06 November 2025
17:21 WIB
Jumlah IPO Berkurang, Analis: BEI Pertegas Kualitas
Hingga awal November 2025, baru tercatat sebanyak 24 perusahaan yang menggelar IPO di pasar modal Indonesia. Ada sebanyak 13 perusahaan masih berada dalam pipeline IPO.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta (24/9/2025). Validnews/Hasta Adhistra
JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memangkas target perusahaan yang melantai di BEI melalui Initial Public Offering (IPO) menjadi sebanyak 45 perusahaan sepanjang 2025, turun lebih dari sepertiga target sebelumnya sebanyak 66 perusahaan.
Adapun hingga awal November ini, baru tercatat sebanyak 24 perusahaan yang menggelar IPO di pasar modal Indonesia, dengan sebanyak 13 perusahaan masih berada dalam pipeline IPO.
Menanggapi hal tersebut, Co-Founder PasaRDana Yohanis Hans Kwee mengatakan, rendahnya jumlah IPO 2025 dikarenakan otoritas memperketat kriteria perusahaan yang dapat melantai di bursa.
"Karena otoritas memperketat. Sekarang kan kita ada pilihan, kuantitas sama kualitas. Jadi otoritas geser ke kualitas. Nah itu, yang jadi masalah (IPO berkurang)," terang Hans menjawab pertanyaan Validnews di Jakarta, Kamis (6/11).
Baca Juga: Tak Capai Target, BEI Pangkas Target IPO 2025 Jadi 45 Perusahaan
Sebelumnya, Direktur Utama BEI Iman Rachman mengakui bahwa pihaknya berfokus terhadap kualitas atau tidak hanya mengejar kuantitas perusahaan untuk menggelar IPO.
Hal itu tecermin 5 dari sebanyak 23 perusahaan yang IPO sejauh ini merupakan lighthouse, yaitu IPO dengan kriteria kapitalisasi pasar minimal Rp3 triliun serta free float sebesar 15% atau nilai kapitalisasi pasar free float lebih dari Rp700 miliar.
Baca Juga: BEI: Masih Ada 3 Lighthouse IPO Tahun Ini, Superbank Masuk Daftar?
Sementara itu, sebanyak 13 perusahaan dalam antrean IPO terdiri dari 2 perusahaan dengan aset skala kecil di bawah Rp50 miliar, sebanyak 6 perusahaan aset skala menengah antara Rp50-250 miliar, serta 5 perusahaan aset skala besar di atas Rp250 miliar.
Investor Pasar Modal Terus Bertumbuh
Di sisi lain, hingga akhir Oktober 2025, jumlah investor pasar modal Indonesia telah mencapai 19.154.487 Single Investor Identification (SID).
Dari jumlah tersebut, investor baru pasar modal 2025 tercatat mencapai 4.282.848 SID, atau meningkat 58,4% dibandingkan penambahan 2.703.578 investor baru pada 2024.
Jumlah investor saham di BEI telah mencapai 8.083.076 SID, dengan kenaikan 1.701.632 investor saham baru sepanjang 2025, naik 51,2% berbanding kenaikan 1.125.873 investor saham baru di 2024.
Baca Juga: Agresif! BEI Targetkan RNTH Rp14,5 T Dan 2 Juta Investor Baru Di 2026
Direktur Utama BEI Iman Rachman menyampaikan, peningkatan jumlah investor menunjukkan menguatnya kesadaran masyarakat untuk berinvestasi, terutama generasi muda di bawah usia 30 tahun yang kini makin aktif dan percaya diri berinvestasi.
“Pencapaian ini merupakan hasil dari komitmen BEI bersama seluruh stakeholders dalam melakukan berbagai kegiatan edukasi dan literasi yang konsisten dan terarah, seperti Sekolah Pasar Modal, Guruku Investor Saham, dan CMSE," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (6/11).