27 April 2022
08:00 WIB
CIANJUR – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Cianjur, Jawa Barat, mencatat tingkat pemesanan kamar hotel mewah menjelang hari Raya Idulfitri 2022, mulai meningkat 40% dibandingkan lebaran tahun sebelumnya. Pelonggaran pembatasan sosial yang memperbolehkan mudik, menjadi alasan peningkatan yang terjadi
Ketua PHRI Cianjur Nano Indrapraja seperti dilansir Antara, Selasa (26/4) mengatakan, tingkat pesanan hotel sudah mulai mengalami peningkatan sejak dua pekan puasa. Pemesan umumnya berasal dari sejumlah wilayah di Jabodetabek.
"Untuk lebaran tahun lalu, tingkat pemesan kamar hotel satu pekan menjelang lebaran hanya ratusan kamar yang terisi. Sedangkan tahun ini dari seribu-an kamar yang tersedia dari anggota PHRI, 40% diantaranya sudah terpesan," tuturnya.
Pihaknya memprediksi okupansi akan terus meningkat satu hari menjelang lebaran. Pasalnya, banyak pelancong yang lebih memilih berlibur di hotel karena asisten rumah tangga pulang kampung.
"Harapan kami okupansi akan lebih tinggi seperti sebelum pandemi," serunya.
Hanya saja, tingkat hunian pada libur hari raya tahun ini, diakuinya belum setinggi pada tahun sebelum pandemi. Kala itu, 11.000 kamar anggota PHRI Cianjur bisa penuh atau full boking.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Cianjur Pratama Nugraha mengatakan, menjelang hari raya, pihaknya memastikan tidak adan penyekatan dan pembatasan kegiatan bagi pendatang yang hendak berlibur di Cianjur. Meski begitu, pihaknya tetap mengimbau untuk menerapkan prokes ketat.
"Kami pastikan tidak ada penyekatan atau pembatasan, namun kami imbau pelaku usaha dan wisatawan tetap menerapkan adaptasi kebiasaan baru dan menjaga prokes," serunya.
Rest Area
Sementara itu, sejumlah tempat istirahat atau rest area di Cianjur, Jawa Barat, menjadi rekomendasi petugas bagi pemudik yang melintas di jalur mudik Cianjur, mulai dari Puncak Pass hingga Rest Area Naringgul untuk melepas lelah. Wakil Bupati Cianjur, TB Mulyana Syachrudin di Cianjur, Selasa mengatakan, untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pemudik yang melintas di jalur utama Cianjur, pemerintah daerah menyediakan tempat istirahat mulai dari Puncak Pass hingga Citarum.
"Untuk pemudik jarak jauh dan dekat dengan tujuan kota/kabupaten di Jabar, dapat beristirahat di rest area Citarum, dimana terdapat masjid, saung, pusat oleh-oleh sampai toko modern. Di jalur selatan ada rest area Naringgul," tuturnya.
Di masing-masing rest area tutur dia, terdapat sejumlah gerai produk unggulan UMKM yang setelah lebaran akan diberikan tempat untuk menggelar promosi, guna pemulihan ekonomi yang sempat terpuruk selama pandemi.
Namun pihaknya tetap mengimbau pemudik menerapkan prokes ketat selama dalam perjalanan hingga berada di kampung halaman. Pihaknya memprediksi puncak arus mudik yang melintas di jalur utama Cianjur, akan terjadi satu hari menjelang lebaran.
"Bagi pemudik yang terjebak di jalur Puncak atau jalan raya Bandung-Cianjur, dapat menggunakan sejumlah jalur alternatif seperti Hanjawar-Cialongkulon, tembus jalan raya Bandung atau tembus Purwakarta, atau dari arah Bandung ke selatan dapat melintas di Sukaluyu tembus Cibeber," ucapnya.
Kepala Dinas Perhubungan Cianjur, Aris Harianto, mengatakan untuk memberikan pelayanan dan pengawasan pihaknya mendirikan 9 posko di sepanjang jalur mudik Cianjur. Beberapa di antaranya berdekatan dengan rest area, salah satunya di Citarum.
"Untuk tempat istirahat bagi pemudik ada tiga yang menjadi rekomendasi Puncak Pass, Citarum dan rest area Naringgul. Bagi pemudik yang hendak melepas lelah, dapat istirahat di rest area tersebut, mulai dari tidur sejenak, berbelanja atau beribadah," tuturnya.
Memasuki H-6 lebaran, volume kendaraan pemudik yang melintas di Cianjur, mulai meningkat meski belum signifikan. Peningkatan terlihat di titik rawan macet seperti Pasar Cipanas dan Pasar Ciranjang menuju Bandung.