c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

03 Juli 2023

12:37 WIB

Jokowi: Indonesia Kembali Menjadi Negara Berpendapatan Menengah Atas

Meski telah meningkat menjadi negara pendapatan menengah atas, Jokowi mengingatkan situasi yang dihadapi Indonesia tidak akan mudah pada semester II 2023

Editor: Fin Harini

Jokowi: Indonesia Kembali Menjadi Negara Berpendapatan Menengah Atas
Jokowi: Indonesia Kembali Menjadi Negara Berpendapatan Menengah Atas
Presiden Joko Widodo . Antara Foto/Nyoman Hendra Wibowo

JAKARTA  - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Bank Dunia kembali memasukkan Indonesia ke dalam kelompok negara berpendapatan menengah ke atas (upper-middle income countries).

“Ini proses pemulihan yang cepat setelah kita turun ke grup lower middle income countries di tahun 2020 karena pandemi,” kata Presiden Jokowi saat membuka Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (3/7), dikutip dari Antara.

Meski telah meningkat menjadi negara pendapatan menengah atas, Jokowi mengingatkan situasi yang dihadapi Indonesia tidak akan mudah pada semester II 2023, karena instabilitas lingkungan global dan ketegangan geopolitik yang masih berlangsung.

“Ini berimbas pada pertumbuhan ekonomi dan aktivitas perdagangan yang melemah, kelihatan ekspor kita juga menurun, kemudian berbagai lembaga internasional memprediksi perlambatan ekonomi global. Ini juga harus betul-betul kita lihat,” kata Jokowi.

Baca Juga: Bonus Demografi Gagal, Indonesia Emas Berpotensi Terjegal

Jokowi juga mewanti-wanti mengenai pergerakan tingkat suku bunga dan inflasi global yang masih relatif tinggi. Selain itu, terdapat fragmentasi perdagangan global yang menghambat kerja sama multilateral.

Situasi ekonomi global, ujarnya, menunjukkan berbagai indikator dini untuk konsumsi dan produksi yang harus diwaspadai secara hati-hati.

Kepala Negara juga mengatakan bangsa Indonesia patut bersyukur karena pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di atas lima persen dalam enam kuartal berturut-turut.

“Kita patut bersyukur pertumbuhan ekonomi bertahan relatif tinggi di atas lima persen dan selama enam kuartal berturut-turut ekonomi kita tumbuh di atas lima persen,” ujar Presiden.

Bank Dunia membagi perekonomian menjadi empat kelompok berdasarkan pendapatan, yakni berpendapatan rendah (low), berpendapatan menengah rendah (lower-middle), berpendapatan menengah tinggi (upper-middle), dan berpendapatan tinggi (high income). Klasifikasinya diperbarui setiap 1 Juli dan didasarkan pada pendapatan nasional bruto (gross national income/GNI) per kapita dalam mata uang dollar AS terkini.

Menurut data di laman resmi Bank Dunia yang diakses 3 Juli 2023, klasifikasi empat kelompok perekonomian berdasarkan pendapatan untuk Juli 2023 hingga Juni 2024 yakni low income (US$1.135), lower middle income (US$1.136 hingga US$4.465), upper middle income (US$4.446 hingga US$13.845), serta high income (di atas US$13.845).

Baca Juga: Ekonom Turunkan Prospek Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Sebelumnya, survei triwulanan yang disusun akhir bulan lalu oleh Japan Center for Economic Research dan Nikkei menunjukkan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia direvisi turun sebesar 0,1 poin menjadi 4,9%, karena meningkatnya kekhawatiran mengenai penurunan ekonomi global. Terutama perlambatan di China, karena merupakan tujuan ekspor utama ekonomi ASEAN.

“Perlambatan ekonomi China dapat menjadi risiko utama bagi Indonesia dalam (beberapa) tahun ke depan, terutama jika China mengalami krisis tahun ini,” Josua Pardede dari Bank Permata di Indonesia memperingatkan. Ia menambahkan, “Pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat di China akan menghambat pertumbuhan dari sisi ekspor dan sisi investasi.”


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar