13 Desember 2024
15:12 WIB
Kemendag Optimistis Transaksi Harbolnas 2024 Tembus Rp40 Triliun
Kemendag optimistis transaksi Harbolnas 2024 naik dibanding tahun lalu menjadi Rp40 triliun dari 2023 sebanyak Rp25,7 triliun
Penulis: Erlinda Puspita
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengaku optimistis nilai transaksi pada momen Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2024 akan naik signifikan dari tahun lalu. Potensi transaksi Harbolnas 2024 yang berlangsung pada 10-16 Desember tersebut diperkirakan mencapai Rp40 triliun atau naik jauh dibandingkan tahun 2023 yang mencatatkan transaksi Rp25,7 triliun.
"Pada pelaksanaan Harbolnas tahun ini, kami berharap transaksi bisa mencapai Rp40 triliun sesuai target yang disampaikan oleh Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA). Tahun lalu, nilai transaksinya mencapai Rp25,7 triliun. Kami optimistis target akan tercapai selama pelaksanaan Harbolnas 2024," ungkap Budi dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (13/12).
Budi menyampaikan, selama ini nilai transaksi Harbolnas selalu mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Bahkan pencapaian di tahun lalu yangs sebesar Rp25,7 triliun merupakan kenaikan 182% dari Harbolnas 2019 silam.
Sementara itu, untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8% pada 2028-2029, perlu kerja sama erat dari berbagai pihak. Menurutnya, kampanye "Beli Lokal" dari Tokopedia dan Shop Tokopedia menjadi salah satu contoh konkret kolaborasi pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam mendukung pemberdayaan dan peningkatan daya saing pelaku usaha lokal.
"Mari bersama-sama membantu produk lokal semakin maju dengan memakai produk sendiri," ujar Budi.
Budi yang juga sempat menjajal berjualan secara langsung di platform digital atau memanfaatkan fitur live shopping di aplikasi Shop Tokopedia menyatakan, teknik tersebut merupakan salah satu cara memperkenalkan produk dalam negeri, sebagai titik temu antara penjual dan pembeli secara virtual, serta memperkuat penjenamaan (branding). Ia pun menegaskan agar produk lokal bisa dikemas sedemikian rupa agar kualitas barang tidak kalah dengan produk asing.
"Barang kita bagus, harga murah, kualitas bagus," sambung Budi.
Ia menambahkan, pasar dalam negeri yang besar harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh produk-produk dalam negeri. Sehingga ia mengajak lebih banyak pelaku UMKM untuk memaksimalkan promosi dan perluasan pasar domestik melalui platform niaga elektronik.
"Mari teman-teman UMKM memanfaatkan pasar dalam negeri ini dengan berjualan lewat niaga elektronik karena sangat efisien," terang dia.
Menurutnya, pemanfaatan teknologi digital dapat berperan untuk menjaga kesetiaan pembeli terhadap produk UMKM. Konsistensi yang terbangun dari pembeli produk lokal yang loyal ini menurutnya juga dapat berperan melindungi pasar dalam negeri.
"Ketika konsumen sudah mengenal produk Indonesia, kemudian menggunakannya, dan ternyata testimoninya bagus, terbentuklah suatu cara melindungi pasar dalam negeri secara sukarela. Model ini bisa membantu melindungi pasar dalam negeri dari banyaknya produk asing," tandas dia.