c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

01 Maret 2023

14:11 WIB

Kabar Baik! Rekrutmen Kerja Diprediksi Tetap Ramai

Induk JobStreet dan JobsDB memprediksi rekrutmen di Asia Tenggara dan Hong Kong tetap ramai tahun ini, di tengah perlambatan ekonomi.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

Editor: Fin Harini

Kabar Baik! Rekrutmen Kerja Diprediksi Tetap Ramai
Kabar Baik! Rekrutmen Kerja Diprediksi Tetap Ramai
Chief Executive Officer, Asia, SEEK, Peter Bithos, dalam jumpa pers, Rabu (1/3). ValidnewsID/Nuzulia Nur Rahma

JAKARTA - Menurut SEEK, induk perusahaan dari aplikasi pengembangan karir dan pencarian kerja ternama di Asia JobStreet dan JobsDB, tahun 2023 disebut tetap menjadi periode yang ramai untuk pencari kerja di Asia Tenggara dan Hong Kong. 

Hal tersebut didukung oleh temuan dari studi baru yang berjudul "Apa yang Diharapkan Pekerja Diketahui Oleh Perusahaan: Membuka Pintu Masa Depan Rekrutmen", yang dirilis hari ini, Rabu (1/3) oleh SEEK, Boston Consulting Group (BCG), dan The Network, sebuah aliansi global dari situs web rekrutmen yang dimiliki JobStreet dan JobsDB.

Studi tersebut mewawancarai sebanyak 97.324 responden di Indonesia, Hong Kong, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Ditemukan bahwa pasar tenaga kerja di Indonesia sangat kompetitif, dengan 76% dari responden mengungkapkan mereka mendapatkan tawaran pekerjaan beberapa kali dalam setahun dengan tawaran pekerjaan dalam berbagai bidang. 

Sebanyak 34% responden aktif mencari pekerjaan baru. Tiga motivasi utama untuk mencari pekerjaan baru adalah mencari posisi yang lebih menarik atau jenjang karir yang lebih tinggi (49%), kurangnya kesempatan perkembangan karir di tempat kerja (30%), dan tidak puas dengan gaji dan tunjangan di tempat kerja (27%).

Baca Juga: Jobstreet Luncurkan Fitur Komunitas Secara Gratis

Lalu, sebanyak 43% responden di Indonesia mengatakan bahwa work life balance menjadi prioritas utama dalam memilih pekerjaan. Selain itu, 42% responden menyatakan bahwa kesempatan jenjang karir merupakan atribut yang sangat penting dalam memilih pekerjaan.

Walaupun ada kemungkinan terjadinya resesi, para pencari kerja di Indonesia tetap percaya diri dengan daya tarik dan kemampuan mereka untuk mencari peluang karir baru. Faktanya, studi ini menemukan bahwa 74% responden mendapatkan penawaran peluang kerja beberapa kali dalam setahun — dan 75% orang Indonesia merasa bahwa mereka berada dalam posisi tawar yang kuat saat mencari pekerjaan. 

Dalam data tersebut, ketika mendekati peluang kerja, 43% responden Indonesia akan menolak peluang kerja yang menarik jika mendapat pengalaman rekrutmen yang buruk.

Chief Executive Officer, Asia, SEEK, Peter Bithos menuturkan, saat menghadapi kemungkinan terjadinya resesi, perusahaan berada di posisi kuat dalam pasar tenaga kerja karena tren perekrutan semakin ketat. Namun, pihaknya yakin situasinya kali ini berbeda karena banyak perusahaan di Asia masih belum pulih dari pekerjaan yang berkurang selama pandemi. 

"Meskipun pertumbuhan pasar pekerjaan mungkin melambat selama masa pandemi, tidak diragukan bahwa sekarang pasar pekerjaan tetap sangat penting. Jadi, krusial bagi perusahaan untuk mengetahui cara menarik, merekrut, dan mempertahankan bakat," katanya.

Baca Juga: Memahami Ciri-Ciri Lowongan Kerja Palsu

Berdasarkan data Pusat Badan Statistik (BPS), jumlah angkatan kerja berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Agustus 2022 sebanyak 143,72 juta orang, naik 3,57 juta orang dibanding Agustus 2021. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) naik sebesar 0,83 persen poin.

Lalu, penduduk yang bekerja sebanyak 135,30 juta orang, naik sebanyak 4,25 juta orang dari Agustus 2021. Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan terbesar adalah Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (1,57 juta orang). Hanya Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang yang mengalami penurunan, yaitu sebesar 0,05 juta orang.

Selanjutnya, sebanyak 55,06 juta orang (40,69%) bekerja pada kegiatan formal, naik 0,14 persen poin dibanding Agustus 2021. Persentase setengah pengangguran dan pekerja paruh waktu mengalami penurunan, masing-masing sebesar 2,39 persen poin dan 1,77 persen poin dibandingkan Agustus 2021.

Proses Perekrutan yang Ideal
Survei ini juga membuktikan beberapa fakta terkait proses perekrutan dan memberikan wawasan tentang apa yang diinginkan pencari kerja dalam proses perekrutan, antara lain:

● Proses yang lancar dan tepat waktu merupakan cara utama bagi perusahaan untuk unggul selama proses perekrutan (67%), karena 49% akan menolak tawaran pekerjaan meskipun penawaran yang menarik, jika mereka menghadapi pengalaman proses yang negatif.

● Mayoritas pencari kerja Indonesia (52%) akan menghargai telepon dari calon manajernya untuk membantu mereka membuat keputusan dan menghargai keterbukaan untuk bernegosiasi.

● Platform rekrutmen adalah saluran utama yang digunakan saat melamar pekerjaan. Sementara itu, cara terbaik untuk menarik minat seseorang ketika mereka tidak mencari pekerjaan berasal dari rekomendasi dari kerabat. Setelah tertarik, kebanyakan akan mencari informasi lebih lanjut melalui media sosial dan situs web perusahaan.

● Cara perekrutan dengan alat digital terlalu canggih juga kurang disukai bahkan di antara generasi muda. Mereka lebih suka interaksi personal selama proses perekrutan, dan hanya 24% mengatakan mereka akan merasa nyaman berpartisipasi dalam wawancara otomatis berbasis AI.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar