04 Maret 2023
08:00 WIB
Penulis: Yoseph Krishna
JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta PT Pertamina mengusut tuntas peristiwa kebakaran di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang.
Tak hanya itu, Pertamina juga diminta menjalin koordinasi secara intensif bersama kepolisian dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk melakukan tindakan tanggap darurat di sekitar lokasi kejadian.
Erick menyebut peristiwa kebakaran pipa BBM itu akan menjadi catatan penting bagi Kementerian BUMN dalam mengevaluasi operasional Pertamina. Dalam hal ini, ia menilai evaluasi menjadi keharusan agar peristiwa serupa tidak terulang kembali di masa yang akan datang.
"Sekarang fokus kita adalah segera melakukan penanganan korban, dan mengantisipasi dampak yang ditimbulkan. Soal evaluasi, itu pasti akan dilakukan setelah nanti ada investigasi mendalam terkait kejadian ini," tutur Erick di Jakarta, Jumat (3/3).
Sebagai informasi, kabar duka datang dari Koja, Jakarta Utara semalam. Depo Plumpang Pertamina terbakar sekitar pukul 20:20 WIB. Kejadian itu langsung dikonfirmasi oleh Manager Communication and CSR Pertamina Patra Niaga Wilayah Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan.
"Telah terjadi kebakaran di Integrated Terminal Jakarta, Plumpang pada Jum'at (3/3) pukul 20.20 WIB," tulisnya dalam keterangan resmi, Jumat (3/3) malam.
Selain menangani kebakaran, Eko menjelaskan pihaknya juga fokus mengevakuasi para pekerja maupun warga di sekitar lokasi ke area yang lebih aman.
"Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat terus berupaya maksimal menanggulangi kejadian ini. Penyebab kejadian masih dalam proses investigasi," imbuhnya.
Kementerian BUMN memastikan akan menanggung biaya perawatan pasien kebakaran Depo Pertamina Plumpang. "Ya, Pertamina akan menanggung biayanya," ujar Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (4/2), seperti dilansir Antara.
Arya juga menambahkan bahwa Kementerian BUMN meminta Pertamina untuk fokus dalam penyelamatan masyarakat dan karyawan di lokasi sekitar terjadinya kebakaran. "Yang terutama saat ini adalah penanganan-penanganan yang penting dulu," katanya.
Hingga Sabtu (4/3) pagi, kebakaran besar ini menyebabkan delapan orang masih dinyatakan hilang, kebakaran pipa bahan bakar minyak itu juga menewaskan 13 orang dan 49 orang mengalami luka bakar.
Korban meninggal dunia berada di Rumah Sakit Polri, sedangkan korban luka bakar ada di sejumlah rumah sakit, di antaranya Rumah Sakit Pelabuhan, RSUD Tugu Koja, Rumah Sakit Mulyasari, dan Rumah Sakit Koja.
Pastikan Stok BBM Aman
Mengutip laman resmi Pertamina, publikasi Global Tank Storage menunjukkan Integrated Terminal Jakarta merupakan terminal BBM terpenting di Indonesia karena menyuplai sekitar 20% kebutuhan BBM harian di Indonesia atau sekitar 25% dari total SPBU Pertamina.
Terkait catatan itu, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menjamin pasokan BBM tetap aman dengan backup supply dari terminal terdekat, yaitu Terminal BBM Tanjung Gerem, Terminal BBM Cikampek, dan Terminal BBM Ujung Berung.
"Pasokan BBM juga diamankan melalui dukungan dari Kilang Cilacap dan Balongan yang disalurkan lewat laut ke Terminal BBM Tanjung Priok," ucapnya.
Nicke menjelaskan pihaknya segera melakukan evaluasi menyeluruh agar insiden kebakaran fasilitas bahan bakar minyak milik perseroan tak lagi terulang.
Pertamina sendiri ia sebut telah membentuk tim gabungan dengan anak usahanya PT Pertamina Patra Niaga dan fungsi terkait untuk melakukan investigasi penyebab terjadinya insiden kebakaran di Depo Plumpang, Jakarta Utara.
"Kami turut prihatin dan akan memberikan penanganan yang terbaik bagi masyarakat terdampak," kata Nicke.