02 Oktober 2023
19:41 WIB
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Fin Harini
JAKARTA - Menurut laporan terbaru dari JobStreet by SEEK berjudul Panduan Gaji 2023, gaji pekerja di Indonesia stabil. Tidak ada perubahan gaji median yang signifikan dibanding tahun 2022 pada 95,7% industri.
Tiga industri yang mengalami kenaikan gaji terbesar, di antaranya adalah Travel & Pariwisata (3,90%), Telekomunikasi (2,22%), dan Hiburan/Entertainment (2,16%). Dengan meningkatnya pertumbuhan pariwisata setelah pandemi, jabatan Manajer pada industri Pariwisata mengalami kenaikan gaji tertinggi hingga 19,1%.
Sementara, bidang Asuransi merupakan industri yang paling menjanjikan, dengan peningkatan gaji pada tiga jabatan pekerjaan: Supervisor, Manajer, dan Senior Manajer.
Baca Juga: Apindo Soroti Perubahan Aturan Upah Dan Alih Daya Di Perppu Ciptaker
Namun, laporan yang sama menunjukkan terdapat penurunan gaji di beberapa industri. Tercatat, penurunan gaji di atas 3% terjadi pada industri Media & Periklanan, Pemasaran, dan MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions). Hal ini besar kemungkinan disebabkan oleh pelaku usaha mengurangi biaya operasional, yang secara tidak langsung mempengaruhi biaya pemasaran yang kadang dianggap sebagai biaya non-esensial.
Di lain sisi, industri Komputer/TI mengalami penurunan gaji pada empat jabatan pekerjaan, menjadikannya industri yang paling berisiko, termasuk level Manajer Senior dengan penurunan gaji hingga 28,8%.
Country Marketing Manager Indonesia, JobStreet by SEEK, Sawitri mengatakan, lanskap rekrutmen di Indonesia saat ini mencerminkan tren persaingan usaha yang meningkat, sehingga perusahaan fokus pada pertumbuhan bisnis dengan meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional.
Untuk itu, menurutnya perusahaan membutuhkan talenta terbaik guna mendorong profitabilitas dan peningkatan layanan pelanggan di saat bersamaan. Kompetisi dalam merekrut talenta dengan produktivitas tinggi di bidangnya menjadi tantangan terbesar perusahaan, terutama untuk spesialisasi tertentu yang sulit diisi.
"Di sini lah gaji menjadi faktor penting dalam menarik kandidat terbaik, maupun untuk menjaga talenta yang sudah ada di perusahaan," katanya, Senin (2/10).
Ia mengatakan, laporan eksklusif ‘Panduan Gaji 2023’ menunjukkan industri Komputer/IT menghadapi iklim ekonomi yang menantang, menyebabkan beberapa perubahan paket kompensasi yang cukup signifikan.
Khususnya bagi Manajer Senior di wilayah Jabodetabek yang mencapai -28.6%. Menurutnya perusahaan dapat mempertimbangkan memberikan fasilitas atau manfaat tambahan agar tetap bersaing di pasar kerja.
Meskipun terdapat variasi gaji, posisi Manajer dalam bidang Teknik tetap memiliki gaji tertinggi sebesar Rp13,8 juta. Sementara itu, jabatan Manajer Senior dalam bidang Akuntansi/Keuangan mencatatkan kenaikan gaji tertinggi, yaitu Rp20,0 juta (50,0%).
Posisi Manager dalam bidang Komputer/TI memiliki gaji tertinggi sebesar Rp16,50 juta, dan Supervisor dengan spesialisasi Teknik mengalami kenaikan tertinggi sebesar Rp250.000 (3,7%).
Kenaikan gaji yang signifikan terjadi dalam bidang Manufaktur (7,7%) dengan jabatan sebagai Supervisor dan dalam bidang Teknik (4,4%) sebagai Manajer. Di sisi lain, Manajer dalam bidang Hotel/Restoran mengalami penurunan gaji sebesar Rp500.000 (6,3%).
Tidak jauh berbeda, Junior Eksekutif dalam bidang Jasa juga mengalami penurunan yang tinggi, yaitu sebesar Rp1,08 juta (17,2%). Selain itu, Jabatan Supervisor dalam spesialisasi Komputer/TI memiliki gaji tertinggi sebesar Rp9,60 juta.
Baca Juga: Korporasi Mesti Terapkan Sistem Pengupahan Yang Adil
Bukan Satu-satunya Faktor
Sementara itu untuk wilayah di luar pulau Jawa, Sulawesi tercatat mengalami peningkatan gaji median sebesar 25,0%, terutama dalam bidang Sains dengan gaji mencapai Rp10,500,000 pada tahun 2023 dari Rp8,400,000 di tahun 2022. Selain itu, sektor Perhotelan di wilayah Bali & Nusra mengalami kenaikan gaji sebesar 23,7%, mencapai Rp11,750,000 dari Rp9,500,000.
Perlu diperhatikan, tercatat bahwa Kepulauan Maluku memiliki gaji tertinggi sebesar Rp8,400,000. Hal tersebut menekankan adanya pertumbuhan yang signifikan di sektor yang beragam bagi wilayah tertentu di Indonesia
Meski begitu Sawitri mengatakan bahwa gaji bukan satu-satunya faktor utama bagi pencari kerja Indonesia. Cuti berbayar, asuransi, tunjangan, dan manfaat lainnya turut menjadi faktor yang dipertimbangkan perusahaan perlu mempersiapkan strategi rekrutmen yang tepat.
Ia menuturkan hal tersebut akan menarik talenta terbaik bagi usahanya, termasuk penawaran gaji yang transparan, serta kesesuaian dengan standar masing-masing industri dan spesialisasi.
"Kami harap dengan studi mengenai tren gaji di berbagai industri, peran, dan posisi, perusahaan akan lebih siap dalam menyusun strategi rekrutmen, memungkinkan perusahaan untuk menarik serta mempertahankan kandidat yang tepat," tutup Sawitri.