28 Januari 2023
08:01 WIB
BEKASI – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meminta investor dan masyarakat tak khawatir di tahun ini, yang merupakan tahun politik menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Tentu ini membutuhkan kerja sama kita semua untuk berkomitmen dalam membuat pemilu kita tetap aman, damai, jujur, dan adil seperti yang diinginkan," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers usai kunjungan kerja ke Cikarang Dry Port (CDP) di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (28/1).
Ia menilai peningkatan suhu politik menjelang pemilu merupakan hal yang lazim, namun Indonesia sudah beberapa kali menyelenggarakan pemilu dan saat itu keamanan tetap bisa terjaga sehingga tidak menjadi alasan investor atau masyarakat untuk merasa khawatir.
Keyakinan tersebut juga sejalan dengan komitmen Presiden yang menegaskan akan terus menjaga Indonesia dan tidak perlu ada yang dikhawatirkan.
Baca Juga: Celios: Investor Wait and See Jelang Tahun Pemilu
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerukan semua pihak untuk menghindari benturan sosial dan tidak melakukan adu domba selama tahun politik menjelang Pemilu Serentak 2024.
"Saya titip, saya titip, saya titip. Kita semua menjaga stabilitas politik, setuju? Jangan sampai ada gesekan. Hindari. Jangan sampai ada yang benturan. Hindari. Jangan sampai ada yang apalagi mengadu domba," kata Jokowi di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (29/11/2022).
Jokowi juga mewanti-wanti semua pihak untuk hati-hati di tengah dinamika tahun politik menjelang Pemilu 2024. Dia menyebutkan Indonesia memiliki jumlah suku yang beragam, bahkan hingga mencapai 714 suku, sehingga jangan sampai ada gesekan di antara masyarakat.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mendorong semua pihak untuk menjaga stabilitas keamanan. "Negara ini harus aman. Setuju?" tegasnya. Apabila keamanan negara terjaga, lanjutnya, maka pemerintah dapat meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi.
Peran Bea Cukai
Sri Mulyani berharap Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan dan para pemangku kepentingan (stakeholders) dapat terus bekerja sama untuk mewujudkan iklim usaha yang kondusif, terutama pada sektor perdagangan dan industri.
Dukungan pemangku kepentingan telah berhasil membuat kinerja Bea Cukai tumbuh positif terutama dalam upaya peningkatan pelayanan dan pengawasan Bea Cukai yang berdampak baik bagi perekonomian nasional.
"Kinerja Bea Cukai sangat baik dalam dua tahun terakhir, bahkan selama pandemi covid-19 Bea Cukai dapat mempertahankan penerimaan negara," ungkapnya.
Ia pun mengapresiasi Bea Cukai Cikarang yang pada tahun 2022 menjadi salah satu pemberi fasilitas tempat penimbunan berikat (TPB) terbesar nasional. Apresiasi Menkeu juga ditujukan kepada stakeholders atas kepatuhan di bidang kepabeanan dan cukai.
Bea Cukai Cikarang telah bekerja luar biasa dalam memperbaiki pelayanan dan mengupayakan penerimaan negara hingga melebihi target.
Kunjungan Sri Mulyani dilakukan untuk melihat proses bisnis dan aktivitas tempat penimbunan sementara (TPS) itu.
Berada di wilayah pengawasan Bea Cukai Cikarang, CDP telah beroperasi sejak 2010 dan merupakan bagian dari program pemerintah, yaitu Customs Advance Trade System dan Indonesian Blue Print Logistics guna menyederhanakan dan meningkatkan daya saing logistik Indonesia.
Baca Juga: Ekonomi 2023 Didorong Aktivitas Dalam Negeri dan Fundamental Kuat
Saat ini untuk dapat menghadapi potensi tantangan ke depan dalam menyediakan layanan yang semakin baik, CDP bersinergi dengan Bea Cukai Cikarang melakukan transformasi perbaikan proses bisnis.
Ia menyebutkan transformasi tersebut mencakup penguatan budaya, pengembangan proses bisnis, dan pengembangan sistem, seperti autogate system, behandle management system, dan electronic seal yang terintegrasi dengan portal Costums-Excise Information System And Automation (Ceisa).
Transformasi ini juga selaras dengan upaya pemerintah dalam National Logistics Ecosystem (NLE) sebagai inisiatif besar nasional yang bertujuan untuk mengurangi biaya logistik dan mempercepat pergerakan barang dalam rantai pasok.
Mendukung hal ini, berbagai instansi kementerian/lembaga pun sudah terkoordinasi dalam memberikan pelayanan yang optimal, termasuk Kementerian Keuangan.
"Kemenkeu berkomitmen untuk terus bekerja sama dalam melayani dunia usaha agar makin kompetitif dan produktif dengan penerapan kebijakan yang mendukung dunia usaha," tegasnya.
Dirinya mengungkapkan penerapan kebijakan dan prosedur yang semakin baik juga menjadi komitmen Presiden untuk menjadikan Indonesia destinasi investasi, sehingga pelaku usaha tidak hanya berinvestasi di domestik tetapi juga untuk ekspor.