c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

16 Januari 2025

16:19 WIB

Jelang Pelantikan Donald Trump, Bitcoin Diprediksi Bisa Capai US$103.000

Bitcoin dapat mencapai kisaran US$101.000 hingga US$102.000 dalam beberapa minggu ke depan jika Donald Trump dilantik menjadi Presiden AS.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

<p>Jelang Pelantikan Donald Trump, Bitcoin Diprediksi Bisa Capai US$103.000</p>
<p>Jelang Pelantikan Donald Trump, Bitcoin Diprediksi Bisa Capai US$103.000</p>

Ilustrasi Bitcoin. Shutterstock/Creativan

JAKARTA - Analis memperkirakan lonjakan terhadap aset kripto jelang pelantikan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Trader Tokocrypto Fyqieh Fachrur memprediksi bitcoin dapat mencapai kisaran US$101.000 hingga US$102.000 dalam beberapa minggu ke depan.

"Bitcoin dapat terus mempertahankan tren kenaikannya hingga mencapai US$103.000 dalam waktu dekat. Bitcoin dapat mencapai kisaran US$101.000 hingga US$102.000 dalam beberapa minggu ke depan, didukung oleh data ekonomi yang solid dan antisipasi terhadap pelantikan Presiden Donald Trump pada 20 Januari mendatang," kata Fyqieh dalam pernyataan resmi, Kamis (16/1).

Sebagaimana diketahui, bitcoin sebelumnya mengalami volatilitas yang cukup tajam, turun di bawah US$90.000 pada hari Senin, sebelum akhirnya melonjak kembali. Bitcoin berhasil menembus angka psikologis $100.000 kembali pada hari Kamis (16/1). 

Lonjakan ini terjadi di tengah optimisme pasar yang dipicu oleh data inflasi yang lebih baik dari perkiraan dan perkembangan positif dalam regulasi kripto di Amerika Serikat.

Baca Juga: Pasca Rilis Inflasi CPI AS, Pasar Kripto Dan Saham AS Kompak Menghijau

Laporan terbaru Inflasi Amerika Serikat (AS) pada Desember 2024 dilaporkan mencapai 0,4%. Tingkat inflasi secara tahunan atau year on year mencapai 2,9% sesuai ekspektasi pasar.

Sementara itu, inflasi inti 3,2%, turun dari bulan sebelumnya. Besaran tersebut sedikit lebih baik dari perkiraan sebesar 3,3%. Data ini mengindikasikan potensi pelonggaran kebijakan moneter oleh The Fed, yang membuat investor semakin percaya diri untuk beralih ke aset berisiko seperti Bitcoin.

Fyqieh mengatakan, momentum ini didorong oleh data Indeks Harga Produsen (PPI) AS yang juga berada di bawah ekspektasi, memberikan harapan bagi investor bahwa inflasi sedang menuju tren penurunan.

"Bitcoin tampaknya siap melanjutkan tren positifnya di awal tahun 2025. Jika momentum ini terus berlanjut, target berikutnya di US$103.000 bukanlah hal yang mustahil. Namun, investor harus tetap memperhatikan risiko pasar untuk mengoptimalkan peluang di tengah fluktuasi yang tinggi," jelas Fyqieh.

Baca Juga: Kian Digandrungi, Kripto Jadi Pilihan Investasi Anak Muda

Dia mengatakan, proyeksi pergerakan harga Bitcoin hingga pelantikan Presiden Trump akan sangat bergantung pada kombinasi sentimen makroekonomi dan katalis pasar kripto. Saat ini, Bitcoin telah menembus level resistensi kunci di US$100.000, yang membuka peluang untuk melanjutkan tren bullish menuju target berikutnya di US$103.000.

"Momentum ini didukung oleh optimisme pasar terhadap rencana kebijakan pro-kripto dari pemerintahan baru, seperti inisiatif untuk membangun cadangan Bitcoin strategis nasional yang dapat memperkuat narasi Bitcoin sebagai aset strategis," ucapnya.

Namun, Fyqieh melihat beberapa risiko akan tetap ada. Pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang akan datang dapat memengaruhi sentimen pasar. 

Probabilitas bahwa suku bunga target federal tetap berada di kisaran 425-450 basis poin mencapai 88,8%, menurut alat FedWatch CME Group. Hal ini dapat membatasi laju kenaikan harga Bitcoin.

“Meski optimisme tinggi, investor perlu tetap waspada terhadap dinamika pasar global. Bitcoin memiliki potensi besar, namun volatilitasnya harus dikelola dengan strategi yang tepat,” tutup Fyqieh.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar