06 Desember 2023
17:27 WIB
JAKARTA - Menjelang libur Natal dan Tahun Baru, Lalamove, platform pengiriman on-demand memproyeksikan bakal ada lonjakan permintaan pengiriman barang. Dengan perkiraan peningkatan transaksi order katering, Lalamove memprediksi adanya pertumbuhan hingga lebih dari 50%.
Dengan meningkatnya permintaan tersebut, Lalamove pun memberikan konsumen keuntungan dalam menghemat waktu dan menghindari tantangan yang ditimbulkan oleh lalu lintas kota.
Untuk itu Lalamove akan mengutamakan layanan armada roda 4 untuk mengelola permintaan logistik sepanjang periode perayaan akhir tahun.
"Ini termasuk saat-saat penting seperti perayaan Natal, malam tahun baru, dan lainnya. Meningkatnya permintaan tidak hanya dari konsumen namun juga para pelaku UMKM yang membutuhkan layanan pengiriman profesional," kata Managing Director Lalamove Indonesia, Andito B Prakoso, dalam pernyataan resmi, Rabu (6/12).
Dia menuturkan, peningkatan jumlah acara akhir tahun ini sejalan dengan data Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) yang memproyeksikan pertumbuhan industri logistik Indonesia sebesar 5-8% pada tahun 2023. Ini karena konsumen bergantung pada platform untuk memfasilitasi transportasi logistik acara penting seperti kebutuhan dekorasi dan katering.
“Menjelang akhir tahun, tradisi pertemuan keluarga tahunan menjadi momen yang penting. Tantangan umum yang dihadapi pada momen perayaan ini berkisar pada efisiensi transportasi berbagai kebutuhan logistik, terutama untuk keperluan dekorasi, katering dan lain-lain,” ujar Andito.
Layanan Cepat
Untuk mengatasi tantangan ini, ia mengatakan pengguna dapat memanfaatkan layanan armada roda 4 Lalamove. Pihaknya juga akan berkomitmen pada fasilitas layanan yang lancar, cepat, dan terjangkau, serta berkontribusi aktif dalam perayaan keluarga tersebut.
Kemudian, untuk mengefektifkan penanganan dan transportasi kebutuhan logistik acara keluarga di rumah, Lalamove sendiri menawarkan beragam layanan armada roda 4. Armada tersebut meliputi Van, Pickup Box, Pickup Bak, Engkel Box, Engkel Bak.
Ada pula CDD box, CDD Bak, Fuso Box dan Fuso Bak, untuk beragam volume barang logistik yang akan dipindahkan. Lebih lanjut, Lalamove memiliki layanan extra helper, sehingga mempermudah proses pemindahan barang bagi pengguna.
"Pengguna dapat memesan layanan kapan saja dan memeriksa aplikasi untuk mendapatkan rincian harga sebelum melakukan pemesanan, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan yang tepat dalam memanfaatkan layanan Lalamove," ungkapnya.
Sebagai informasi, layanan armada roda 4 Lalamove memperluas layanannya tidak hanya bagi konsumen, namun juga memberikan manfaat bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia.
Saat ini, Lalamove bermitra dengan lebih dari 20.000 UMKM, dan melihat adanya peningkatan permintaan permintaan oleh UMKM yang diprediksi naik hingga 27%.
“Dengan Lalamove, dampak perayaan akhir tahun tidak hanya dirasakan oleh pengguna di Indonesia, namun juga di kalangan pemilik UMKM. Hal ini menegaskan komitmen Lalamove untuk mendorong kemajuan sektor UMKM di Indonesia,” ucap Andito.
Perang Harga
Sebelumnya, Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Indonesia (Asperindo) mengaku ada perang harga yang dilakukan antara perusahaan kurir di Tanah Air. Pemerintah pun diminta turun tangan mengambil tindakan tegas atas fenomena tersebut.
Wakil Ketua Asperindo, Budiyanto Darmastono mengatakan, menilai industri kurir di dalam negeri harusnya tumbuh bersama dengan persaingan yang sehat.
"Tapi kenyataannya masih ada perusahaan yang melakukan perang harga dan duduk masalah ini adalah karena mereka melanggar kepemilikan asing maksimum 49 persen. Dan tidak ada tindakan dari pemerintah, sehingga pelanggaran tersebut terus terjadi," kata Budiyanto beberapa waktu lalu.
Dia mengaku prihatin lantaran masalah perang tarif masih terjadi. Hal tersebut menjadi masalah utama yang mendorong tumbangnya perusahaan kurir di dalam negeri.
"Hanya saja karena masalah perang tarif ini yang jadi masalah pokok utama akhirnya perusahaan kurir banyak yang tidak kuat bertahan dan bersaing dengan pemodal yang kuat. Akhirnya operasionalnya berkurang dan tutup dan kita banyak memecat karyawan," ucapnya.