c

Selamat

Kamis, 9 Mei 2024

EKONOMI

22 Agustus 2023

21:00 WIB

Jenius Susun Strategi di Tengah Menjamurnya Bank Digital

Jenius punya dua strategi di tengah menjamurnya bank digital. Jenius terus berinovasi melalui proses co-kreasi dengan masyarakat digital savvy.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

Editor: Rheza Alfian

Jenius Susun Strategi di Tengah Menjamurnya Bank Digital
Jenius Susun Strategi di Tengah Menjamurnya Bank Digital
Ilustrasi. Foto udara gedung Bank BTPN di Mega Kuningan, Jakarta Selatan. dok.Shutterstock/Esa H artadi

JAKARTA - Seiring dengan perkembangan teknologi serta pemanfaatannya yang kian beragam, bank digital di Indonesia terus diramaikan dengan pemain baru. Misalnya saja SuperBank, Bank Mayora dan Bank Jasa Jakarta. 

Sebelum tiga bank digital baru tersebut, sudah ada beberapa bank yang sudah menyatakan diri sebagai bank digital. Di antaranya Bank Jago, Bank BCA Digital (Blu), Allo Bank, Bank SeaBank Indoensia, Bank Neo Commerce (BNC), Bank Raya, dan Bank Aladin Syariah.

Menanggapi ramainya pemain baru di perbankan digital, Digital Banking Head Bank BTPN Irwan S. Tisnabudi menuturkan pihaknya punya dua strategi utama sebagai bank digital. Pertama, Jenius akan terus melakukan inovasi dari segi teknologi seperti pemanfaatan AI sebagai bentuk pelayanan terhadap nasabah.

"Yang pasti satu dari yang tadi saya bilang bahwa kita akan gunakan lebih banyak AI capability dan fitur-fitur untuk menjadi lebih smartless," katanya kepada Validnews, Selasa (22/8).

Kedua, ia mengatakan Jenius akan memperbesar ekosistem digital karena ini dinilai memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan bisnis bank digital. Ia menjelaskan, saat ini jenius memang tengah mengembangkan bisnis dari offline channel dan online channel.

"Saat ini karena kita belum memiliki satu partner ekosistem digital yang bisa terintegrasi dengan kita. Nah itu menjadi strategi kedepannya yang sedang kita lakukan bersama dengan beberapa partner bisnis kita," katanya.

Baca Juga: Jenius Hadirkan Layanan Dengan Akses Digital Prioritas

Di samping itu ia juga menjelaskan tentang masa depan bank digital. Menurutnya, sangat wajar apabila antara satu bank dengan bank yang lainnya memiliki layanan yang hampir mirip. Ini, katanya, juga terjadi pada bank konvensional.

"Menurut saya pada suatu saat tertentu, nanti produk-produk yang ditawarkan oleh bank digital mungkin akan sama, tinggal smartless-nya ada di mana? Tinggal user experience-nya bagaimana?," ucap dia.

Lebih lanjut, ia menekankan, diferensiasi bank digital tidak hanya dari fitur, tapi juga dari pengalaman pengguna. Menurutnya ini yang tidak bisa ditiru oleh perusahaan lain. 

Untuk itu ia mengatakan bank digital harus kreatif dalam hal ini, bagaimana caranya agar setiap aktivitas yang dilakukan saat bertransaksi bisa menjadi jauh lebih mudah dan simple, namun tetap mengutamakan keamanan pengguna. 

"Fitur itu gampang dikomunikasikan, tapi experience menurut saya ini yang menjadi penting. Kita juga menggunakan capability AI yang sudah banyak dibicarakan untuk mempermudah proses transaksi," sebutnya.

Sebagai informasi, Bank Indonesia (BI) telah mengeluarkan laporan nilai transaksi digital banking pada 2022 yang meningkat 28,72% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp52.545,8 triliun.

BI memproyeksikan nilai transaksi digital banking di 2023 juga akan bertumbuh hingga 22,13% mencapai Rp64.175,1 triliun. Tahun 2023 diperkirakan perbankan digital bisa menembus Rp67 ribu triliun. 

Luncurkan Berbagai Fitur
Irwan menambahkan, Jenius terus berinovasi melalui proses co-kreasi dengan masyarakat digital savvy. Ia mengatakan, pihaknya telah meluncurkan dan melakukan pengembangan sederet fitur sepanjang paruh tahun pertama 2023.

"Fitur-fitur tersebut antara lain, akses scan QRIS dari aplikasi Jenius, top up dan kelola mandiri e-money dari e-Wallet Center, penukaran Yay Points, perpanjangan jam operasional aktivasi dan tukar mata asing di Jenius, Jenius Paylater, dan program #FlexiRasaMaxi 2," sebutnya dalam konferensi pers, Selasa (22/8).

Ia menjelaskan, inovasi fitur di atas merupakan hasil dari proses kokreasi dan kolaborasi yang Jenius lakukan sejak awal berdiri. Sebanyak 44.000 kokreator (anggota komunitas Jenius Co.Create) telah tergabung di Jenius Co.Create untuk menyampaikan suara dan masukannya ke Jenius untuk pengembangan solusi life finance

"Proses co-kreasi ini juga telah Jenius lakukan melalui lebih dari 1.024 survei daring, diskusi kelompok terpumpun (DKT), wawancara mendalam yang melibatkan lebih dari 116.212 anggota masyarakat digital savvy sebagai responden, dengan rata-rata sebanyak 17 kegiatan wawancara yang dilakukan setiap bulannya," katanya.

Pada usia tujuh tahun ini, Jenius menunjukkan tren pertumbuhan dengan mencatatkan pertumbuhan pengguna (registered user) sebesar 19% secara tahun ke tahun menjadi 4,8 juta. Selain itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dikelola Jenius meningkat 43% secara tahun ke tahun menjadi Rp24,7 triliun, dan total produk pinjaman mencapai Rp1,3 triliun, tumbuh 119% secara tahun ke tahun.

Baca Juga: Kuartal III-2022, BTPN Cetak Laba Rp2,41 Triliun

Selain itu, pada momen perayaan ulang tahun yang ketujuh ini, Jenius juga melakukan sebuah survei bertajuk Jenius Study: Kebiasaan Finansial Digital Savvy 2023. Disebutkan, nasabah merasa terbantu mewujudkan kehidupan dan kebiasaan keuangan yang lebih baik. Mulai dari menabung, mengatur cash flow, serta bertransaksi. 

Menurut survei tersebut, 96% nasabah Jenius rutin menabung, meningkat dari 70% pada tahun sebelumnya. Sebanyak 73% dari semua nasabah yang sudah rutin menabung ini ternyata mengalokasikan dana untuk menabung lebih dari yang disarankan oleh perencana keuangan (10%-20% dari pendapatan). 

Menurut Study yang sama, 83% nasabah Jenius sudah menyadari pentingnya mencatat cash flow, naik dari 73% pada tahun sebelumnya. 

Salah satu cara yang membantu nasabah mengatur cash flow adalah dengan melakukan cicilan (93%). Pada tahun 2023, 55% nasabah sudah menggunakan Flexi Cash untuk membantu mengatur cash flow, antara lain untuk modal bisnis, renovasi rumah, beli barang impian, dan lainnya. 

Selain itu pengguna juga dapat mengelola cash flow dengan lebih baik dan mudah dengan menggunakan fitur-fitur Jenius, seperti Moneytory, Flexi Cash, Paylater, Kartu Kredit Jenius Visa, Split Pay dan Cicilan Jenius Pay.

Irwan menuturkan, fitur-fitur pada aplikasi Jenius membantu nasabah untuk bertransaksi dengan lebih simpel baik di dalam dan luar negeri. 

"Jenius Study juga mengungkapkan bahwa Kartu Debit Jenius Visa (m-Card) telah menemani dan mempermudah teman Jenius untuk bertransaksi selama bepergian ke 188 negara di berbagai benua, antara lain Asia, Australia, Eropa, Afrika, Amerika Utara, dan Amerika Selatan," tandasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar