi baseball), dan UD Sumber Jaya Abadi (produk sepatu). 

Lalu, CV Hortindo Agrokencana Farm (sukun beku, pia, dan kacang), CV Bolu Ketan Mendut (keripik brownies), CV Dua Putri Sholehah (bawang goreng), Rubath Kopi Jombang (kopi), serta UD Fanka Mandiri (sambal pecel dan keripik pisang).

Pemilihan ECS di Surabaya karena Kota Pahlawan ini dipandang sebagai lokasi strategis untuk pusat logistik dan perdagangan nasional. 

Selain itu, Surabaya merupakan hub untuk kawasan Indonesia Timur. Untuk itu, pembangunan ESC merupakan salah satu bentuk kontribusi Kemendag bagi penguatan ekspor.

“Harapan kami, ECS dapat dipakai untuk membina dan mencetak eksportir Indonesia yang tangguh dan inovatif sehingga dapat menembus pasar global dengan lebih lancar,“ ungkap Didi.

Didi berpesan, agar para pelaku usaha terus memanfaatkan kanal informasi yang tersedia untuk meningkatkan akses pasar produk ke pasar global. 

“Selain itu, dengan memanfaatkan komitmen perdagangan internasional yang telah ada antara Indonesia dengan negara mitra dagang,” sebutnya. 

Dukungan Pemda dan Kadin Indonesia 
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi sinergi kemendag dan Kadin dalam pendirian ECS di Jawa Timur sehingga dapat mendukung ekspor UKM Jawa Timur. 

Kerja sama yang kuat harus dibangun semua pemangku kepentingan untuk meningkatkan kesejahteraan UKM, khususnya di Jawa Timur. Jatim sendiri ingin menjadi yang terdepan dalam menyiapkan industri halal dan saat ini telah memiliki kawasan industri halal. 

"Kami berterima kasih kepada Kemendag dan Kadin atas dukungan dalam membuka pasar UKM menjadi lebih luas,” kata Khofifah.

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid menambahkan, peningkatan permintaan ekspor saat ini merupakan peluang emas yang tidak boleh dilewatkan. Pengusaha menegaskan, salah satu kekuatan dan fondasi Indonesia adalah UKM. 

Untuk membuka akses ke pasar bagi kalangan UKM, Kadin bekerja sama dengan Kemendag melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) di luar negeri dengan mendirikan Trading House. 

"Diharapkan melalui Inapro Expo, kita dapat memperluas akses pasar sehingga semakin meningkatkan kesejahteraan UKM,” pungkas Arsjad.

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar