02 Juli 2024
17:19 WIB
Investor Kripto RI Tembus 20 Juta Orang, Sepertiganya Gunakan Indodax
Hingga Juni 2024, jumlah investor kripto Bitcoin di Indodax hampir empat kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya dengan periode yang sama, dengan peningkatan mencapai 289,24%
Ilustrasi berbagai macam uang kripto yang beredar. Shutterstock/dok
JAKARTA - Indodax menyatakan, industri kripto terus berkembang di Indonesia. Berdasarkan data terbaru dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), jumlah total investor kripto di Indonesia telah mencapai 20,16 juta orang hingga April 2024. Dari total tersebut, 33,24% investor merupakan pengguna Indodax, menjadikannya sebagai crypto exchange favorit di Indonesia.
"Jumlah pengguna kami kini telah melampaui 6,7 juta orang. Peningkatan yang signifikan ini menunjukkan, lebih dari sepertiga investor kripto di Indonesia mempercayakan investasi mereka pada Indodax," kata CEO Indodax Oscar Darmawan di Jakarta, Selasa (2/7).
Tidak hanya jumlah anggota yang mengalami peningkatan, Indodax juga memimpin secara signifikan dalam volume perdagangan dibandingkan exchange kripto lainnya. Total volume perdagangan di Indodax mencapai Rp29 triliun di kuartal kedua.
Oscar menuturkan, besarnya jumlah investor aset kripto tersebut mengindikasikan, kripto telah menjadi pilihan investasi utama bagi masyarakat Indonesia.
"Tidak mengherankan jika jumlah pemegang aset kripto di Indonesia terus meningkat. Terlebih lagi, tahun 2024 adalah tahun kripto. Di tahun ini, industri kripto mengalami beberapa momen bersejarah, seperti peluncuran ETF Bitcoin Spot pada Januari 2024, Halving Bitcoin day, musim Altcoin, Adopsi dan Regulasi yang positif, dan kemungkinan ETF Spot ETH diterima," ujarnya.
Menurut dia, adanya momen-momen itu membuat harga aset kripto, terutama Bitcoin, menguat dan menarik minat masyarakat Indonesia untuk berinvestasi di kripto. Kenaikan harga Bitcoin turut mendorong lebih banyak pengguna Indodax untuk berinvestasi dalam Bitcoin.
Hingga Juni 2024, jumlah investor Bitcoin di Indodax hampir empat kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya dengan periode yang sama, dengan peningkatan mencapai 289,24%. Tren positif tersebut menunjukkan, masyarakat semakin memahami dan memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh aset kripto, terutama Bitcoin.
"Peningkatan jumlah investor kripto yang luar biasa ini menunjukkan, kripto telah menjadi bagian dari strategi investasi jangka panjang masyarakat Indonesia," ujarnya.
Oscar juga menekankan pentingnya edukasi dan literasi finansial dalam menghadapi perkembangan pesat industri kripto. Edukasi adalah kunci untuk memastikan, investor dapat membuat keputusan yang tepat dan terinformasi.
Whitelist
Sebelumnya, terkait dengan perkembangan ekosistem kripto dalam negeri yang cukup pesat, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Tirta Karma Senjaya mengatakan, pihaknya berencana menetapkan whitelist (daftar putih) terhadap aset kripto sebagai upaya memfasilitasi pertumbuhan aset kripto.
“Dalam upaya memfasilitasi dan mengatur pertumbuhan aset kripto yang berkelanjutan, Bappebti akan menetapkan whitelist terhadap aset kripto,” ujar Tirta Karma Senjaya dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Dia menyatakan, tujuan dari pembentukan whitelist adalah untuk melindungi pedagang, nasabah, dan konsumen dari potensi kerugian. Terdapat berbagai syarat yang harus dipenuhi oleh aset kripto, seperti sistem kliring real-time dan penyimpanan oleh kustodian, sebelum dapat masuk dalam daftar tersebut.
Dengan begitu, ujarnya lagi, diharapkan ekosistem aset kripto dapat memberikan perlindungan yang memadai bagi seluruh pemangku kepentingan, serta meningkatkan kepercayaan dan kestabilan dalam pasar digital.
Untuk diketahui, industri kripto nasional tengah dalam masa transisi dengan adanya perpindahan pengawasan kripto dari Bappebti ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal tersebut membuat aset kripto berpotensi dikategorikan sebagai instrumen perdagangan, dan penyelenggara layanan industri kripto diakui sebagai salah satu lembaga keuangan setara dengan bank.
Oscar Darmawan sendiri menilai, transisi industri kripto tersebut dapat memperluas inklusi keuangan di masyarakat. “Dalam ekosistem kripto, tidak ada batasan geografis atau minimum saldo untuk memulai investasi. Ini memungkinkan akses ke layanan keuangan yang sebelumnya sulit dijangkau bagi sebagian besar masyarakat,” serunya.
Dia menuturkan, transisi tersebut juga berpeluang membawa teknologi blockchain yang kini diterapkan di industri kripto untuk diadopsi di industri perbankan dan pasar modal.
Menurutnya, teknologi blockchain dapat membantu mengurangi biaya operasional dan keamanan yang sangat besar di industri perbankan serta meningkatkan keamanan di industri pasar modal.
“NASDAQ, bursa saham di Amerika Serikat, telah menggunakan blockchain yang terbukti lebih murah, efisien, dan aman,” ujar Oscar.
Dia mengatakan, penggunaan teknologi blockchain juga dapat memberikan jejak digital yang jelas atas aset kripto yang dimiliki investor, sehingga membuat aset kripto sulit digunakan untuk tindak pidana pencucian uang dan korupsi.
“Transaksi kripto mudah dilacak karena ada jejak digital yang tidak bisa dihapus, walaupun sudah terjadi beberapa tahun lalu. Ini mempermudah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan penegak hukum lainnya dalam mengawasi dan menindak pelanggaran,” tandasnya.