25 Agustus 2023
09:18 WIB
Penulis: Yoseph Krishna
JAKARTA - Presiden Joko Widodo terus mendorong percepatan hilirisasi sumber daya alam di Indonesia guna menghasilkan nilai tambah dan mendongkrak daya saing industri nasional.
Direktur Utama PT Indonesia Asahan Alumunium (INALUM) Danny Praditya menjabarkan ada sejumlah peluang yang bisa dimanfaatkan dari proses hilirisasi, salah satunya adalah meningkatnya pendapatan negara dan terciptanya lapangan pekerjaan baru.
"Tentu menciptakan lapangan kerja dan investasi yang akan menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional," ucap Danny dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR, Kamis (24/8).
Di sisi lain, tantangan yang dihadapi Indonesia ketika menggencarkan hilirisasi datang dari faktor ketahanan cadangan nasional serta potensi gugatan kebijakan internasional.
Baca Juga: Ini Strategi Inalum Capai Pertumbuhan CAGR 41% Hingga 2028
Untuk itu, Danny mengungkapkan ada sederet langkah yang harus dijalankan sebagai enabler untuk memastikan peluang dari hilirisasi bisa teroptimalkan dan terkonversi menjadi manfaat bagi negara.
"Pertama adalah kebijakan investasi, kemudian insentif fiskal dan non fiskal, ketiga ada peran pembiayaan, dan terakhir kebijakan lainnya," kata dia.
Implementasi kebijakan investasi, sambungnya, diimplementasikan lewat penerbitan Perpu Cipta Kerja dan Daftar Prioritas Investasi, serta otomatisasi sistem perijinan dan pengawasan perusahaan.
Kemudian untuk aspek insentif fiskal dan non fiskal, terdiri atas pembiayaan bea masuk serta pajak impor mesin dan barang strategis, tax holiday, tax allowance, hingga insentif pembiayaan sektor prioritas.
Selain itu, peran pembiayaan juga penting dituangkan lewat insentif kredit/pembiayaan bagi sektor prioritas dan insentif pencapaian rasio pembiayaan inklusif makroprudensial.
Lalu untuk kebijakan lainnya, terdiri atas penyerapan APBN untuk pembelian produk dalam negeri serta penguatan implementasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN).
Baca Juga: Bos Inalum Beberkan Peluang Dan Tantangan Smelter Aluminium
Danny meyakini keempat tugas itu akan mengoptimalkan peluang yang ada dari hilirisasi agar kemudian menjadi manfaat bagi negara, seperti terjaminnya kepastian usaha serta terakselerasinya proses industrialisasi di dalam negeri.
"Termasuk meningkatkan harga jual produk mineral, menambah lapangan kerja dari pengolahan dan pemurnian, dan meningkatkan industrialisasi negara yang akan memberi multiplier effect," tuturnya.
Sejumlah aspek, dia sebut tengah berjalan dan akan terus dioptimalisasi. Proyek-proyek milik INALUM, misalnya, saat ini sebagian besar sudah masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
"Kami telah mendapat fasilitas yang memudahkan untuk mengeksekusi project strategis tersebut," ucap Danny Praditya.