c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

17 April 2025

19:15 WIB

Kelapa Bulat Mahal, Mentan: Beri Ruang Petani Kelapa Bahagia

Mentan meminta agar industri dan masyarakat memberi kesempatan petani kelapa menikmati harga yang tinggi saat ini. Mahalnya harga kelapa bulat karena tingginya permintaan dalam negeri dan ekspor.

Penulis: Erlinda Puspita

Editor: Khairul Kahfi

<div dir="auto" id="isPasted">Kelapa Bulat Mahal, Mentan: Beri Ruang Petani Kelapa Bahagia</div>
<div dir="auto" id="isPasted">Kelapa Bulat Mahal, Mentan: Beri Ruang Petani Kelapa Bahagia</div>
Mentan Amran Sulaiman meminta industri dan masyarakat memberi kesempatan petani kelapa bulat untuk menikmati harga yang tinggi saat ini, Jakarta, Kamis (17/4). ValidnewsID/Erlinda PW
JAKARTA - Mentan Amran Sulaiman menyebut, tingginya harga kelapa bulat di dalam negeri saat ini perlu dimaklumi masyarakat di tengah permintaan yang tinggi, baik di dalam negeri maupun ekspor. Pasalnya, Amran menilai harga kelapa bulat sekarang sebagai hal yang baik bagi petani.

"Iya karena (permintaan) tinggi... Alhamdulillah petani bahagia karena harga kelapa bulat naik, ini hikmah ada krisis ya," ujar Amran dalam konferensi pers di Kantor Kementan, Jakarta, Kamis (17/4).

Amran pun meminta agar masyarakat dan industri pengolahan produk kelapa untuk memberikan ruang bagi petani kelapa untuk mendapatkan keuntungan lebih banyak sesaat, di tengah mahalnya harga kelapa bulat. 

"Sampaikan, tolong ya, mewakili industri kelapa, aku sudah terima suratnya, tolong sampaikan beri ruang bagi petani kelapa bahagia di saat harga tinggi," ucap Amran.

Menyitir data mingguan International Coconut Community, harga kopra di Indonesia pada Sabtu (12/4) mencapai US$1.217 per metrik ton (MT) atau naik 2,28% dari pekan sebelumnya senilai US$1.189 per MT.

Jika dibandingkan dengan Maret 2025, harga kopra di Indonesia bertahan di level tinggi. Yakni, sempat dibanderol US$1.162 per MT pada 1 Maret 2025; US$1.180 per MT pada 8 Maret 2025; US$1.191 per MT pada 15 Maret 2025; turun sedikit menjadi US$1.186 per MT pada 22 Maret 2025; dan naik lagi di US$1.190 per MT pada 29 Maret 2025. 

Kenaikan harga juga terjadi pada jenis kelapa kering (dessicated coconut), yakni dari US$3.025 per MT pada 5 April 2025 menjadi US$3.300 per MT pada 12 April 2025. Begitu pun dengan harga jenis kelapa dikupas (coconut dehusked) di periode yang sama, dari US$345 per MT menjadi US$353 per MT. 

Berdasarkan data BPS, jumlah ekspor kelapa bulat Indonesia selama 2020-2024 mengalami bergerak naik-turun dan cenderung melonjak di tahun lalu.

Secara rinci, Indonesia mengekspor komoditas dengan kode HS 08011990 ini sebanyak 627.638 ton di 2020; lalu turun menjadi 384.580 ton di 2021; turun lagi menjadi sebanyak 372.687 ton di 2022; naik tipis menjadi sebanyak 376.600 ton di 2023; dan melonjak menjadi 623.461 ton di 2024. 

Sedangkan dilihat berdasarkan tujuan negara untuk ekspor kelapa selama lima tahun ke belakang, terbanyak menuju Malaysia sebanyak 1.351.491 ton; Thailand 695.991 ton; Vietnam 165.400 ton; China 132.367 ton; Singapura 18.256 ton; Yordania 2.502 ton; Belanda 1.938 ton; Brazil 1.552 ton; Lebanon 1.475 ton; Turki 1.013 ton; Inggris 965 ton; Jerman 867 ton; dan Belgia 858 ton.

Percepatan Masa Tanam
Lebih lanjut, Amran pun meyakinkan, pemerintah akan mempercepat masa tanam kelapa, sejalan dengan tingginya permintaan domestik dan pasar luar negeri. Rencana ini juga telah disampaikan kepada presiden, karena berpotensi  bisa menambah devisa negara.

Percepatan tanam tersebut di antaranya melalui tanam di lahan baru maupun di lahan yang sama (replanting). Rencana ini kata dia, juga akan berlaku pada komoditas perkebunan strategis baik di Indonesia maupun secara global, yaitu kakao, pala, kelapa sawit, bahkan ubi. 

"Apa tujuan kita? Meningkatkan ekspor, kemudian menekan impor. Pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tandas Amran.

KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar