19 November 2021
19:38 WIB
Penulis: Khairul Kahfi
Editor: Dian Kusumo Hapsari
JAKARTA – Kepala BKF Kemenkeu Febrio Kacaribu mengatakan, masyarakat harus terus waspada terutama menjelang libur natal dan tahun baru (nataru), berkaca pada pengalaman di periode sebelumnya.
Meskipun sejauh ini, kasus covid-19 di Indonesia terus menunjukkan perbaikan signifikan yang juga menyebar ke berbagai aspek lain seperti ekonomi.
"Seiring kerja sama seluruh pihak yaitu masyarakat yang disiplin dengan protokol kesehatan 5M, serta upaya Pemerintah dalam mengakselerasi vaksinasi dan melaksanakan 3T. Kewaspadaan harus terus dijaga mengingat gelombang I covid-19 di Indonesia terjadi pasca libur nataru," ungkapnya dalam keterangan resmi, Jakarta, Jumat (19/11).
Pada 17 November 2021, tercatat kasus harian covid-19 adalah 522 (7 Day Moving Average/7DMA) atau terendah sejak Juni 2020. Penurunan kasus harian ke level sangat rendah juga diikuti dengan rendahnya kasus aktif, kematian harian, tingkat penggunaan kasus RS atau bed occupancy rate (BOR) dan tingkat kasus positif (positive rate).
Pada saat bersamaan, kasus aktif berada di level 8.390 atau terendah sejak Mei 2020, kematian harian berada di angka 15 (7DMA). Dengan positive rate 0,2% (7DMA) dan jumlah testing masih relatif tinggi di atas 150.000 orang/hari.
Sebagai respons dari kondisi yang semakin terkendali, pemerintah mulai melakukan pelonggaran restriksi. Namun demikian, masyarakat diminta tetap waspada menjelang libur Nataru.
"Untuk terus menjaga kewaspadaan, pemerintah melakukan beberapa antisipasi dengan tetap mensyaratkan testing maupun vaksinasi untuk berbagai kegiatan," katanya.
Meski demikian, kecepatan vaksinasi sedikit melambat pada November ke sekitar 1,4 juta dosis per hari (7DMA), setelah di Oktober sempat menyentuh 1,9 juta per hari (7DMA). Upaya akselerasi akan terus dilakukan untuk meminimalkan terjadinya lonjakan kasus di periode nataru.
"Kita perlu akselerasi kembali agar bisa hidup di tengah pandemi yang diramalkan akan menjadi endemi. Vaksinasi harus terus diakselerasi dan didukung dengan kesadaran masyarakat untuk mencapai herd immunity," sambung Febrio.
Realisasi dosis vaksinasi Indonesia masih menjadi salah satu yang tertinggi di dunia. Saat ini Indonesia berada di peringkat 5 dunia dengan 219,48 juta dosis vaksin yang sudah tersalur per 17 November 2021. Hanya lebih rendah dari China, India, AS, dan Brasil.
Mendetail, untuk dosis I sudah terealisasi sebanyak 132,01 juta dosis (48,86% populasi) dan 86,28 juta untuk dosis II (31,93% populasi). Dengan kondisi terkini, jika asumsi kecepatan vaksinasi sekitar 1,5 juta dosis/hari, maka pada Maret 2022 vaksinasi dapat menjangkau sebesar 70% penduduk Indonesia.
"Capaian tersebut akan lebih cepat, jika vaksinasi dapat terus ditingkatkan dari level saat ini," terangnya.
Tetap Andalkan APBN
Febrio pun menyebutkan pemerintah berencana akan terus melakukan akselerasi vaksinasi untuk menjangkau target sasaran 208 juta penduduk. Sekaligus tercapainya transisi yang lebih optimal menuju hidup berdampingan dengan endemi.
Untuk mendukung pelaksanaan intervensi di bidang kesehatan, APBN akan terus dikerahkan. Hal ini sudah terjadi konsisten sejak 2020, dan berlanjut hingga sekarang bahkan telah kita tetapkan berlanjut di tahun 2022 mendatang.
Selama situasi masih dinamis, hal ini akan terus menjadi kunci kebijakan Indonesia. Kemenkeu mencatat, hingga 12 November 2021, program PEN terealisasi sebanyak Rp483,91 triliun atau sekitar 65% dari pagu.
"Artinya, sebesar itu pula bantuan dihadirkan untuk kesehatan, perlindungan sosial bagi masyarakat miskin, program prioritas untuk sektor terdampak seperti pariwisata, dukungan bagi usaha kecil dan korporasi, serta insentif pajak untuk dunia usaha," paparnya.
Di sisi kesehatan, realisasi anggaran telah mencapai Rp129,3 triliun atau 60,1% pagu. Dengan manfaat yang sangat luas termasuk untuk vaksinasi, 3T, insentif nakes, dan bantuan iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Intervensi kesehatan akan terus dilakukan terutama vaksinasi yang sampai saat ini pengadaannya sudah lebih dari 50%.
“Masyarakat diharapkan terus bekerja sama dengan konsisten menerapkan 5M di tengah waktu libur nanti. Serta menyukseskan program vaksinasi agar momentum pemulihan ini dapat kita jaga terus," pungkasnya.