22 April 2024
17:48 WIB
KAI Angkut Lebih Dari 4 Juta Orang Selama Masa Lebaran 2024
Jumlah penumpang kereta api pada Angkutan Lebaran 2024 naik 14% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Penulis: Yoseph Krishna
Pemudik berjalan memasuki gerbong kereta api di Stasiun Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu (14/4/2024). Antara Foto/Adeng Bustomi
JAKARTA - Sebanyak 4,39 juta orang menggunakan moda kereta api untuk bepergian selama 31 Maret-21 April 2024 atau H-10 sampai H+10 Hari Raya Idulfitri 1445 H lalu. Tercatat, ada 3,74 juta penumpang KA Jarak Jauh dan 649.239 lainnya merupakan penumpang KA Lokal.
Jumlah penumpang selama 22 hari itu menandakan adanya peningkatan 14% dibandingkan pelayanan Angkutan Lebaran 2023 yang kala itu hanya 3,84 juta penumpang.
Pada masa Angkutan Lebaran 2024, KA kelas ekonomi menjadi favorit dengan jumlah penumpang 3,16 juta orang, diikuti KA kelas eksekutif yang mencapai 1,04 juta penumpang.
"Sedangkan untuk kelas bisnis, tercatat ada 172.911 penumpang, kelas luxury 12.941 penumpang, dan compartment suite sebanyak 1.573 penumpang," jelas VP Public Relations KAI Joni Martinus lewat keterangan tertulis, Senin (22/4).
Baca Juga: KAI Commuter Layani 8 Juta Penumpang Hingga Hari Ke-8 Angkutan Lebaran
Untuk rute favorit, tercatat Jakarta-Surabaya pp menjadi nomor wahid, diikuti Jakarta-Malang pp, Jakarta-Yogyakarta pp, Jakarta-Purwokerto pp, Jakarta-Semarang pp, hingga Bandung-Surabaya pp.
Adapun okupansi penumpang kereta api pada Angkutan Lebaran 2024 mencapai 104% dari total tempat duduk yang disediakan sebanyak 4,22 juta kursi. Khusus KA Jarak Jauh, okupansinya menyentuh 114% dari tempat duduk yang tersedia sebanyak 3,28 juta.
Joni menjelaskan tiket yang terjual dan melebihi kuota yang ditetapkan itu dikarenakan adanya penumpang dinamis, yakni penumpang yang naik di stasiun antara.
Baca Juga: KAI Pastikan 344 Perjalanan Tambahan Untuk Lebaran
Misalnya pada KA relasi Jakarta - Surabaya terhitung satu tiket, dalam perjalanannya ada penumpang yang turun dan naik di stasiun antara stasiun awal dengan stasiun tujuan. Dengan begitu, Joni menyebut pemrograman satu tiket untuk relasi Jakarta-Surabaya bisa menjadi tiga tiket.
"Contohnya KA Jakarta-Surabaya, ada penumpang dari Jakarta turun di Cirebon, lalu ada penumpang yang dari Cirebon naik dan turun di Semarang, kemudian ada penumpang yang naik dari Semarang dan turun di Surabaya," katanya.
Dengan berakhirnya periode Angkutan Lebaran 2024, KAI beserta anak-anak usaha berkomitmen untuk memberi pelayanan yang lebih baik dari sisi kereta api, Whoosh, Commuterline, hingga LRT Jabodebek.
"KAI akan terus meningkatkan fasilitas untuk penumpang baik di kereta api ataupun di stasiun-stasiun. Kami optimis KAI akan terus tumbuh membangun ekosistem transportasi dengan inovasi dan kreativitas yang tidak ada hentinya," pungkas Joni Martinus.