27 Februari 2024
19:17 WIB
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
JAKARTA - COO Indonesia Jobstreet by SEEK Varun Mehta mengungkapkan, terdapat empat sektor yang saat ini mengalami pertumbuhan tenaga kerja sangat pesat. Di antaranya sektor travel, manufaktur, hospitality dan perusahaan yang melakukan integrasi dengan perusahaan lainnya.
"Tren ini sudah terlihat mulai dari tahun 2023 di mana kita melihat sektor-sektor yang paling newbie saat pandemi itu sudah mulai jadi sektor yang fastest growing," kata Varun dalam konferensi pers, Selasa (27/2).
Menurutnya, beberapa perusahaan dari empat kategori di atas cenderung memiliki pertumbuhan tenaga kerja karena investasi yang melimpah apalagi bagi mereka yang melakukan konversi dari konvensional ke digitalisasi.
Apalagi, kata dia, Indonesia sering kali berkaca pada negara barat dan Eropa dalam menerapkan teknologi karena sumber investasi biasanya akan datang dari sana.
"Kita melihat tren itu untuk Indonesia juga, apalagi dengan konsep adanya data dan Ai, demand untuk tenaga kerja seperti engineer akan menjadi salah satu yang paling dibutuhkan," ujar dia.
Ia juga mengatakan, jika dibandingkan dengan seluruh negara di Asia Tenggara, Australia dan New Zealand, Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan tenaga kerja tertinggi.
Berdasarkan laporan eksklusif terbaru bertajuk “Rekrutmen, Kompensasi, dan Manfaat 2024” yang dirilis oleh Jobstreet by SEEK, pasar kerja Indonesia memiliki momentum yang positif memasuki tahun 2024 dengan antisipasi peningkatan aktivitas perekrutan, stabilitas tenaga kerja yang lebih baik, dan praktik-praktik di tempat kerja yang terus berkembang.
Laporan ini menyebutkan banyak perusahaan melihat tahun 2024 sebagai periode yang tepat untuk merekrut, memberikan peluang baik bagi mereka yang sedang mencari tenaga profesional yang ahli.
Tertulis, sebanyak 45% perekrut yakin pasar tenaga kerja akan lebih aktif pada semester I/2024. Pada semester selanjutnya, 44% perekrut optimis pasar tenaga akan lebih aktif.
Rinciannya, 55% perusahaan berencana memperbanyak jumlah karyawan, dan 34% perusahaan akan mempertahankan jumlah karyawan saat ini.
"Hal tersebut mengindikasikan adanya kebutuhan yang semakin besar bagi perusahaan untuk dapat terhubung secara lebih efektif dengan para talenta di Indonesia dan Asia Pasifik," ucap Varun.
Hal ini menurutnya juga selaras dengan data Jobstreet by SEEK, yang menunjukkan semakin banyak perusahaan yang menerapkan pola kerja hybrid.
Atas perkembangan ini Varun mengatakan fitur-fitur di SEEK dapat membantu para perekrut untuk mengatasi tantangan-tantangan ini di tahun mendatang dan untuk merencanakan tenaga kerja mereka di masa depan dengan lebih baik.
Ia menyebutkan, setelah covid, data pengangguran menurun menjadi 5.3%, dan dalam setiap lowongan kerja yang dibuka ada peningkatan pengajuan lamaran pekerjaan sebesar 24%.
"Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya peningkatan aktivitas perekrutan dan daya saing pencari kerja," ungkap dia.