07 November 2025
09:46 WIB
KAI Tambah Armada KRL, Menperin: Angin Segar Bagi Industri Dalam Negeri
Perintah agar PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk menambah armada kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek berdampak pada industri dalam negeri.
Penulis: Ahmad Farhan Faris
Sejumlah penumpang menuruni tangga untuk berpindah rangkaian kereta commuter line di Stasiun Manggarai, Jumat, (23/6/2023). ValidNewsID/Fikhri Fathoni
JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita menyambut dengan senang adanya perintah dari Presiden Prabowo Subianto kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk menambah armada kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek.
Menurut dia, langkah tersebut memberikan dampak terhadap industri manufaktur dalam negeri terutama bagi PT Industri Kereta Api (INKA).
“Itu angin segar bagi industri nasional. Karena kami akan melihat kemampuan industri dalam negeri untuk menyuplai kebutuhan proyek tersebut, misalnya gerbong dan komponen lain,” kata Agus di Jakarta Utara pada Kamis (6/11).
Agus tidak meragukan lagi kualitas PT INKA, karena memiliki rekam jejak yang bagus dalam mengekspor produknya ke berbagai negara.
Ia pun optimistis industri kereta nasional mampu memenuhi kebutuhan proyek penambahan armada kereta rel listrik tersebut.
Baca Juga: KAI-PT INKA Berkongsi Garap Investasi Sarana KA Rp10,79 Triliun
“Saya yakin, dari sisi kualitas tidak ada masalah karena PT INKA produknya sudah diekspor. Saya ingin lihat kapasitas produksinya seperti apa, ini kabar baik,” ujarnya.
Dari sisi kapasitas pun industri nasional di sektor ini sudah berkembang sangat baik dalam tiga dekade terakhir..
“Dalam 31 tahun ini sudah berkembang baik. Soal kualitas, saya tidak khawatir karena produk INKA sudah diekspor. Mengenai kuantitas, kita akan lihat kebutuhan dari KAI nanti, apakah semuanya gerbong atau ada kebutuhan lain. Setelah itu, baru kita siapkan industri dalam negerinya,” jelas dia.
Anggaran Rp5 Triliun
Dilansir dari Antara, Presiden Prabowo Subianto menganggarkan dana senilai Rp5 triliun untuk PT KAI menambah gerbong kereta api jaringan KRL Commuter Line yang menjangkau kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Prabowo menyebut Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin melaporkan kepada dirinya bahwa KAI membutuhkan anggaran Rp4,8 triliun untuk menambah rangkaian gerbong KRL, namun Prabowo kemudian menyatakan akan mengalokasikan anggaran sampai Rp5 triliun agar penambahan itu dapat memberikan manfaat kepada masyarakat yang lebih luas.
"Rakyat, sebagian besar, merasakan manfaat kereta api. Untuk itu, saya kasih petunjuk, akan kita perluas, akan kita perbesar. Untuk Jabodetabek, Dirut KAI mengatakan harus ada tambahan gerbong, rangkaian baru. Satu rangkaian butuh uang US$9 juta, benar? Beliau ajukan totalnya Rp4,8 triliun. Ya, saya setujui, bahkan akan saya alokasikan tidak Rp4,8 triliun, tapi Rp5 triliun. Kalau untuk rakyat banyak, saya tidak ragu-ragu," kata Presiden Prabowo di Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta, Selasa (4/11).
Baca Juga: Minta PMN Untuk INKA, Erick: Pesanan Kereta Menumpuk
Anggaran sebesar Rp5 triliun itu rencananya dialokasikan untuk penambahan 30 rangkaian gerbong kereta. Prabowo menargetkan kepada KAI agar 30 rangkaian kereta baru itu tersedia dalam waktu setahun ke depan.
"Satu tahun ini harus. Ini rakyat yang saksi ya. Jadi, nanti ada tambahan 30 rangkaian baru. Saya juga tadi coba, bersih, nyaman, (ada) AC," ujar Prabowo.
Presiden Prabowo, didampingi jajarannya menjajal layanan KRL Commuter Line dari Stasiun Manggarai menuju Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta. Dalam perjalanan menggunakan kereta api itu, Presiden Prabowo sempat berbincang-bincang dengan beberapa penumpang Commuter Line.
Di Stasiun Tanah Abang Baru, Presiden menekankan kembali layanan kereta api yang strategis dan vital untuk menunjang aktivitas sehari-hari masyarakat. Setahun, kata dia, ada 486 juta penumpang yang memanfaatkan layanan kereta api di Indonesia.
"Kereta api dan semua transportasi massal, mass transit system itu adalah bagian dari kehidupan masyarakat modern, yang sangat-sangat strategis, dan sangat vital," pungkasnya.