18 Oktober 2022
17:15 WIB
Penulis: Fitriana Monica Sari
Editor: Dian Kusumo Hapsari
JAKARTA - Corporate Secretary dan Investor Relations Blibli, Eric Alamsjah Winarta menegaskan bahwa PT Global Digital Niaga Tbk atau Blibli.com (BELI) mendapatkan jaminan tidak akan hengkangnya pemegang saham pengendali perseroan, yakni Grup Djarum usai mekanisme penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Menurutnya, sejak awal berdiri Blibli, perusahaan selalu mendapatkan dukungan atau support yang besar dari sponsornya, Grup Djarum.
Eric menerangkan, Grup Djarum memiliki komitmen yang tinggi dan jangka panjang terhadap semua bisnisnya di Indonesia, termasuk di Blibli.
"Dimana seperti diketahui mereka (Grup Djarum.red) selalu memiliki komitmen yang tinggi dan jangka panjang terhadap semua bisnis mereka di Indonesia, termasuk di Blibli ini," ujar Eric dalam paparan publik IPO Blibli, Selasa (18/10).
Lebih lanjut, ia mengatakan, komitmen dari Grup Djarum tetap ada ke depannya. Hal ini bisa dilihat dari struktur IPO yang dipaparkan, dimana semua saham yang ditawarkan adalah saham baru. Artinya, Grup Djarum tidak berniat untuk cabut.
"Semua saham yang ditawarkan adalah saham baru. Yang artinya, sponsor kami ini tidak berniat sama sekali untuk exit, tapi melainkan mereka ingin ber-partner dengan pemegang saham publik untuk berbagai kepemilikan ke depan," terang dia.
Selain itu, Djarum diakui Eric memilik track record atau rekam jejak yang baik di pasar modal. Alasannya, Djarum memiliki dua anak usaha yang melantai di Bursa dan berkinerja sangat baik.
Adapun, kedua anak usaha tersebut, yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).
"Dan juga mereka kalau kita lihat memiliki track record yang baik di capital market.
Dimana dua perusahaan mereka yang sudah listed, yakni BCA dan Sarana Menara Nusantara saat ini memiliki kinerja yang sangat baik sekali," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Eric juga mengklaim bahwa Blibli memiliki hubungan yang erat dengan Djarum dan ekosistemnya.
"Selain itu, kami juga memiliki hubungan yang erat dengan Djarum dan ekosistemnya, dimana kami selalu bisa mendapatkan akses terhadap pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki, dan banyak sekali potensial sinergi yang bisa kami lakukan dengan perusahaan lain yang dimiliki oleh sponsor kami," pungkas Eric.
IPO Blibli
Perusahaan e-commerce milik Djarum Group, Blibli akan segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Rencananya, masa penawaran umum saham perdana Blibli dijadwalkan pada 1-3 November 2022. Perseroan ditargetkan melantai bursa pada 7 November 2022 mendatang. Blibli menunjuk BCA Sekuritas dan BRI Danareksa Sekuritas sebagai penjamin emisi efek.
Berdasarkan prospektus yang dikutip dari laman e-ipo.co.id, perusahaan dengan kode emiten BELI, akan melepas sebanyak-banyaknya 17.771.205.900 atau 17,77 miliar lembar saham, setara dengan 15% modal ditempatkan dan disetor setelah IPO, dengan nilai nominal Rp250 per saham.
Adapun, rentang harga penawaran saham Blibli, yaitu Rp410 per saham hingga Rp460 per saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pembelian saham. Dengan begitu, dari aksi korporasi ini, perusahaan berpotensi meraup dana senilai Rp8,17 triliun.
Masih dikutip dari prospektus Blibli, perseroan akan mengalokasikan sebanyak-banyaknya 55 juta saham atau sekitar 0,31% dari saham yang ditawarkan pada saat IPO untuk program alokasi saham kepada karyawan atau Employee Stock Allocation (ESA) pada harga penawaran.
Nantinya, dana yang diperoleh dari penawaran umum saham perdana setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi saham, akan dialokasikan seluruhnya untuk keperluan pembayaran seluruh saldo utang fasilitas perbankan sekitar Rp5,5 triliun.
"Sisanya, akan digunakan oleh perseroan dan entitas anak sebagai modal kerja untuk mendukung kegiatan usaha utama dan pengembangan usaha perseroan," tulis Manajemen Blibli.
Bersamaan dengan pencatatan sebanyak-banyaknya sebesar 17,77 miliar saham biasa atas nama yang berasal dari portepel, perseroan juga akan mencatatkan seluruh saham biasa atas nama pemegang saham perseroan sebelum IPO sejumlah 100.703.499.840 atau 100,7 miliar saham biasa atas nama.
Jumlah saham yang akan dicatatkan perseroan pada BEI adalah sebanyak-banyaknya 118.474.705.740 atau 118,47 miliar saham biasa atas nama atau mewakili 100% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO dan pelaksanaan ESA.
Selanjutnya, perseroan juga akan mencatatkan sebanyak-banyaknya 3.656.600.000 atau 3,66 miliar saham biasa atas nama yang akan dikeluarkan dari portepel untuk pelaksanaan program Management and Employee Stock Option Program (MESOP).
Dengan demikian, seluruh saham yang akan dicatatkan pada BEI berjumlah sebanyak-banyaknya 122.131.305.740 atau 122,13 miliar saham biasa atas nama, atau 100% dari seluruh jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO, pelaksanaan ESA dan pelaksanaan MESOP.