c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

06 Desember 2022

20:44 WIB

Kebutuhan Terpenuhi, Pemerintah Sudahi Tarik Utang Tahun Ini

Pemerintah menyudahi upaya menarik utang baru dan menggelar lelang SBN terakhir tahun ini .

Editor: Fin Harini

Kebutuhan Terpenuhi, Pemerintah Sudahi Tarik Utang Tahun Ini
Kebutuhan Terpenuhi, Pemerintah Sudahi Tarik Utang Tahun Ini
Ilustrasi goverment bonds. Shutterstock/dok

JAKARTA – Pemerintah resmi menyudahi lelang surat berharga negara (SBN) pada tahun ini. Berbagai lelang SBN yang dilakukan dinilai telah memenuhi kebutuhan pembiayaan yang ditetapkan.

"Hari ini, 6 Desember 2022, sesuai kalender penerbitan SBN, Pemerintah melakukan lelang SBN terakhir di tahun ini," kata Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Pengelolaan, Pembiayaan, dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Suminto dalam keterangan resmi, Jakarta, Selasa (6/12).

Ia menuturkan, di tengah kondisi pasar yang cukup bergejolak sepanjang tahun, Pemerintah telah berhasil menyelesaikan lelang SBN sesuai jadwal yang ditetapkan serta memenuhi kebutuhan pembiayaan yang diperlukan. 

Untuk itu, pemerintah menyampaikan terima kasih kepada dealer utama serta seluruh investor yang telah membantu kelancaran pelaksanaan Lelang SBN selama 2022. 

Selain itu, ia juga mengapresiasi sinergi antara Kementerian Keuangan, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dalam menjaga kredibilitas dan stabilitas pasar SBN.

"Kami juga menyampaikan apresiasi yang tinggi atas sinergi yang erat antara Kemenkeu, BI, OJK, dan LPS yang terus bersama-sama menjaga stabilitas sistem keuangan serta kredibilitas dan stabilitas pasar SBN di periode yang penuh tantangan ini," ucap Suminto.

Menambahkan, Direktur Surat Utang Negara (SUN) Deni Ridwan mengatakan pada lelang terakhir ini, di tengah sikap melihat dan menunggu pelaku pasar menjelang rapat komite pasar terbuka federal (FOMC) The Federal Reserve Meeting pekan depan, investor tetap percaya diri dan optimistis. 

Optimisme tersebut terlihat dari tingginya penawaran yang masuk sebesar Rp27,66 triliun, atau 1,84 kali dari target indikatif sebesar Rp15,0 triliun. "Berdasarkan target indikatif yang telah diumumkan, Pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp15,5 triliun," ujarnya.

Selain itu, dari pasar domestik, rilis data ekonomi Indonesia menunjukkan sinyal positif antara lain data inflasi November kembali turun menjadi 5,42% secara tahunan (year on year/yoy) dari inflasi Oktober yang sebesar 5,71% yoy dan di bawah konsensus pasar 5,5% yoy. 

Pada lelang hari ini minat investor non-residen meningkat menjadi Rp6,93 triliun dari Rp6,40 triliun pada lelang sebelumnya. Jumlah penawaran yang masuk dari investor non-residen mayoritas pada seri SUN tenor panjang (lebih dari 10 tahun) yaitu Rp6,48 triliun atau 93,5% dari total penawaran yang masuk investor asing dan dimenangkan sebesar Rp5,77 triliun atau 37,26% dari total penawaran yang diberikan.

Deni menambahkan, Seri SUN tenor 6 dan 11 tahun kembali mendominasi permintaan investor pada lelang hari ini, dengan jumlah penawaran yang masuk dan penawaran yang diberikan masing-masing sebesar 58,91% dari total penawaran yang masuk dan 42,0% dari total penawaran yang diberikan. 

"Selain itu, incoming bids terbesar pada tenor 11 tahun yaitu Rp9,07 triliun (32,78% dari total incoming bids) dan dimenangkan sebesar Rp6,50 triliun (42,0% dari total awarded bids)," ujarnya. 

Lebih lanjut, secara umum biaya pinjaman penerbitan SUN pada lelang hari ini kembali turun dibanding lelang sebelumnya, tercermin pada weighted average yield (WAY) Obligasi Negara yang dimenangkan turun sebesar 1 sampai dengan 61 bps dibandingkan WAY Obligasi Negara pada lelang sebelumnya, kecuali tenor 16 tahun yang naik 4 bps.

"Penurunan terbesar pada SUN tenor 6 tahun sebesar 61 bps," kata Deni.   


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar