Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid menjelaskan, sinergi kedua negara dalam pengembangan industri baterai akan meningkatkan daya saing Indonesia dalam pasar global. Sekaligus menciptakan lapangan kerja baru untuk masyarakat Indonesia.
"Kita harus memanfaatkan kesempatan ini untuk bersama-sama mengembangkan pabrik manufaktur baterai di Indonesia dengan memanfaatkan lithium Australia dan investasi yang menguntungkan, sehingga dapat merealisasikan potensi cadangan nikel Indonesia dan tenaga kerja yang melimpah," kata Arsjad lewat keterangannya, Jakarta, Selasa (21/2).
Arsjad menilai, kemitraan strategis antara Kadin Indonesia dan Pemerintah Australia Barat merupakan tonggak penting. Dalam mewujudkan ambisi membangun ‘pusat produksi' atau kekuatan utama di industri kendaraan listrik.
Seperti diketahui, industri baterai dan EV yang berkembang pesat didorong oleh meningkatnya perhatian terhadap perubahan iklim, teknologi transportasi yang baru, dan energi terbarukan.
Karena itu, kemitraan antara Australia Barat dan Indonesia dapat membuka peluang besar di sektor ini.
Apalagi, kedua negara memiliki kekayaan mineral yang melimpah untuk memproduksi baterai EV yang sangat dicari. Sementara Australia dapat berperan sebagai pemasok utama lithium, Indonesia yang diakui sebagai produsen terbesar nikel di dunia merupakan komponen vital dalam baterai electric vehicle.
Arsjad juga menuturkan, kedua negara memiliki cadangan mineral yang cukup penting untuk produksi baterai, dengan potensi saling melengkapi untuk mewujudkan kerja sama yang saling menguntungkan.
“Kami sangat antusias untuk bekerja sama dengan pemerintah Australia Barat untuk mencapai tujuan bersama, serta mengeksplorasi peluang pengembangan industri mineral kritis dan baterai yang memiliki nilai tambah," terangnya.
MoU yang diteken di Perth, Australia Barat ini mencakup upaya mempromosikan investasi dan kerja sama untuk kepentingan bersama Australia Barat dan Indonesia. Terutama, dalam mengoptimalkan peluang untuk mengembangkan mineral kritis dan industri baterai dengan nilai tambah yang tinggi.
Kadin mencatat, Australia Barat dan Indonesia telah memiliki sejarah kerja sama di sektor sumber daya. Dengan beberapa perusahaan tambang Indonesia beroperasi di Australia Barat dan perusahaan-perusahaan Australia Barat melakukan investasi di sektor pertambangan Indonesia.
Dalam kerja sama ini, Kadin Indonesia dan Pemerintah Australia Barat akan menjalin kemitraan industri dalam rantai pasok mineral penting di kedua wilayah, serta berbagi informasi tentang pembaruan hukum atau peraturan. Pengusaha berharap, MoU ini dapat mempercepat kerja sama dan merangsang pengembangan industri baterai dan EV global.
Dukungan Ekosistem EV Hulu-Hilir
Sebelumnya dalam pembukaan pameran otomotif IIMS 2023, Presiden RI Joko Widodo menegaskan, pemerintah akan terus mendorong pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia dari hulu sampai hilir. Tak berhenti di situ, pemerintah akan lanjut menyambungkan pertumbuhan yang ada dengan pembangunan berbagai industri yang berkaitan dengan baterai EV.
“Ini yang akan kita lakukan terus,” ucap Presiden, Kamis (16/2).
Pada berbagai kesempatan, pemerintah terus menyampaikan tengah mendorong pengembangan ekosistem EV. Secara regulasi, pemerintah telah menerbitkan Perpres 55/2019 tentang Percepatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBL-BB)/BEV untuk Transportasi Jalan.
Selanjutnya, pemerintah juga berupaya mempercepat pembangunan infrastruktur energi baru-terbarukan dan pengembangan ekosistem industri KBL-BB melalui Peta Jalan Industri Otomotif Nasional dan Peta Jalan Pengembangan Industri KBL-BB.
Menko Ekonomi Airlangga Hartarto juga menyampaikan, bahwa keberadaan mobil EV diharapkan dapat menciptakan net zero emission. “Dengan semakin banyak kota-kota yang menggunakan EV, tingkat pencemaran lingkungannya semakin menurun,” sebut Airlangga pada kesempatan yang sama.
Pemerintah juga mengarahkan industri otomotif Indonesia menjadi pemain global dan ekspor hub termasuk dalam kendaraan elektrik yang ramah lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk menangkap peluang industri EV, berdasarkan Bloomberg, potensi permintaan EV di dunia diperkirakan akan terus meningkat dan mencapai sekitar 55 juta unit EV hingga tahun 2040.
Secara umum, industri otomotif Indonesia memiliki prospek yang cerah dan bertumbuh signifikan. Data Gaikindo, per Desember 2022, secara wholesales dari pabrik ke dealer mobil sebanyak 105,35 ribu unit atau tumbuh 8,98% yoy. Secara kumulatif, jumlah penjualan kendaraan bermotor R4 selama 2022 meningkat sebesar 18,14% (yoy).
Ekspor industri otomotif juga semakin tinggi setiap tahunnya. Neraca perdagangan produk otomotif mengalami surplus dalam enam tahun terakhir, kecuali pada 2018. Sampai dengan 2022, surplus tersebut telah mencapai sebesar US$1,66 miliar.