c

Selamat

Jumat, 19 April 2024

EKONOMI

20 September 2021

14:18 WIB

Jokowi Sebut Rusun Pasar Rumput Permudah Aktivitas Ekonomi

Rusun Pasar Rumput dibangun dengan konsep mixed-use development

Penulis: Rheza Alfian

Editor: Fin Harini

Jokowi Sebut Rusun Pasar Rumput Permudah Aktivitas Ekonomi
Jokowi Sebut Rusun Pasar Rumput Permudah Aktivitas Ekonomi
Karyawan menyapu salah satu bagian Rumah Susun (Rusun) Pasar Rumput di Jakarta, Kamis (24/6/2021). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

JAKARTA – Presiden Joko Widodo meresmikan Rumah Susun (Rusun) Pasar Rumput yang terletak di Pasar Manggis, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Senin, 20 September 2021.

“Pada pagi hari ini saya resmikan Rusun Pasar Rumput kota Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta,” ujarnya dalam peresmian Rumah Susun, Kios dan Fasilitas Pasar Rumput, Jakarta, Senin (20/9).

Rusun yang dibangun sejak tahun 2016 ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) yang diharapkan mampu memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas ekonomi.

“Keberadaan pasar dengan fasos dan fasum yang lengkap ini memberikan kemudahan bagi para penghuni untuk melakukan aktivitas ekonomi seperti pedagang dan menjalankan kegiatan ekonomi lainnya,” kata Jokowi.

Ia menyebutkan rusun yang dibangun dengan biaya Rp970 miliar ini didukung oleh jalur transportasi yang baik, sehingga dapat memudahkan mobilitas penghuninya.

Menurutnya, Rusun Pasar Rumput tersebut juga istimewa karena juga didukung oleh jalur transportasi yang sangat baik, terintegrasi dengan busway dan interkoneksi timur selatan menuju Dukuh Atas.

Presiden berharap keberadaan rusun dapat meringankan beban masyarakat dalam mendapatkan hunian yang nyaman, terjangkau, dan dapat memfasilitasi kegiatan produktif masyarakat.

“Saya berharap dengan beroperasinya Rusun Pasar Rumput ini bisa membantu saudara-saudara kita untuk memiliki hunian yang layak dan nyaman, dengan lokasi strategis untuk melakukan kegiatan ekonomi,” ujarnya.

Selain itu, Presiden menuturkan, keberadaan rusun ini juga akan dapat menampung masyarakat dari sisi Sungai Ciliwung yang terdampak program normalisasi sungai bagi penanganan banjir.

Untuk diketahui, Rusun Pasar Rumput dibangun dengan konsep mixed-use development dan memiliki 1.984 unit hunian tipe 36 yang terdapat di lantai 4 sampai lantai 25.

Selain itu, pada lantai 1 rusun ini juga dibangun pasar dengan 318 kios dan 350 los, pada lantai 2 terdapat 649 kios, serta pada lantai 3 terdapat fasilitas umum dan fasilitas sosial.

Sebagai informasi, Rusunawa Pasar Rumput dibangun Satuan Kerja Pengembangan Perumahan Direktorat Rumah Susun Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR sejak 2016.

Proses pembangunan selesai pada 2019. Setelah itu, Kementerian PUPR menyerahkan pengelolaannya pada Pemprov DKI Jakarta.

Perencana pembangunan Rusunawa Pasar Rumput dikerjakan oleh PT Adhikakarsa Pratama dengan kontraktor pelaksana adalah PT Waskita Karya dan konsultan PT Ciria Jasa Cipta Mandiri.

Pada RPJMN 2015–2019 pembangunan perumahan diarahkan untuk mengurangi pertumbuhan backlog sebesar 7,6 juta unit berdasarkan konsep penghunian.

Besaran backlog sendiri mencapai 13,5 juta atau sebesar 22% rumah tangga yang telah menghuni rumah, namun bukan milik sendiri.  Kondisi tersebut masih ditambah dengan adanya 3,4 juta unit rumah tidak layak huni yang perlu untuk ditingkatkan kualitas rumahnya beserta akses terhadap prasarana dan sarana utilitas perumahan.

Untuk mendukung pembangunan perumahan yang menjadi target RPJMN Tahun 2015-2019, salah satunya adalah penyediaan hunian layak dan terjangkau untuk 2,2 juta rumah tangga melalui rumah susun sewa sebesar 550.000 unit.

Berdasarkan data PUPR, pada tahun 2015–2018, pemerintah telah membangun rusun sejumlah 728 menara dengan total 44.893 unit.

Sementara, dari target 6.873 unit pada 2019, tercapai 5.634 unit atau kurang 1.239 unit.

Pada 2020, dari target 1.171 unit, hanya tercapai pembangunan sebanyak 823 unit. Gap antara target dan realisasi disebabkan refocusing anggaran untuk penanganan covid-19.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar