21 Oktober 2023
09:18 WIB
Penulis: Yoseph Krishna
JAKARTA - PT Pertamina International Shipping (PIS) resmi mengoperasikan Kapal PIS Mahakam untuk mengangkut kargo petrokimia methanol dari Bontang, Kalimantan Timur menuju Gresik, Jawa Timur.
Corporate Secretary PIS Muhammad Aryomekka Firdaus menerangkan kapal tersebut mengangkut sebanyak 7.000 metrik ton methanol dari Kaltim Methanol Industri. Berlayarnya kapal angkutan methanol itu juga merupakan perwujudan komitmen PIS untuk melakukan ekspansi dan diversifikasi pasar.
"Pengangkutan ini jadi wujud komitmen perusahaan dalam pengangkutan kargo ekspansi pasar non-captive dari PIS. Adapun pengiriman methanol dilakukan melalui kerja sama antara PIS dan PT Hutama Trans Kencana," ungkap Aryomekka di Jakarta, Jumat (20/10).
Dia juga mengungkapkan Kapal PIS Mahakam merupakan kapal small tanker terbaru milik PIS, khusus untuk mengangkut kargo petrokimia.
Kapal tersebut diketahui telah memperoleh sertifikasi IMO 2 oleh Organisasi Maritim Internasional (International Maritime Organization/IMO). Artinya, kapal itu sudah memenuhi standar internasional untuk mengangkut produk petrokimia.
Pascaakuisisi pada Agustus 2023 lalu, Aryomekka menyebut Kapal PIS Mahakam memasuki proses docking atau perawatan dalam rangka meningkatkan kualitas operasional.
"Docking atau perawatan untuk meningkatkan kualitas operasinal dilakukan di galangan Batam dan kini sudah siap beroperasi," kata dia.
Dengan diberikannya mandat kepada Kapal PIS Mahakam untuk mengangkut methanol ke Gresik, anak usaha Pertamina itu berkomitmen memberi pelayanan yang andal dalam proses pengiriman dan mengoptimalkan penerapan HSSE.
"Kami berkomitmen memberi pelayanan andal dalam pengangkutan dengan penerapan HSSE agar bisa berkontribusi positif bagi pertumbuhan perusahaan," tuturnya.
Sebagaimana ia jelaskan, pengiriman methanol ke Gresik menjadi strategi PIS untuk diversifikasi pasar dan ekspansi pasar non-captive di luar Pertamina Group. PIS pun menargetkan pendapatan bisnis hingga US$6 miliar, salah satunya lewat diversifikasi dan ekspansi tersebut.
"Target itu kami tekankan pada empat pilar, yakni kapitalisasi pasar captive berbasis petrolium, pengembangan pasar industri yang berkembang seperti petrokimia dan kargo lainnya, pelayanan logistik terintegrasi, dan bisnis energi hijau," pungkas Aryomekka.