24 Mei 2024
20:40 WIB
Jelang Implementasi PIT, KKP Siapkan Checker Mutu Ikan Di Tual
Peningkatan produksi perikanan tangkap di Kota Tual wajib dibarengi dengan jaminan kualitas.
Penulis: Yoseph Krishna
Pelatihan checker mutu ikan yang dilakukan di wilayah zona penangkapan ikan terukur. Dok. KKP
JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah menyiapkan checker mutu ikan di lokasi modeling Penangkapan Ikan Terukur Kota Tual, Maluku.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Budi Sulistiyo lewat keterangan tertulisnya mengatakan penyiapan checker itu bertujuan memastikan mutu produk perikanan di kawasan modeling PIT.
"Kami percaya pelaku usaha perikanan di modeling PIT dapat menghasilkan produk yang berdaya saing, dan hadirnya checker semakin menambah optimisme tersebut," sebut Budi, Jumat (24/5).
Kota Tual, Maluku sendiri masuk dalam Zona III PIT dengan produksi perikanan tangkap sekitar 30.088 ton pada 2022 dan meningkat pada tahun berikutnya menjadi sekitar 30.124 ton.
Dirjen Budi menerangkan dari jumlah tersebut, nyaris seluruhnya dijual dalam bentuk segar/beku. Sedangkan ikan yang diolah hanya sebesar 1 ton pada 2022 dan 3 ton tahun 2023.
"Peningkatan itu harus dibarengi dengan kualitas yang terjamin agar daya saingnya juga terangkat," kata dia.
Direktur Pengolahan dan Bina Mutu Ditjen PSDPKP Widya Rusyanto menerangkan pihaknya telah menggelar pelatihan pada 16-18 Mei 2024 lalu terkait kebijakan Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SJMKHP), penerapan mutu, hingga Good Manufacturing Practices/Sanitation Standard Operating Procedures (GMP SSOP).
Kemudian, Widya menerangkan pelatihan juga meliputi standar kegiatan usaha dan produk pada penyelenggaraan perisinan usaha berbasis risiko sektor kelautan dan perikanan, penanganan ikan di atas kapal, dan standar pembongkaran ikan di pelabuhan perikanan.
Bahkan, disampaikan juga mengenai tata cara penanganan ikan setelah didaratkan, tata cara checker ikan tuna, hingga pencatatan dan pelaporan.
"Pelatihan ini menunjukkan sinergitas KKP dalam persiapan implementasi kebijakan PIT. Nantinya, kami berharap para checker ini dapat mengawal mutu dan keamanan produk perikanan dalam implementasi tersebut," ungkapnya.
Adapun pelatihan checker itu diikuti oleh 38 peserta. Tak sekadar teori, para peserta juga berkesempatan melakukan praktik dan kunjungan lapangan ke PT Samudra Indo Sejahtera.
"Praktik yang dilaksanakan meliputi penanganan ikan yang didaratkan, pengujian organoletik, ikejime (metode membunuh ikan yang dapat menjaga kualitas dagingnya) khususnya untuk ikan tuna dan ikan demersal hidup, serta grading ikan tuna," tandas Widya.