c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

12 November 2022

08:00 WIB

Jababeka Jadi Kluster Industri Net Zero Pertama Asia Tenggara

Lima perusahaan menandatangani nota kesepahaman kawasan industri Jababeka sebagai klaster industri net zero emission

Editor: Fin Harini

Jababeka Jadi Kluster Industri <i>Net Zero</i> Pertama Asia Tenggara
Jababeka Jadi Kluster Industri <i>Net Zero</i> Pertama Asia Tenggara
Penandatanganan nota kesepahaman untuk mewujudkan kawasan industri Jababeka sebagai klaster industri net zero emission. Jababeka/Dok

BALI - Jababeka, Pertamina, Hitachi, Unilever, dan L-Oréal menandatangani nota kesepahaman untuk mendukung kawasan industri Jababeka sebagai klaster industri nol emisi karbon (Net Zero Industrial Cluster) pertama di Asia Tenggara. Aksi ini didukung oleh World Economic Forum dan Accenture sebagai bagian dari inisiatif “Transitioning Industrial Clusters towards Net Zero” yang berkolaborasi dengan Accenture dan EPRI.

Kawasan industri merupakan bagian penting dari transisi energi. Oleh karena itu, Jababeka sebagai pengembang kawasan industri terbesar di Asia Tenggara, bersama Pertamina, Hitachi, Unilever, dan L-Oréal berupaya mengembangkan solusi dekarbonisasi secara kolektif yang mensinergikan seluruh stakeholder dengan menargetkan net-zero carbon emission di dalam kawasan sebelum tahun 2050.

Inisiatif yang ditandatangani pada side event gelaran B20 Indonesia 2022, Indonesia Net Zero Summit 2022, ini juga mendorong operasional dan sirkularitas yang efisien, serta transisi penggunaan listrik tenaga surya dan sumber daya terbarukan lainnya. Inisiatif ini akan menjadi bagian dari upaya transisi energy B20 yang mendukung Presidensi G20 Indonesia di tahun ini.

“Inisiatif ini akan membantu perusahaan di kawasan industri terbesar di Asia Tenggara untuk mengambil peran utama dalam mengatasi meningkatnya permintaan konsumen akan produk berkelanjutan dan praktik bisnis yang bertanggung jawab,” jelas Agung Wicaksono selaku Managing Director, PT Jababeka Infrastruktur, melalui siaran pers, Jumat (11/11).

Nicke Widyawati, President Director and CEO Pertamina, sekaligus Chair of the B20 Energy, Sustainability and Climate Change Task Force menyebutkan meningkatkan penggunaan solusi energi terbarukan penting untuk menurunkan emisi karbon dari aktivitas industri.

“Tetapi, mencapai dekarbonisasi membutuhkan kolaborasi antara banyak pemangku kepentingan, sehingga kami memerlukan sinergi perusahaan tambahan di Jababeka untuk bergabung dengan grup baru ini. Pertamina, sebagai satusatunya perusahaan Indonesia di Fortune Global 500, ingin mendorong perjalanan dekarbonisasi ini,” katanya.

Energi Terbarukan
Alper Kulak, Supply Chain Director Unilever Indonesia, menilai keberlanjutan harus menjadi aspek penting dari setiap strategi bisnis sehingga menghasilkan kinerja yang unggul dan bertanggung jawab.

“Unilever berharap dapat bermitra dengan pihak lain dalam ekosistem bisnis manufaktur di Jababeka dalam upaya ini,” imbuhnya.

Sementara itu, Puneet Verma, Direktur Operasi Pabrik L'Oréal Indonesia mengatakan, pihaknya telah memiliki komitmen untuk mencapai 100% netralitas karbon di semua lokasi Perusahaan pada 2050 secara global. Komitmen tersebut diwujudkan melalui L’Oréal For the Future.

 “Dengan mempertimbangkan posisi kami yang memimpin industri kecantikan saat ini, L'Oréal berkomitmen untuk mengambil tanggung jawab yang lebih besar,” papar Verma.

L’Oréal juga melakukan percepatan transformasi internal dalam berkontribusi mengatasi perubahan iklim di Indonesia. Pada tahun 2021, semua lokasi L’Oréal sudah menggunakan 100% energi primer terbarukan. Selanjutnya, pada 2023, pabrik L’Oréal di Kawasan Industri Jababeka akan mencapai 100% netralitas karbon.

“Bersama-sama, kami ingin menunjukkan bahwa perusahaan dapat menjadi bagian dari solusi untuk tantangan yang dihadapi dunia,” tambahnya.

Komitmen serupa juga disampaikan Yasuhiro Yamamoto, Presiden Direktur Hitachi Astemo Bekasi Manufacturing. Ia mengatakan, Hitachi ingin mempercepat transisi ke Net Zero Emisson, Salah satnya melalui peluncuran instalasi 1248kWp rooftop solar PV di pabrik Hitachi pada Oktober, dan menjadi yang terbesar hingga saat ini di Kawasan Industri Jababeka.

Misi untuk mencapai net zero emission disebut Agung lantaran bumi merupakan pinjaman dari generasi mendatang.

“Seruan aksi yang disampaikan dalam KTT ini dimaksudkan agar perusahaan di Indonesia bergabung dalam komitmen energi hijau dan menciptakan gelombang baru inisiatif dekarbonisasi,” pungkas AgungWicaksono.

Dalam KTT B20 Summit yang diselenggarakan di Bali pada 13 November 2022, Agung Wicaksono juga berpartisipasi sebagai Deputy dan Co-Chair dari B20 Taskforce for Energy, Sustainability and Climate.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar