c

Selamat

Senin, 10 November 2025

EKONOMI

21 September 2023

19:40 WIB

Ini Solusi Ketahanan Pangan Menurut Indef

Ekonom senior Indef menyarankan sejumlah solusi yang bisa dilakukan pemerintah, masyarakat, dan swasta dalam memproduksi pangan strategis terutama beras.

Penulis: Erlinda Puspita

Ini Solusi Ketahanan Pangan Menurut Indef
Ini Solusi Ketahanan Pangan Menurut Indef
Petani mencangkul sawah yang mengalami kekeringan di kawasan pertanian Kecamatan Pantai Labu, Kabupa ten Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (12/5/2023). Antara Foto/Yudi

JAKARTA - Menghadapi permasalahan kenaikan harga beras dan kebijakan impor beras yang terus berulang setiap tahun, Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi) Bustanul Arifin mengungkapkan perlunya adanya solusi stabilisasi harga beras yang benar-benar dilakukan.

Bustanul menyampaikan ada beberapa solusi yang bisa dilakukan pemerintah baik pusat dan daerah. Dia meminta agar seluruh daerah bekerja sama mengatasi inflasi terutama yang disebabkan bahan pangan strategis seperti beras.

Kerja sama ini antara lain yaitu bisnis ke bisnis atau business to business (B to B) dan pemerintah ke pemerintah atau Government to Government (G to G). Bisa juga dengan memfasilitasi petani melalui skema contract farming, yakni petani di daerah produsen berkomitmen mengirim hasil panen ke pembeli daerah lain atau daerah konsumen.

Lalu pembinaan on farm atau sektor swasta dan/atau pembeli melakukan pendampingan terhadap petani mengenai aplikasi teknologi modern, pertanian pintar, digitalisasi rantai nilai, dan sebagainya. 

Kemudian ada stand by buyer atau pembeli dari daerah lain siap sedia membeli hasil panen, off taker, pergudangan, dan pendampingan oleh pihak ketiga seperti universitas, lembaga swadaya masyarakat (LSM), konsultan, dan koperasi.

Baca Juga: KIBAR Beberkan PR Tahunan Pemerintah Kelola Pertanian

Solusi kedua yaitu subsidi ongkos angkut rantai nilai pangan. Melalui subsidi ini, maka perusahaan jasa angkut tidak perlu menanggung total biaya distribusi. Dampaknya, harga di konsumen juga tidak akan terlalu mahal.

“Jadi subsidi bagi masyarakat penting, bagi ongkos angkut bahan pangan juga penting. Dan biasanya Badan Pangan Nasional (Bapanas) juga melakukan itu lewat program Bantuan Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP),” ujar Bustanul dalam “Diskusi Publik Indef: Waspada Bola Panas Harga Beras”, Kamis (21/9).

Usulan solusi ketiga antara lain adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Menurut Bustanul, penanggulangan masalah bahan pangan juga penting dilakukan di sisi hulu. 

Berkaitan dengan harga beras saat ini, artinya pemerintah diminta perlu segera melakukan pengembangan benih padi dan pangan lainnya yang lebih tahan dan adaptif terhadap perubahan iklim ekstrem seperti El Nino, juga musim basah La Nina yang berlebihan.

“Mulailah sebarkan dan dampingi petani untuk pilih benih padi dan pangan lain yang lebih adaptif terhadap iklim,” jelasnya.

Baca Juga: Ini Dia Jurus Pengusaha Warteg Hadapi Harga Beras Tinggi 

Kemudian adaptasi pada teknik irigasi atau irigasi kocor dan mitigasi.

“Bagi pemerintah daerah, sebaiknya segera ambil langkah strategis dan taktis tanpa harus menunggu komando atau pengumuman status bencana nasional,” kata Bustanul.

Dia mengimbau agar pemerintah bekerja sama dengan sektor swasta dan masyarakat dalam melakukan langkah khusus seperti penyiapan dan pemberian bantuan darurat bahan pangan, air minum, dan air bersih.

Rekomendasi Kebijakan Ke Depan
Lebih lanjut, Dewan Komisioner dan Ekonom Senior Indef ini juga menyarankan agar pemerintah terus melanjutkan bantuan pangan langsung. Sedangkan untuk impor pada tahun ini, Bulog juga diminta untuk segera merampungkannya.

“Bulog juga perlu lebih taktis dalam manajemen stok dan pengadaan dalam negeri. Bulog juga ‘sedang bersaing’ dengan industri beras swasta besar yang semakin berani membeli harga beras petani dengan harga cukup tinggi,” tutur dia.

Selain itu, Bustanul juga meminta agar Kementerian Pertanian (Kementan) dan Pemerintah Daerah (Pemda) perlu bekerjasama melakukan percepatan tanam pada lahan rawa, lebak, dan yang mengandalkan irigasi teknis dan perpompaan, untuk meningkatkan kapasitas produksi padi di dalam negeri.

Integrasi reforma penyuluhan pertanian dengan reforma pendidikan tinggi juga perlu digencarkan. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar