c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

11 Januari 2025

12:31 WIB

Kadin Fokuskan Empat Sektor Kerja Sama RI Dan Pakistan

Empat sektor yang akan difokuskan dalam kerjasama antara Indoensia dan Pakistan adalah ketahanan pangan, ketahanan energi, kesehatan, serta pertahanan

<p>Kadin Fokuskan Empat Sektor Kerja Sama RI Dan Pakistan</p>
<p>Kadin Fokuskan Empat Sektor Kerja Sama RI Dan Pakistan</p>

Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie (kanan) dengan Duta Besar Pakistan untuk Indonesia Ameer Khurram Rathore usai pertemuan di Menara Kadin Indonesia, Jakarta, Kamis (9/1/2025). dok. Kadin Indonesia.

JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie menyebutkan, ada empat sektor utama yang menjadi fokus dalam kerja sama antara Indonesia dan Pakistan. Keempatnya adalah, ketahanan pangan, ketahanan energi, kesehatan dan pertahanan.

"Kita duduk sama-sama membicarakan bagaimana Indonesia dan Pakistan dapat bekerja sama lebih erat lagi. Tadi kita bicara mengenai ketahanan pangan, ketahanan energi, kesehatan, serta pertahanan," ujar Anindya Bakrie dalam keterangan di Jakarta, Sabtu (11/1) menjelaskan pembicaraan yang dibahas dalam pertemuannya dengan Duta Besar Pakist an untuk Indonesia Ameer Khurram Rathore.

Anindya Bakrie menerima kunjungan Dubes Ameer Khurram Rathore di Menara Kadin Indonesia, Kuningan, Jakarta, Kamis (9/1). Menurut Anin, sapaan Anindya Bakrie, Pakistan adalah negara besar sekaligus negara Muslim yang mempunyai kekuatan terutama di sektor pertahanan dan kesehatan, selain juga pertanian dan energi. Sehingga kerja sama di sektor-sektor ini perlu ditingkatkan.

"Beliau (Dubes Pakistan) menyampaikan nanti di (bulan) Agustus ada upaya seperti trade mission dan expo dari Pakistan dan Indonesia dan saya rasa itu (hal yang) baik," kata Anin.

Ia mengatakan, untuk mempersiapkan kegiatan tersebut, Kadin Indonesia akan bekerja sama bukan hanya dengan pihak kedutaan besar, tetapi juga melibatkan mitra-mitra Kadin Indonesia di Pakistan. Menurut dia, kerja sama perdagangan Indonesia dan Pakistan bisa ditingkatkan lebih jauh lagi.

"Kedua negara ini negara yang berkembang sehingga bukan saja untuk meningkatkan ekonomi masing-masing, tapi juga perdagangan. Ini saya rasa penting karena Indonesia selalu mencari akses pasar baru. Ya, bukan saja (dengan) China, Amerika (Serikat) tapi juga akses pasar baru. Pakistan itu salah satu yang kita monitor dan ingin kembangkan, bukan hanya baik untuk pemain besar saja, tapi juga pemain menengah bahkan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah)," terang Anin.

Senada dengan Anin, Ameer Khurram Rathore mengatakan, Indonesia dan Pakistan adalah negara sahabat yang memiliki kedekatan baik tentang hubungan agama dan budaya. Sehingga lebih mudah bagi kedua negara untuk mengembangkan hubungan bisnis dan perdagangan.

"Kami sedang melihat beberapa sektor, seperti yang disebutkan oleh Pak Ketua Kadin (Anindya Novyan Bakrie), dan kami berharap dengan kepemimpinannya akan dapat mengembangkan hubungan perdagangan yang lebih baik lagi di antara kedua negara," ujar Ameer.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) periode Januari-November 2024, perdagangan Indonesia dan Pakistan surplus dengan nilai ekspor mencapai US$3,04 miliar dan impor mencapai US$529 juta.

Lawatan Ke India dan Pakistan
Sekadar informasi, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia pada Januari 2025 akan menghadiri World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, dan agenda kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke India dan kemungkinan dilanjutkan ke Pakistan.

"Kami sudah bertemu dengan kedua duta besarnya (India dan Pakistan), dan bagaimana Kadin yang mewakilkan dunia usaha bisa bersama-sama memastikan bukan saja relasi yang baik antar-pemerintah, tapi juga dari bisnis ke bisnis,” tuturnya.

Anin menuturkan, rombongan Kadin Indonesia akan tiba di India pada tanggal 24 Januari 2025 untuk mempersiapkan acara forum bisnis yang direncanakan pada 25-26 Januari 2025. Kadin akan fokus pada industri-industri seperti kesehatan, ketahanan energi, lalu ketahanan pangan, sampai pada sektor teknologi dan pertahanan.

"Nah, ini merupakan suatu yang menarik karena pada tanggal 26 (Januari 2025), Pak Presiden (akan) hadir sebagai tamu kehormatan di Republic Day India,” ujar Anin.

Dia melanjutkan, pada tanggal 27-28 Januari 2025, rombongan Kadin akan melakukan lawatan di sekitar ibu kota New Delhi untuk melihat pabrik susu, industri kesehatan, rumah sakit, sampai juga ke industri otomotif. Selain itu, rombongan Kadin juga akan mengunjungi Taj Mahal untuk meninjau sektor pariwisata di sana.

"Kami juga akan melibatkan teman-teman dari Kadin Provinsi (dalam kunjungan ke India). Kami ingin menggambarkan, Kadin itu bukan saja untuk perusahaan besar, tapi juga untuk perusahaan-perusahaan daerah untuk bisa terlibat. Termasuk untuk membuka pasar, mendapatkan investasi dari India yang saya rasa secara historis, secara kultural, mempunyai sejarah panjang dengan Indonesia," jelasnya.

India dan Indonesia, lanjut Anin, adalah negara yang diprediksikan di dalam waktu 15-20 tahun ke depan menjadi negara dengan ekonomi terbesar. India diprediksi akan menjadi negara ekonomi nomor 4 terbesar di dunia, dan Indonesia menjadi nomor 5 terbesar di dunia.

"Nah, sehingga hubungan dengan India sangat menguntungkan. Bukan saja dari ekspor kita yang perlu lebih besar lagi, dan sekarang kita surplus, tapi masih bisa lebih besar lagi, tapi juga dari sisi investasi. Baik dari India ke Indonesia, maupun dari Indonesia ke India," kata Anin.

Ia menilai, tipe India dan Indonesia sama, demokratis dengan banyak penduduk yang harus disejahterakan semuanya. Sehingga keduanya bisa memulai hubungan baik secara diplomatis, secara bisnis-bisnis besar, maupun bisnis yang bersifat kerakyatan.

“Seperti contohnya ketahanan pangan, itu mereka juga cukup maju, tentunya juga dengan ketahanan energi, lalu ketahanan kesehatan dan pendidikan. Itu semua adalah bidang-bidang yang sama dengan Indonesia, sangat dibutuhkan," terangnya.

Rencananya, selain ke India, rombongan Kadin juga akan melakukan perjalanan bisnis ke Pakistan. Menurut Anin, Pakistan adalah negara yang cukup menarik. Pihaknya telah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Pakistan di Jakarta.

 


 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar