c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

10 November 2022

11:24 WIB

KCIC Siap Uji Dinamis Kereta Cepat Jelang G20 Showcase

KCIC menyebutkan rangkaian pengujian secara simultan dilakukan sejak 11 November untuk memantapkan persiapan menuju G20 Showcase

Editor: Fin Harini

KCIC Siap Uji Dinamis Kereta Cepat Jelang G20 Showcase
KCIC Siap Uji Dinamis Kereta Cepat Jelang G20 Showcase
Foto udara rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) menjalani persiapan untuk uji dinamis di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (9/11/2022). Antara Foto/Raisan Al Farisi

JAKARTA - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengungkapkan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) semakin siap untuk tampil pada gelaran G20 Showcase pada 16 November 2022.

“Semua persiapan berjalan dengan baik. Kami akan melakukan rangkaian pengujian secara simultan sejak 11 November untuk memantapkan persiapan menuju G20,” kata Corporate Secretary PT KCIC Rahadian Ratry dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (10/11), dilansir dari Antara.

Dia mengatakan, setelah melalui proses panjang mulai dari pengiriman dari China, lalu pengiriman via darat dari Jakarta, seluruh EMU KCJB dan CIT sudah tersambung dan siap menjalani rangkaian pengujian. 

"EMU dan CIT KCJB saat ini sudah singgah di Depo Tegalluar dalam kondisi siap uji,” katanya.

Di Tegalluar, instalasi sistem kelistrikan untuk stasiun dan depo pun sudah rampung. Begitu juga dengan instalasi Listrik Aliran Atas (LAA) yang akan digunakan untuk kebutuhan operasional KCJB pada G20 Showcase.

“Kebutuhan listrik Alhamdulillah sudah ada baik di stasiun, depo ataupun di lintasan yang digunakan untuk uji dinamis nanti,” ujar Rahadian.

Di lintasan track laying activity dari Depo Tegalluar sampai DK 127+134 telah rampung untuk kedua arah. Lintasan inilah yang nanti digunakan untuk kebutuhan uji dinamis.

“Kereta, lintasan, dan berbagai elemen penunjangnya sudah siap. Saat ini fokus kami melakukan berbagai pengujian secara bertahap untuk G20. Baik itu pengujian fitur kereta ataupun sarana perkeretaapian. Tentu saja kami harapkan semuanya berjalan lancar tanpa kendala,” katanya.

Nantinya proses uji dinamis KCJB akan disaksikan oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden China Xi Jinping melalui telekonferensi. Dalam G20 Showcase nanti Presiden Jokowi dan Presiden Xi Jinping akan melihat kecanggihan rangkaian CIT dan melihat proses uji dinamis berlangsung.

“Karena uji dinamis akan disaksikan secara live melalui telekonferensi, kami juga sedang menyiapkan jaringan agar agenda live streaming uji dinamis KCJB dapat berjalan lancar," ujar Rahadian.

Kereta Cepat Jakarta-Bandung diperkirakan mampu melaju hingga kecepatan 350 kilometer per jam dan akan memangkas waktu tempuh dari Jakarta ke Bandung menjadi 40 menit dari sebelumnya tiga jam.
 
Proyek ini memiliki panjang trase 142,3 kilometer dengan tipe struktur elevated sepanjang 82,7 kilometer dan sisanya berupa 13 tunnel dan subgrade. Kereta cepat ini akan berhenti di empat stasiun sepanjang lintasan, yaitu Stasiun Halim (Jakarta), Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, dan Stasiun Tegalluar (Bandung).
 
Saat awal pembangunan, biaya investasi yang dibutuhkan untuk membangun proyek ini adalah sebesar US$6,07 miliar atau setara Rp85,41 triliun.

Tingkatkan Konektivitas
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengharapkan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dapat menjadi bagian konektivitas antarnegara seperti yang digagas negara-negara ASEAN.

Presiden Jokowi mengatakan proyek KCJB akan diintegrasikan dengan pelabuhan ataupun bandara sehingga menjadi bagian konektivitas lintas negara.

Dengan dibangunnya proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, Jokowi mengharapkan mobilitas orang dan barang akan meningkat dan cepat. Hal itu juga akan meningkatkan daya saing perekonomian.

Kereta cepat yang diharapkan mulai beroperasi Juni 2023 itu diharapkan memunculkan banyak titik ekonomi baru, mulai dari kawasan Jakarta hingga Kabupaten Bandung.

Selain itu, dia berharap nantinya kereta cepat itu membuat transportasi semakin terkoneksi, baik dengan pelabuhan, bandara, atau dengan transportasi lainnya.

"Itu sudah menjadi gagasan besar di ASEAN (Asia Tenggara) agar konektivitas negara-negara ASEAN ini tersambungkan secepat-cepatnya dalam rangka daya saing ASEAN," kata dia.

Dia pun tak menampik pandemi covid-19 sempat membuat pembangunan sedikit terlambat. Presiden menyebutkan kendala yang terjadi dalam pembangunan itu yakni saat membuat dua terowongan, yakni di Tunnel 2 dan Tunnel 11. Menurutnya di area tersebut kondisi tanahnya sempat menyulitkan pembangunan.

"Memang tanahnya yang sangat sulit dikendalikan, tetapi alhamdulillah sekarang sudah selesai," kata Jokowi.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar