c

Selamat

Kamis, 28 Maret 2024

EKONOMI

19 Januari 2022

20:22 WIB

Investasi Migas 2021 Meleset Target, Tahun Ini Dinaikkan 1,13%

Meski investasi tidak mencapai target, PNBP subsektor migas berhasil melampaui target akibat kenaikan ICP.

Penulis: Zsasya Senorita

Editor: Fin Harini

Investasi Migas 2021 Meleset Target, Tahun Ini Dinaikkan 1,13%
Investasi Migas 2021 Meleset Target, Tahun Ini Dinaikkan 1,13%
Saluran pipa gas menuju Stasiun Kompresor Gas X Prabumulih Barat (SKG X PMB) di PT Pertamina Hulu Rokan, di Prabumulih, Sumatera Selatan, Sabtu (1/1). ANTARA FOTO/Nova W

JAKARTA – Realisasi investasi subsektor migas pada 2021 tercatat sedikit meleset target, yakni 94,58% atau US$15,9 miliar dari target yang ditetapkan pemerintah sebesar US$16,81 miliar. Namun, target investasi migas tahun ini dinaikkan US$190 juta atau 1,13% menjadi US$17 miliar karena pemerintah optimistis kegiatan usaha migas dapat berangsur membaik.

Direktur Jenderal Migas, Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji menjelaskan, target yang ditetapkan untuk 2022 terdiri atas target investasi hulu migas sebesar US$12,87 miliar dan hilir migas US$4,13 miliar. Adapun, investasi terbesar di hulu migas berasal dari lini produksi yakni senilai US$8,2 miliar, disusul investasi pengembangan WK senilai total US$2,36 miliar, dan eksplorasi US$1,3 miliar.

“Hilir nanti banyak pengolahan sebesar US$3,41 miliar, serta sisanya untuk pengangkutan, penyimpanan, dan niaga. Hilir kita meski kecil-kecil, tetap jadi backbone perekonomian,” akunya dalam konferensi pers Capaian Kinerja Subsektor Migas 2021 dan Program Kerja 2022 secara daring di Jakarta, Rabu (19/1).

Sementara, terkait investasi migas 2021 yang tidak mencapai target, Tutuka menyatakan bahwa ada beberapa hambatan, di antaranya perubahan investasi hilir

“Ada beberapa hambatan dalam pencapaian investasi migas, di antaranya berupa investasi hilir, khususnya pada kilang RDMP dan GRR Tuban terkait efisiensi biaya,” jelas dia.

Meski dari sisi investasi belum menunjukkan kinerja terbaik, penerimaan negara dari subsektor migas, terutama PNBP justru melampaui target yakni menghasilkan angka US$103,19 triliun. Capaian ini terdiri dari PNBP SDA migas senilai Rp97,98 triliun yang naik 130% dari tahun sebelumnya, ditambah PNBP lainnya sebesar Rp5,2 triliun.

Tutuka menerangkan, peningkatan PNBP SDA disebabkan kenaikan ICP yang rata-ratanya mencapai US$68,47 per barel sepanjang 2021, serta terjadinya stabilitas harga minyak dunia.

Sebagai salah satu indikator kinerja Ditjen Migas, realisasi anggaran unit kerja ini sepanjang 2021 juga ternyata belum mencapai target, namun sudah hampir mendekati perencanaan awal yakni 98,62% dari Rp2,4 triliun. Tutuka mengklaim, sebagian besar anggaran Ditjen Migas digunakan untuk pembangunan infrastruktur yang manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

“Ditjen Migas terus berkomitmen agar penyerapan anggaran dapat dilaksanakan secara tepat sasaran dan akuntabel,” pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentar Login atau Daftar





TERPOPULER