c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

20 Mei 2021

17:25 WIB

Investree Terus Mengakselerasi UKM Di Pulau Jawa

Produk Invoice Financing, Pre-Invoice Financing, dan Account Payable Financing paling banyak dimanfaatkan oleh para pelaku UKM

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Nadya Kurnia

Investree Terus Mengakselerasi UKM Di Pulau Jawa
Investree Terus Mengakselerasi UKM Di Pulau Jawa
Perajin membuat tas berbahan tali kur di Solo, Jawa Tengah. ANTARAFOTO/Maulana Surya

JAKARTA – Memasuki kuartal II-2021, Investree memastikan bahwa layanan dan produk pinjaman yang dimilikinya terus memberikan kontribusi positif bagi perkembangan Usaha Kecil dan Menengah di Pulau Jawa, khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Terlebih, untuk produk Invoice Financing, Pre-Invoice Financing, dan Account Payable Financing yang paling banyak dimanfaatkan oleh para pelaku UKM di sana.

Tren positif tersebut juga dibarengi oleh bertambahnya jajaran Payor kredibel yang terdiri dari perusahaan multinasional, BUMN, dan Pemerintah. Payor merupakan pemberi proyek atau pihak yang ditagih dan menjadi sumber pembayaran pinjaman oleh Borrower

Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi mengatakan, pada 2021 ini, fokus pembiayaan perseroan tak lagi hanya berpusat di Jabodetabek, tapi juga kota-kota besar lainnya di luar itu. Terutama, Jawa Tengah dan Jawa Timur yang punya potensi pasar sangat besar.

"Banyak dari mereka punya bisnis solid, namun kesulitan melakukan ekspansi karena terkendala akses pembiayaan yang terbatas. Di situlah Investree hadir untuk mengisi jurang pembiayaan agar semakin banyak pelaku UKM yang terbantukan," kata Adrian dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (20/5).

Apalagi, lanjut dia, di tengah pandemi seperti sekarang, tak sedikit dari mereka yang sedang melalui masa sulit. Dengan mengutilisasi produk-produk pinjaman Investree yang berinti pada pembiayaan rantai pasokan, pihaknya akan ajak mereka untuk bangkit dan pulih dalam mempertahankan usaha.

Ia menjelaskan, sejak 2017, Investree telah melebarkan jangkauan layanannya ke Jawa Tengah dengan membuka kantor representatif di Semarang. Wilayah cakupannya meliputi Semarang, Yogyakarta, Solo, Tegal, dan sekitarnya.

Kemudian, diikuti dengan pembukaan kantor representatif di Surabaya yang melayani area Surabaya, Sidoarjo, Gresik, dan sekitarnya, termasuk Pulau Bali.

Pertama kali, meluncurkan produk Invoice Financing untuk dimanfaatkan oleh para pelaku UKM di sana lalu berkembang dengan kehadiran Pre-Invoice Financing, Account Payable Financing, dan Buyer Financing, hingga akhir 2020.

"Investree berhasil mencatat angka penyaluran pinjaman yang cukup signifikan--Jawa Tengah sebesar Rp507 miliar dan Jawa Timur sebesar Rp72 miliar," terangnya.

Angka tersebut pun terus bertambah hingga memasuki kuartal I dan II-2021 dengan produk pinjaman paling banyak dipilih, yakni Invoice Financing.

Produk Pinjaman Terlaris
VP Sales Regional Java Investree, Shareang Kusuma menuturkan, manfaat dari Invoice Financing begitu terasa bagi pelaku sektor kreatif, jasa desain, dan manufaktur.

Menurutnya, dengan mengajukan Invoice Financing, mereka bisa mendayagunakan invoice atau tagihan yang selama ini merupakan aset tidak produktif menjadi jaminan untuk mendapatkan dukungan pembiayaan dari Investree.

“Hal unik lainnya, ternyata di tengah pandemi seperti sekarang, Investree justru mengalami peningkatan pengajuan pinjaman terutama dari sektor kesehatan dan energi," ujar Adrian.

Hal tersebut, kata dia, menjadi gambaran bahwa pandemi memang memaksa banyak pelaku UKM di Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk melakukan pivot dan berinovasi yang justru berguna. Tak hanya untuk keberlangsungan bisnis mereka, namun juga untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.

"Melalui pemberian akses pembiayaan mudah dan cepat, Investree berkomitmen untuk terus mendukung mereka berdaya,” ucapnya.

Invoice Financing, Pre-Invoice Financing, dan Account Payable Financing juga menjadi primadona di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Sedikit berbeda dengan Invoice Financing di mana UKM menjadikan invoice dari proyek mereka yang sedang berjalan sebagai jaminan, Pre-Invoice Financing menawarkan kesempatan bagi UKM untuk bisa mengajukan pinjaman dengan melandaskan Surat Perintah Kerja (SPK) dari Payor.

Sementara, Account Payable Financing memungkinkan pelaku UKM meningkatkan perputaran bisnis mereka. Sebab, Investree akan menyalurkan pembiayaan bagi pelaku UKM barang dan jasa yang bertindak sebagai pembeli/pedagang/buyer yang membeli barang dan jasa ke penjual/produsen/supplier

“Setiap produk pinjaman Investree di Jawa Tengah dan Jawa Timur memiliki Payor terbaiknya masing-masing. Invoice Financing ada Gojek, Grab, dan Sriwahana Adityakarya. Pre-Invoice Financing kami punya E-catalogue Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), KAI Properti, dan Solusi Bangun Indonesia," ungkap Shareang.

Sementara itu, ia menambahkan, untuk Account Payable Financing, ada British Petroleum yang sudah menjadi Payorberulang di Investree Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Jajaran Payor bonafit yang terdiri dari perusahaan-perusahaan besar ini sekaligus menekankan bahwa mitigasi risiko yang dilakukan oleh Investree terkait dengan pemeliharaan kualitas aset memang sudah dilesapkan secara rapi dalam struktur produk yang Investree miliki dengan mengacu pada metode pembiayaan rantai pasokan. 

Pada beberapa kesempatan sebelumnya, Adrian telah sampaikan bahwa kemitraan strategis dengan ekosistem rekanan menjadi salah satu strategi bisnis Investree tahun 2021.

Tak hanya rekanan baru, tapi juga yang sudah pernah berjalan sebelumnya. Salah satunya Mbiz. Kemitraan Investree dan Mbiz turut menyejahterakan para pelaku UKM di Jawa Tengah dan Jawa Timur di mana Investree menyalurkan pembiayaan bagi pelaku UKM yang tergabung dalam ekosistem Mbiz Market dan mengerjakan proyek dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Adrian mengatakan, untuk transaksi pengadaan barang dan jasa Pemprov Jateng dan Jatim yang dilakukan di platform Mbiz Market, Investree masuk dan memberikan fasilitas pinjaman untuk transaksi tersebut.

"Ini merupakan salah satu saluran terbaik bagi kami dan Mbiz untuk bisa lebih menyentuh pasar UKM yang membutuhkan dukungan permodalan dalam rangka mengembangkan usahanya," katanya.

Bisnis Investree di Jawa Tengah dan Jawa Timur terus meningkat dalam tiga tahun terakhir meskipun pandemi covid-19 masih eksis di Indonesia dan seluruh dunia.

Secara keseluruhan, bisnis Investree di Jawa Tengah bertumbuh dengan adanya kenaikan jumlah penyaluran pinjaman sebesar Rp257,8 miliar dari 2019 ke 2020. Sedangkan untuk Jawa Timur, terjadi kenaikan sekitar 0,6% dari Rp44,2 miliar pada 2019 menjadi Rp72,5 miliar pada 2020.

“Dengan mengimplementasikan penguatan kemitraan strategis dengan berbagai rekanan dan penyempurnaan proses bisnis, Investree tak akan henti menyediakan dukungan pembiayaan bagi para pelaku UKM di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang ingin mengakselerasi usaha mereka serta memulihkan perekonomian sektor UKM pasca pandemi,” tutup Adrian. 
 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar