03 Maret 2023
18:22 WIB
JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk berhasil mencetak laba bersih tahun 2022 sebesar Rp2,75 triliun. Capaian ini meningkat 70,1% dibandingkan dengan tahun 2021 sebesar Rp1,62 triliun.
"Peningkatan kinerja positif Perseroan juga tercermin dari pencapaian Pendapatan Usaha sebesar Rp13,8 triliun yang merupakan kontribusi dari kinerja Pendapatan Tol sebesar Rp12,4 triliun dan kinerja Pendapatan Usaha Lain sebesar Rp1,4 triliun," ujar Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (3/3).
Tidak hanya itu, EBITDA Perseroan juga mencapai Rp8,7 triliun seiring dengan peningkatan kinerja Perseroan.
Hal ini sejalan dengan telah beroperasinya sejumlah ruas tol baru dan peningkatan mobilisasi masyarakat yang menjadi katalis positif, atas kenaikan volume lalu lintas Perseroan.
Dalam rangka mengoptimalkan portofolio bisnis perusahaan, sepanjang tahun 2022, Jasa Marga melanjutkan program asset recycling. Hal ini sebagai bagian dari strategi korporasi untuk menyeimbangkan pertumbuhan dan kesinambungan bisnis Perseroan.
Beberapa di antaranya, yaitu Spin Off Divisi Regional Jasamarga Transjawa Tollroad ke anak usaha PT Jasamarga Transjawa Toll.
Kemudian penandatanganan Sales Purchase Agreement antara Perseroan dan PT Margautama Nusantara untuk PT Jasamarga Jalan layang Cikampek, anak usaha PT Jasamarga Transjawa Tol yang mengelola Jalan Layang MBZ.
Sebagai badan usaha milik negara (BUMN) yang mengemban visi dan misi untuk merajut konektivitas Indonesia dengan penyelenggaraan jalan tol yang berkelanjutan, Jasa Marga, kata Lisye, berhasil menambah konsesi jalan tol di tahun 2022 dengan pengusahaan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap sepanjang 206,6 km.
“Dengan begitu, di akhir tahun 2022 total panjang konsesi milik Perseroan mencapai 1.906 km, termasuk panjang jalan tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo sepanjang 96,6 km,” tuturnya.
Sementara itu, untuk total jalan tol operasi, Perseroan saat ini mengelola total 50% jalan tol operasi di seluruh Indonesia atau sepanjang 1.260 km.
Menurutnya, Jasa Marga juga terus melakukan pengembangan peluang bisnis jalan tol melalui lini bisnis Prospektif, salah satunya dengan membangun Travoy Hub, yang merupakan Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) Pengembangan pertama di Indonesia yang terletak di Taman Mini dan dilakukan oleh anak usaha Jasa Marga, PT Jasamarga Related Business.
Pembangunan Travoy Hub yang terletak di koridor Jalan Tol Jagorawi dapat mengintegrasikan sejumlah transportasi massal di Jakarta antara LRT, Bus Transjakarta, JakLingko, dan pengguna jalan tol.
Selain itu, Travoy Hub juga mengintegrasikan Stasiun LRT Taman Mini dengan pusat bisnis seperti ritel, rumah sakit dan tempat rekreasi. Sehingga menciptakan potensi serapan tenaga kerja serta menjadi wadah bagi pelaku UMKM dan usaha kreatif.
Arus Mudik
Sebelumnya, terkait dengan kesiapan arus mudik Lebaran 2023, Direktur Operasional PT Jasa Marga (Persero) Fitri Wiyanti memaparkan prediksi volume lalu lintas saat arus mudik melalui empat gerbang tol utama diperkirakan sebesar 2,21 juta kendaraan. Jumlah ini naik 2,8% dari Lebaran 2022 (2,15 juta) atau naik 8,44% dari Lebaran 2019 (2,04 juta).
"Sedangkan untuk arus balik, diprediksi H+1 sampai dengan H+10 melalui empat gerbang tol utama sebesar 2,32 juta kendaraan naik 1,4% terhadap Lebaran 2022 (2,29 juta) atau naik 5,4% terhadap Lebaran 2019 (2,19 juta)," ujar Fitri.
Adapun, terdapat beberapa titik kepadatan yang mendapat perhatian khusus di antaranya ruas tol Jakarta-Cikampek (KM 47- KM 66, KM 70-KM 72), ruas tol Cikampek-Palimanan (KM 72-KM 188) dan beberapa lokasi rest area dan ruas tol Palimanan-Kanci (KM 189-KM 214).
Untuk mendukung penyelenggaraan angkutan lebaran 2023, BPJT dan PT Jasa Marga akan mengoperasikan 58 rest area di kedua ruas jalur tol sebagai tempat istirahat dan pelayanan bagi para pemudik.
Sementara itu, sekretaris BPJT Yongki Triono mengatakan saat arus mudik dan balik Lebaran 2023, tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) akan dioperasikan secara fungsional sepanjang 60 km. Ruas ini menjadi alternatif jalan tol dari Bandung menuju Kertajati ataupun sebaliknya.
"Kemungkinan besar tol Cisumdawu sudah bisa beroperasi fungsional saat mudik Lebaran nanti sehingga bisa jadi alternatif jalan tol bagi pemudik. Kemudian, untuk pelebaran jalan di ruas tol Cikampek pun ditargetkan akan selesai 2 minggu sebelum lebaran," ujar Yongki.