08 Maret 2023
08:00 WIB
Editor: Fin Harini
JAKARTA - Menteri Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa menyampaikan target pembangunan infrastruktur di tahun 2024 oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
"Pertama adalah pembangunan jembatan udara di Papua yang ditargetkan sebanyak 34 rute. Pada tahun tersebut, ditargetkan pula pembangunan dan pengembangan 11 bandara pendukung,” kata dia dalam rapat koordinasi tingkat menteri bersama Kemenhub, dikutip dari dari akun media sosial @suharsomonoarfa, Jakarta, Selasa (7/3).
Dilansir dari Antara, Kemenhub menyebutkan jembatan udara (jembara) telah berhasil menekan disparitas harga di Kawasan tertinggal, terluar, terdepan dan perbatasan (3TP). Sepanjang Januari-Desember 2022, disparitas harga disebut terpangkas hingga 50% dan membantu pengendalian inflasi.
Seperti di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara disparitas tepung terigu mencapai 45,5%. Harga tepung terigu di kawasan jembara hanya Rp18.000 per kg, sedangkan di kawasan non jembara mencapai Rp33.000 per kg. Kemudian gula di kawasan non jembara mencapai Rp32.000 per kg, sedangkan di kawasan jembara hanya Rp19.000 per kg.
Begitu juga dengan harga minyak goreng di kawasan jembara Kabupaten Mimika, Papua Tengah hanya Rp50.000 per liter, sedangkan di non-jembara menjadi dua kali lipat, yakni Rp100.000 per liter. Penurunan harga sebanyak 50% juga terjadi pada daging ayam ras dari Rp200.000 per kg menjadi Rp100.000 per kg.
Selain menekankan disparitas harga barang kebutuhan pokok, kehadiran pesawat perintis juga menekan harga barang lain.
Contohnya, harga garam di kawasan non jembara di Kabupaten Boven Digoel, Papua Selatan mencapai Rp20.000 per kg, sedangkan di jembara Rp20.000 per kg. Lalu, air mineral turun dari Rp200.000 per karton menjadi Rp100.000 per karton.
Adapun jembatan udara kargo di bawah operasi Kemenhub berada di enam koordinator wilayah yang terdiri dari 1 rute subsidi kargo dan 40 rute perintis kargo. Sepanjang 2022, realisasi kargo angkut mencapai 6.007 ton dengan 5.698 frekuensi penerbangan.
Pada tahun 2023, Ditjen Perhubungan Udara menargetkan 5 rute perintis kargo di Tarakan, Kalimantan Utara mampu mengangkut 3,9 ton kargo. Sebanyak 4,2 ton kargo di 2 rute perintis Masamba, Sulawesi Selatan. Lalu, 7 ton kargo di 10 rute perintis kargo di Dekai, Papua.
Kemudian untuk 7 rute perintis di Oksibil, Papua ditargetkan mampu mengangkut 10,2 ton kargo. Sebanyak 1,9 ton kargo di 3 rute perintis kargo di Tanah Merah, Papua Selatan, serta 16 ton kargo di 9 rute perintis dan 14 ton kargo di 1 rute subsidi kargo di Timika, Papua Tengah.
Tingkatkan Performa Logistik
Target kedua yaitu pengembangan jaringan pelabuhan utama terpadu. Major project ini disebut tulang punggung konektivitas laut antar pulau untuk menurunkan biaya logistik. Di tahun 2024, Kemenhub menargetkan pembangunan tujuh pelabuhan utama yang mencapai standar.
Sebagai informasi, data Bank Dunia menyebut performa logistik Indonesia di 2018 berada di urutan ke-46 dari 160 negara. Indonesia juga memperoleh skor 3,15, dengan 5 sebagai skor tertinggi. Sementara, biaya logistik Indonesia mencapai 23,5% dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB).
Pembangunan infrastruktur konektivitas telah menekan biaya logistik hingga menjadi 22% dari total PDB pada 2022. Pemerintah telah menargetkan penurunan biaya logistik hingga 17% dari PDB pada tahun 2024.
Ketiga, pembangunan jalur kereta api (KA) berkecepatan tinggi di Pulau Jawa yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi koridor konurbasi Jawa.
“Pada tahun 2024, pembangunan jalur kereta api Jakarta-Bandung ditargetkan sudah beroperasi. Di samping itu, target lainnya di tahun 2024 adalah penyiapan engineering services untuk kereta berkecepatan sedang Jakarta-Surabaya,” imbuh Suharso.
Keempat ialah pembangunan jalur kereta api Makassar-Pare-Pare di Sulawesi Selatan yang menjadi KA logistik dan penumpang pertama di luar Pulau Jawa dan Sumatra.
“Tahun 2024, pembangunan ini ditargetkan pada tahapan lanjutan konstruksi sepanjang 118 kilometer dan mulai beroperasinya kereta api angkutan barang,” ucap Suharso.
Kelima, pengembangan sistem angkutan umum massal perkotaan di enam wilayah metropolitan. Proyek ini bertujuan untuk menerapkan tata kelola perencanaan, kelembagaan, dan pembiayaan guna pengembangan angkutan umum massal berkelanjutan.
Diharapkan, pada 2024, pengembangan sistem angkutan umum massal sudah mencapai tahap penyiapan dan pembangunan angkutan massal perkotaan di enam wilayah metropolitan meliputi, Jakarta, Bandung di Jawa Barat, Medan di Sumatra Utara, Surabaya di Jawa Timur, Semarang di Jawa Tengah, dan Makassar.