14 Februari 2024
15:30 WIB
JAKARTA - Bank Pembangunan China (CDB) telah mencairkan pinjaman senilai US$448 juta (1 dolar AS = Rp15.612) kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk membiayai pembengkakan biaya (cost overrun) pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), atau Whoosh.
Dalam dokumen Laporan Informasi atau Fakta Material yang disampaikan KAI kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), diketahui pencairan pinjaman tersebut dilakukan pada Rabu (7/2) lalu.
Pinjaman tersebut mencakup fasilitas A sebesar US$231 juta dan fasilitas B sebesar US$217 juta.
"Pencairan tersebut langsung diteruskan ke PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) pada 7 Februari 2024," demikian dikutip dalam dokumen tersebut yang terbit dalam layanan Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (13/2) sore.
Dalam proyek kereta cepat ini, PSBI dan Beijing Yawan HSR membentuk perusahaan patungan dengan nama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
Baca Juga: KCIC Terapkan Tarif Dinamis Kereta Cepat Whoosh Mulai 3 Februari
Perusahaan patungan inilah yang menjadi operator kereta cepat yang diberi nama Whoosh itu.
Kereta cepat Whoosh diresmikan pada 2 Oktober tahun lalu dan membuka program perjalanan gratis selama dua pekan yang kemudian beroperasi secara komersial mulai 17 Oktober 2023.
Antusiasme masyarakat menyambut kereta cepat pertama di Asia Tenggara itu cukup tinggi, terlihat dari jumlah penumpang yang diangkut telah melampaui 1 juta orang dalam periode waktu kurang dari dua bulan sejak beroperasi secara komersial.
Teranyar, pengguna kereta cepat Whoosh mengalami peningkatan signifikan di periode libur panjang Isra Miraj dan Imlek kali ini.
Puncaknya terjadi pada Kamis 8 Februari 2024 dimana Whoosh melayani sekitar 20 ribu penumpang, meningkat 50% dibandingkan periode yang sama pekan sebelumnya.
Baca Juga: Liburan Imlek, Whoosh Tambah Jadwal Perjalanan Hingga Promo Wisata
Peningkatan jumlah penumpang mulai terlihat sejak Rabu 7 Februari 2024 dimana Whoosh melayani sekitar 18 ribu penumpang atau mengalami peningkatan sekitar 47% jika dibandingkan dengan Minggu lalu.
Untuk perjalanan tanggal 9 dan 10 juga mendapat respons yang sangat baik dari penumpang. Untuk keberangkatan tanggal 9 Februari, tiket perjalanan untuk relasi Halim-Tegalluar juga sudah terjual dengan kapasitas maksimum untuk mayoritas jadwal.
Adapun secara total volume pada Jumat 9 Februari, pada sore hari telah mencapai sekitar 17.500 penumpang, jumlah tersebut akan terus bertambah seiring dengan masih dilakukannya penjualan tiket.